A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

NOORCA MARENDRA MASSARDI




Nama :
NOORCA MARENDRA MASSARDI

Lahir :
Subang, Jawa Barat, 28 Februari 1954

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SDN I, Subang (1964)
-SMPN I, Subang/Taman Dewasa, Jetis (1968)
-Ecole Superieure du Journalisme, Paris, Prancis (1979-1981)


Karir :
- Guru SMA Negeri VII, Jakarta (1975-1976)
- Redaktur majalah Lelaki (1976)
- Koresponden Majalah TEMPO di Paris (1978-1981)
- Wartawan harian Kompas (1982-sekarang)
- Redaktur Pelaksana majalah Jakarta-Jakarta (1985-sekarang)


Kegiatan Lain :
Wakil Ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Paris (1979-1980)

Karya :
Karya tulis penting:
Antara lain:- Sekuntum Duri (novel/skenario film), Gramedia 1979
- Mereka Berdua (roman), Gramedia, 1982
- Mencari Taman (sandiwara kanak-kanak) Cypress, 1985


Alamat Rumah :
Jalan Bank IV/4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Alamat Kantor :
Jalan Palmerah Selatan 3, Jakarta Pusat Telp: 5483008

 

NOORCA MARENDRA MASSARDI


Noorca pernah hidup sebagai gelandangan. Sambil belajar di SMP, anak kelima dari sebelas bersaudara ini membantu ibunya berjualan pisang dan singkong goreng. Lantas bersama adik- adiknya, ia menjadi penjaja koran, majalah, dan buku.

Tamat SMP, ia belajar sendiri, meminati drama, dan berambisi tenar. Untuk menonton Menunggu Godot karya Rendra, dihabiskannya gajinya sebulan sebagai penjual es mambo dan penjaga toko kain di Tanah Abang. Ia keluar dari pekerjaannya 1970; "Lantas menggelandang di Jalan Kiai Haji Wahid Hasyim," ceritanya.

Berpangkal di Gelanggang Remaja Bulungan, Noorca mulai mempublikasikan karyanya Bhagawad Gita (1972), Kertanegara (1973), Perjalanan Kehilangan (1974), Kuda-kuda (1975), dan Terbit Bulan Tenggelam Bulan (1976). Novel/skenario film Sekuntum Duri, dan roman Mereka Berdua, diterbitkan PT Gramedia, Jakarta, 1979 dan 1981. Drama Growong diperbanyaknya sendiri, 1982. Pada tahun itu, Cypress menerbitkan naskah sandiwara anak-anaknya, Tinton, dan Mencari Taman.

Atas permintaan Ny. Roesni Zulharmans, istri Ketua PWI Pusat, Noorca mengajar drama di SMA Negeri VII Jakarta, 1975. Di sini pula ia berkenalan, kemudian berpacaran dengan Rayni, yang lantas berpisah karena dikirim orangtuanya untuk belajar ke Paris, 1976. Pada tahun itu juga, "Tanpa tahu oui atau non," katanya, "saya menyusulnya." Di sana mereka menikah, 1977.

Selama di Paris, Noorca sempat belajar di Ecole Superieur Du Journalisme, dan menjadi koresponden majalah Tempo. Ia ditugasi dan berhasil mewawancarai sejumlah tokoh dalam pengasingan, seperti Ayatullah Khomeini, Pangeran Sihanouk, Bani Sadr, dan pemimpin mujahiddin Masoud Radjawi.

Setahun sesudah kembali di Indonesia, ia bergabung dengan harian Kompas, 1982. Lepas dari Kompas, ia memimpin Jakarta Jakarta, sejak 1985. Noorca, saudara kembar Yudhistira A.N.M.M. Massardi, ini penggemar kempo yang kini suka berenang, menggenjot sepeda argo, dan boling.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


NANA NARUNDANA | NANA SUTRESNA SASTRADIDJADJA | NANDA TELABANUA | NANI PRIHATANI SAKRI SOENARTO (NANI SAKRI) | NANI SOEDARSONO | NANI YAMIN | NANIK JULIATI SURYAATMADJA | NANNY ANISTASIA LUBIS | NARTOSABDO | NELLY ADAM MALIK | NICHLANY | NICODEMUS LULU KANA | NILA CHANDRA | NILYARDI KAHAR | NOERBERTUS RIANTIARNO | NONO ANWAR MAKARIM | NOORCA MARENDRA MASSARDI | NUDDIN LUBIS | NUGROHO NOTOSUSANTO | NURADI | NURCHOLISH MADJID | NURFITRIANA SAIMAN | NURHAYATI DINI | NUSJIRWAN TIRTAAMIDJAJA (IWAN TIRTA) | NYA ABBAS AKUP | NYI TJONDROLUKITO | Naek L. Tobing | Nan Triveni Achnas | Norbertus Riantiarno | Nasir Tamara | Nia Dinata | Noni Sri Aryati Purnomo | Nungki Kusumastuti | Nursyahbani Katjasungkana | Nurul Arifin


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq