Ahmad Abdul Haq


REJEKI BISNIS MENJIJIKAN

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Kamis, 19 Juni 2014 20:05 WIBREJEKI BISNIS MENJIJIKAN

REJEKI BISNIS MENJIJIKAN

Episode Kick Andy kali ini akan mengajak Anda untuk berkenalan dengan pengusaha-pengusaha yang terjun ke bisnis menjijikan. Tetapi di balik bisnis mereka itu, terbuka peluang untuk mendapatkan keuntungkan yang menggiurkan.

Siapa sangka cacing tanah yang menjijikan dan menggelikan dan sering kita injak bisa menghasilkan uang puluhan juta rupiah per bulannya. Bisnis cacing itulah yang kini digeluti Adam Maulida. Pemuda lulusan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya itu keluar dari tempat kerjanya yang sudah bergaji lumayan untuk terjun menekuni bisnis cacing. “Awalnya saya menggeluti bisnis belut. Tapi karena gagal saya beralih ke bisnis cacing,” ujar pria yang tinggal di Malang, Jawa Timur itu. Adam mengaku justru dari kegagalan bisnis belut itu ia terinspirasi menekuni bisnis cacing. Ia tercengang  ketika sisa pakan belut yang ia miliki  ternyata harganya cukup tinggi. ”Sejak saat itu saya mulai menekuni mengembangbiakan cacing dari uang  hasil penjualan belut. Adam mengaku kini memperkerjakan puluhan orang di peternakan cacingnya dan beromzet puluhan juta rupiah per bulannya.

Dari hobbi mendatangkan rejeki itulah yang cocok ditujukan kepada Ade Yusdira atau yang akrab dipanggil Bond. Pria yang saat ini tinggal di Bogor dan berprofesi dosen itu sering menyalurkan hobbi memancing ikan dikala  senggang. Setelah sekian lama menekuni hobbinya itu ia tersadar ternyata umpan pancing yakni kroto yang berupa anak atau telur semut api itu harganya per kilonya lumayan tinggi yaitu berkisar Rp 100 ribu,-. Dari situ Bond kemudian bertekad untuk mengembangbiakan semut api alias semut rangrang. Bond mengaku hingga kini  setiap bulannya bisa menghasilkan sekitar 60 kilogram kroto dengan keuntungan sekitar Rp 60 juta,-

Mungkin yang dilakukan Andri Wibowo Susilo ini terbilang aneh. Pria kelahiran Rembang 36 tahun lalu itu adalah lulusan master jurusan pemasaran di sebuah universitas di Belgia. Tapi, pria yang kini tinggal di Surabaya itu justru menggeluti bisnis dari limbah air seni manusia, yaitu menyewakan toilet portabel. Bisnis ini bermula dari pengamatannya. Selama ini ia sering dipusingkan dengan acara buang air kecil ketika sedang mengunjungi acara luar ruang seperti pameran atau konser musik. Dari situlah kemudian ia mencari informasi tentang pembuat toilet portabel. Ia bersama rekannya kemudian mengimpor sepuluh buah toilet protabel dari Amerika Serikat. Berkat ketekunan dan keuletannya, Andri dan kawan-kawan kini mempunyai ribuan unit toilet protabel yang ia sewakan ke seluruh Indonesia.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy