Wacana Islam Liberal di Aceh - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Gagasan
21/08/2003

Wacana Islam Liberal di Aceh

Oleh Jafar

Fenomena mandegnya proses syariat Islam di Aceh membuktikan bahwa perlu dicari alternatif lain atau bentuk syariat Islam yang lain di Aceh, termasuk dengan wacana Islam liberal.

Fenomena syariat Islam di Aceh hari ini cendrung mengarah kepada pendistorsian syariat itu sendiri. Di satu sisi budaya masyarakat Aceh adalah budaya yang sangat mendukung pelaksanaan syariat Islam, tapi pada prosesnya mengalami hambatan di tingkatan atas, yaitu elite-elite politik yang cenderung menjadikan syariat Islam itu sebagai komoditas politik yang berorientasi pada kekuasaan. Indikasinya ditandai dengan lambannya proses pembuatan kanun-kanun (UU). Kemudian ketika wacana syariat Islam dilemparkan kepada masyarakat, mereka meragukan kinerja eksekutif dan legislatif sehingga keterlambatan proses ini menyebabkan munculnya budaya-budaya masyarakat yang justru bertentangan dengan syariat Islam itu sendiri.

Sebagai contoh, salah satunya yaitu qanun tentang “khalwat”. Pada dasarnya inti dari qanun ini adalah membatasi pergaulan muda-mudi kepada koridor Islam yang sebenarnya. Namun ketika qanun tidak pernah terealisasikan maka kekosongan ini dimanfaatkan oleh muda-mudi di Aceh untuk melegitimasi pergaulan bebas mereka. Ini merupakan pendistorsian terhadap syariat Islam itu sendiri.

Fenomena di atas menandakan bahwa masih banyak perdebatan-perdebatan yang perlu dilakukan, bukan langsung mengklaim bahwa syariat Islam harus diberlakukan. Mungkin salah satu alternatifnya adalah wacana Islam liberal. Dari sini kita bisa membedah terlebih dahulu apa yang mesti dilakukan sehingga syariat Islam bisa terealisasi di Aceh, atau ada alternatif syariat Islam dalam bentuk yang berbeda dengan kondisi hari ini, seperti syariat yang berbasis kepada penyelesaian persoalan ekonomi rakyat, karena saya melihat ini merupakan persoalan yang paling fundmental mandegnya proses islamisasi di aceh.

Saya melihat yang terjadi hari ini justru pemaksaan, “bahwa Islam seperti inilah yang harus diterapkan” tanpa memberi kebebasan kepada semua orang (rakyat aceh) untuk memilih Islam seperti apa yang mereka inginkan.

Mungkin ini yang menjadi salah satu cara, di mana wacana Islam liberal bisa diterapkan di Aceh.

21/08/2003 | Gagasan | #

Komentar

Komentar Masuk (34)

(Tampil maks. 5 komentar terakhir, descending)

sy anti jil yg menyamakan smua agama, jd sy hrp jil jangan mengomentari syariat islam di aceh. Jil itu bermuka dua d satu sisi tidk ingin ada syariat islam di indonesia tp d satu sisi ingin menerapkan syariat islam ala jil di aceh. Apa ingin menunjuk muka bhw jil berpengahruh di aceh dlm menerapkan islam. Ya Allah semoga rakyat aceh tetap pd pendrian agama yg d ajarkan oleh ulama terdahulut dan jauhkan lah dari organisasi spt Jil amin.

Posted by miller  on  09/26  at  01:45 PM

saya doakan agar jil mempunyai stasiun televisi sendiri

Posted by damon hill  on  09/21  at  02:37 PM

bencana yang sedang terjadi di Aceh adalah bencana yang sangat besar bagi seluruh masyarakat aceh yaitu bencana penegakan syaiat islam yang belum jelas, padahal aceh adalah salah satu daerah yang penuh dengan orang islam tapi sayang nya di aceh tidak terlaksana syariat yan semestinya di tegakkan oleh ummat islam, itulah salah satu bencana yang menimpa banyak negara tapi banyak pemimpin yang tidak sdar dengan bencana tersebut, banyak pemimpin menyalahkan ulama padahal peran ulama di aceh banyak yang tidak di pandang oleh pemimpin. juga bnyak santri yang tidak di perhatikan padahal di antara mereka banyak yang pandai di banding siswa siswa yang belum jelas masa depan mereka. mari sekarang perhatikan pendidikan berbasis islam di aceh (dayah) jangan jadi kan dayah anak tiri pemerintah aceh. perhatilah kepada santri yang ingin melanjutkan studi mereka keluar negeri mereka yang ingin menuntut ilmu di negara orang. jangan bedakan santri dengan siswa sekolah jangan pikirkan bahwa santri tidak bermanfaat di daerah kita. ingat itu pemerintah aceh !!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Posted by santri  on  08/16  at  03:45 PM

syariat merupakan aturan/sistem yang paling sempurna karena berasal dari zat yang maha sempurna yang di ACEH bukan sistem yang keliru tapi umat belum siap menerima islam sepenuhnya karena pembuat aturan faham betul produk yang diciptakan memiliki kelebihan & kekurangan makanya IA membuat sebuah aturan tapi dalam prakteknya ada penyelewengan dzri pelaku(umat) dalam pelaksanaanya kalau rumah kita ubinnya ada yang pecah satu kemudian rumah kita robohkan itu namanya _ _ _ _ _ yang benar & sesuai akal sehat ubin itu kita perbaiki. jangan pernah berharap suatu produk yang sempurna yang dihasilkan oleh yang memiliki keterbatasan (manusia) telah banyak contoh yang dapat kita ambil (ibroh)hikmah.

Posted by arif himawan  on  05/26  at  02:52 PM

Hak untuk membuat hukum,adalah hak Allah,karena Allah yang punya alam ini...dan Dia-lah yang tau bagaimana cara untuk mngolah dan menjaga alam ini..jika manusia dibiarkan menciptakan hukum,maka sebenarnya hukum itu tidak akan pernah berhasil tercapai tujuannya..karena manusia hanya ciptaan,yang wajib seharusnya melaksanakan aturang yang telah dibuat oleh Dzat yang benar-benar mengetahui apa yang telah Dia ciptakan..islam liberal,sepertinya bukan solusi,namun islam kaffah,yang sesuai dengan al-Qur’an dan hadist nabi,(2 perkara yang jika kita berpegang teguh padanya maka kita tak akan tersesat selamanya) ADALAH SOLUSI…

Posted by Al-Mishbah  on  05/18  at  11:02 AM

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq