Pasar Raya Tafsir dan Perahu Nuh
Oleh Ulil Abshar-Abdalla
Saya membayangkan Islam sekarang ini mirip sebuah pasar besar dengan ratusan, bahkan ribuan, toko dan kios di dalamnya. Semua kios itu ramai didatangi oleh para pengunjung yang rata-rata adalah anak-anak muda. Orang-orang tua biasanya sudah merasa tidak perlu lagi menjajal hal-hal baru yang belum tentu “khasiatnya”. Gambaran ini jelas hanya merupakan cara untuk menerangkan bagaimana hidupnya diskursus pemikiran yang berkembang di kalangan umat Islam Indonesia saat ini.
Komentar
Allah ta’ala berfirman yang terjemahannya : “Berpegang teguhlah kepada tali Agama Allah dan janganlah berpecah belah”.
Dalam ayat yang lain : “Dan janganlah seperti orang-orang musyrik yaitu mereka yang memecah-belah agamanya sehingga menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka.”
Namun, Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda yang terjemahan penggalannya : “.... Dan sesungguhnya ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan....”.
Kelihatannya hal ini bertolak belakang. Pada satu sisi Allah Ta’ala melarang berpecah belah dan menyuruh untuk bersatu. Sehingga… persatuan ummat adalah wajib karena hukum asal suatu perintah adalah wajib. Sedangkan Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa ummat ini akan berpecah… dan ini adalah kepastian karena tidaklah Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wasallam berucap dalam hal agama ini kecuali itu adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.
Namun, agama ini tidak mungkin memiliki pertentangan.... hanyalah akal kita yang lemah. Ini adalah bentuk persangkaan baik yang pasti kepada Agama Allah. Mengapa kita sering bersangka baik kepda sesama manusia.... sedangkan kepada Agama Allah.. kita tidak melakukannya ? Mengapa kita langsung menuduh agama Allah salah ketika akal yang picik ini, yang ip-nya aja jeblok (bukti bahwa akal lemah) menemukan sesuatu yang tidak bisa dicerna oleh akal kita ????
Syaikh al-utsaimin rahimahullah menjelaskan dengan sangat memuaskan bahwa keinginan (iradah) Allah ada dua jenis, yaitu : iradah kauniyah dan iradah syar’iyyah.
Kehendak Allah yang kauniyah adalah sesuatu yang pasti terjadi dan tidak mungkin dielakkan oleh manusia..... semuanya bisa baik dan buruk dalam pandangan manusia atau di hadapan Allah. Contoh : si anu kaya, si anu miskin, si anu kafir, si anu beriman, banjir, tanah longsor, gunung berapi, anda naik jabatan, anda dipecat, dan sejenisnya. Tentunya dengan melalui berbagai sebab .... mis: anda dipecat karena prestasi jeblok.....
Sedangkan kehendak Allah yang syar’i adalah sesuatu yang tidak pasti terjadi namun semuanya baik dan di sana ada pilihan dan kewajiban bagi manusia yang menginginkan wajah-NYA. Mis : Allah berfirman yang terjemahannya: “Wahai manusia… bertaqwalah kepada Allah ....... dst “. Apakah semua manusia bertaqwa....? tentu tidak !
Jadi, perpecahan ummat adalah sesuatu yang diperintahkan dan ini adalah iradah syar’iyyah dan mereka yang ingin melihat wajah-NYA di akhirat kelak berussaha untuk mewujudkannya. Usaha ini Insya Allah akan berhasil ketika masanya telah tiba… yaitu ketika turunnya Nabi Isa ‘alaihissalaam di akhir zaman.... namun, benihnya harus ditanam dari sekarang.
Sedangkan kejadian berpecahnya ummat adalah kehendak Allah yang kauni.... sehingga pasti terjadi… sebagaimana yang terjadi saat ini.
Sebagai seorang muslim yang menginginkan wajah-NYA...... semua kios/toko dalam “pasar raya” itu yang menjual barang palsu (karena barang palsu itu akan mejadi distorsi terhadap barang asli..!) seharusnya dirangkul dengan cara mengganti jualannya menjadi jualan yang asli. Kalau sudah seperti itu.... jadilah dia pasar yang satu dan kuat…
Bukan malah sebaliknya, memecah toko yang satu menjadi banyak toko atawa berusaha membuat toko baru dengan barang palsu yang penuh variasi di sana sini......
Allah yang memiliki “barang asli” itu pasti akan menghukum siapapun yang memalsukannnya.....!
jadi..... jangan coba-coba memalsukannya atau anda akan berhdapan dengan pengadilan Allah yang anda tidak bakal luput darinya......
Semoga Allah menunjuki kita semuanya ke jalan-Nya.... Amiin
-----
Komentar Masuk (1)
(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)