Ahmad Abdul Haq


BERKIBARLAH SANG SAKAKU

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 17 Agustus 2012 21:30 WIBBERKIBARLAH SANG SAKAKU

BERKIBARLAH SANG SAKAKU Setiap tanggal 17 Agustus, kita selalu memperingati Hari Kemerdekaan dengan mengadakan upacara pengibaran bendera, Sang Saka Merah Putih. Upacara bendera dilakukan sebagai salah satu cara mewujudkan rasa cinta kepada tanah air. Selain di istana negara, upacara juga dilakukan di sekolah-sekolah dan juga kantor-kantor pemerintahan. Namun tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat umum untuk turut berpartisipasi mengadakan upacara bendera dengan cara mereka masing-masing.

Seperti apa yang dilakukan oleh World Robotic Explorer atau Rumah Robot Indonesia. Sebuah pusat rekreasi berkonsep pendidikan dan tempat berkumpulnya komunitas robot dan para peneliti robotika. Mereka mengadakan upacara bendera yang terbilang unik, robot-robot berbagai jenis mereka program untuk melakukan upacara bendera.

Setiap robot memiliki tugas masing-masing layaknya upacara bendera pada umumnya. Robot Nao asal Perancis didaulat sebagai pembina upacara. Sedangkan robot Bioloid asal Korea bertindak sebagai pemimpin upacara. Tidak hanya itu beberapa robot lainnya yang berasal dari berbagai negara juga turut andil dalam upacara tersebut. Total 45 robot berpartisipasi dalam upacara bendera yang dilakukan oleh Rumah Robot. Tak mengherankan jika upacara bendera yang dilakukan pada perayaan HUT RI tahun lalu ini menyedot perhatian masyarakat.

Selain dengan melakukan upacara bendera, rasa nasionalisme juga dapat ditunjukkan dengan mengibarkan Sang Saka Merah Putih dipuncak gunung tertinggi dunia yaitu Everest di Nepal. Pada tahun 1997, sebuah tim yang beranggotakan sipil dan militer dibentuk untuk melakukan ekspedisi Mount Everest. Tim ini kemudian dibagi menjadi 2 regu yang melewati rute yang berbeda yaitu utara dan selatan. Namun akhirnya yang berhasil mencapai puncak gunung Everest adalah tim selatan.

Perjuangan mereka untuk sampai puncak tidaklah mudah, tim Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang terdiri dari Iwan Setiawan, Misirin dan Asmujiono harus menghadapai berbagai hambatan untuk sampai ke puncak. Diantaranya adalah cuaca yang cukup ekstrem. Terbiasa dengan suhu tropis yang hangat, mereka harus berjuang melawan suhu dingin yang mencapai minus 50 derajat. Namun itu semua tidak menyurutkan langkah mereka. Bagi mereka yang terpenting adalah Sang Saka Merah Putih berhasil dikibarkan di puncak tertinggi di dunia.

Iwan Setiawan, Misirin dan Asmujiono sadar bahwa misi yang mereka lakukan sangat beresiko karena taruhannya adalah nyawa. Dengan tenaga yang mulai menipis dan persediaan oksigen yang terbatas. Satu persatu anggota tim mulai berjatuhan, Iwan Setiawan terjatuh dan tertimbun es sedangkan Misirin akhirnya pingsan saat mendekati puncak gunung Everest.

Asmujionolah yang akhirnya berhasil sampai ke puncak Everest dan mengibarkan Sang Saka Merah Putih diketinggian 8848 meter. Saking semangatnya Asmujiono sampai melepaskan masker, penutup mata dan bahkan tabung oksigen saat berada di puncak. Tindakan tersebut ternyata berakibat fatal karena dikemudian hari mengakibatkan dirinya kehilangan salah satu penglihatannya. Saat ditanya oleh Andy F. Noya apakah dirinya menyesal dengan kondisi fisiknya sekarang yang tidak sempurna dengan tegas Asmujiono menjawab. Saya tidak menyesal karena Sang Saka Merah Putih dapat berkibar di puncak tertinggi di dunia. Atas prestasi tersebut Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncak Everest.

Setelah mencapai puncak tertinggi dunia, Sang Saka Merah Putih kemudian juga turut dikibarkan dalam upacara bendera bawah laut yang dilakukan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-64 yang dilakukan di Pantai Malalayang, Manado. Upacara bendera bawah laut ini dilakukan pada kedalaman 15-22 meter dan berhasil mengukir prestasi rekor dunia dari Guinness World Records karena diikuti oleh 2.465 penyelam yang berasal dari berbagai kalangan baik militer maupun sipil serta penyelam lokal maupun asing.

Iskandar Sitompul yang saat itu mejabat sebagai Kadispenal TNI AL merupakan salah satu pencetus sekaligus pelaku yang bertindak sebagai komandan upacara bawah laut. “Ini semua berawal dari mimpi. Kita ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Maka kami bermimpi ingin menggelorakan merah putih sebagai negara kesatuan terbesar ini”, ujar Iskandar.

Dimana pun Sang Saka Merah Putih dikibarkan. Teruslah berkibar dan tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bermartabat.
 

Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy