Ahmad Abdul Haq


GRAMMY AWARDS 2012 – DAVE GROHL

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Sabtu, 25 Februari 2012 22:48 WIBGRAMMY AWARDS 2012 – DAVE GROHL

GRAMMY AWARDS 2012 – DAVE GROHL Amerika beruntung masih memiliki Grammy Awards. Sebuah penghargaan yang diberikan dari NARAS (National Academy of Recording Arts and Sciences) sejak tahun 1959. Bahkan dampak Grammy Awards bisa jadi juga mempengaruhi music dunia.

Waktu saya masih di Hard Rock FM, saya beruntung sempat hadir langsung di Staples Centre dan belajar banyak bagaimana mereka menggelar perhelatan yang selalu mengedepankan kualitas.

Saya sendiri kini selalu berupaya untuk membuat event tahunan dengan umur yang panjang, juga lantaran hadir di 42nd Grammy Awards. Saya waktu itu kagum bahwa ada event yang bisa digelar sebanyak 42 kali. Tahun ini, award yang awalnya disebut Gramophone Award sudah menginjak tahun ke 54.

Tahun ini Grammy Award memang dirajai oleh Adele (artis luar biasa yang juga sudah pernah saya tulis di blog saya yorissebastian.com) yang mendapatkan enam Grammy dan meraih gelar paling prestisius, Record of The Year.

Namun yang paling menarik untuk saya adalah kemenangan Foo Fighter yang hanya memborong lima Grammy tahun ini. Tentunya lantaran acceptance speech yang luar biasa dari Dave Grohl (yang kebetulan anak seorang Speech writer dan ibunya Public Speaking Consultant). Speech tersebut mengingatkan kita semua bahwa teknologi hanyalah medium. Semuanya kembali ke factor manusianya.

“Penghargaan ini sangat berarti karena menunjukkan bahwa elemen manusia dari penciptaan music adalah hal yang paling penting. Bernyanyi dengan mikrofon, belajar bagaimana memainkan sebuah alat musik, dan belajar menghasilkan sebuah karya adalah hal yang paling penting yang harus dilakukan seorang musisi” tutur Dave Grohl saat menerima Grammy.

Album terakhir Foo Fighter dibuat di garasi rumah walau mereka sebenarnya sebagai super band bisa saja menggunakan studio terlengkap yang ada di Amerika.

Bukan saja di Amerika, di Indonesia banyak sekali musisi yang begitu sukses langsung terbuai dengan berbagai peralatan yang luar biasa.

Bukan saja di industry musik, diberbagai indusrti lainnya kita sering terlalu bergantung pada teknologi. Padahal yang terpenting adalah manusianya.

So, jangan pernah merasa terbatas karena peralatan, karena dana, karena peluang. Semua itu bisa dikejar kalau kita kreatif! Kembali ke factor manusia-nya.

Yoris Sebastian
Penulis buku Creative Junkies
Visit http://yorissebastian.com and follow me on http://twitter.com/yoris


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy