Ahmad Abdul Haq


Kontroversi Sang Flamboyan

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Kamis, 03 Mei 2007 12:00 WIBKontroversi Sang Flamboyan

kick andy Keputusan Adnan Buyung Nasution untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden mendapat reaksi keras dari sahabat dan teman-teman dekatnya. Mereka kecewa dan menuduh Buyung sudah terkooptasi oleh penguasa. Bahkan dalam pertemuan terbatas dengan sahabat dan para mahasiswa, Buyung diadili dan dituduh mengkhianati cita-cita perjuangan. Bahkan ada yang menuduhnya oportunis. Namun Buyung sekali lagi mengambil langkah kontroversi. Dia tak peduli dengan kritikan, sindiran, dan hujatan itu. Setelah bertemu empat mata dengan SBY, saya memutuskan untuk masuk dalam tim, ujarnya mantap. SBY bukan orang bodoh. Hanya dia membutuhkan orang yang mendorongnya untuk berani mengambil keputusan, ujar Buyung saat tampil di Kick Andy. Apa isi pembicaraan empat mata yang membuat Si Abang mau bergabung dalam Wantimpres? Banyak yang menilai keberadaan Buyung di Wantimpres tak akan bertahan lama. Apalagi ketika secara resmi diumumkan setiap anggota Wantimpres tidak diperbolehkan bicara kepada publik tentang nasihat yang sudah diberikan kepada presiden. Sementara semua tahu Buyung adalah sosok yang selalu berbicara blak-blakan dan keras. Belum lagi jika nasihat-nasihat yang dieberikan tidak digubris oleh presiden atau keputusan presiden bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diyakini Buyung selama ini. Kalau nasihat saya lebih banyak tidak didengar, saya akan menulis surat pengunduran diri. saya ini manusia merdeka, ujar pendiri LBH dan mantan jaksa ini lantang. Dikenal sebagai tokoh yang selalu beroposisi terhadap pemerintahan Orde Baru, Buyung mengakui dia pernah menerima 10 skuter dari Pak Harto. Padahal, di era Pak Harto, saat membela mantan Panglima Siliwangi HR Dharsono dalam kasus Tanjung Priok, ijin praktek advokat Buyung dicabut karena dituduh menghina pengadilan. Sejak itu hidupnya berantakan. Harta benda miliknya dijual dan rumah milik mertuanya digadaikan. Buyung yang sedang belajar di Belanda bak layang-layang putus karena fasilitas sekolah yang diperolehnya ikut dicabut. Bahkan dia tidak berani pulang karena takut ditembak mati seperti Benigno Aquino di Filipina. Di Kick Andy Buyung juga mengaku marah dan kecewa berat pada sikap mahasiswa Trisakti terhadapnya. Ketika membela dua perwira polisi yang dituduh menembak empat mahasiswa Trisakti hingga tewas, buyung nyaris dikeroyok sejumlah mahasiswa. Mereka marah dan menuduh buyung mengkhianati perjuangan mahasiswa. Buyung juga menceritakan bagaimana istrinya menghadapi sejumlah tentara yang hendak menculiknya dari rumah pada peristiwa malari 1974. Waktu dibawa keliling Jakarta di tengah malam itu saya pikir riwayat saya tamat sudah. Saya diambil tanpa surat keterangan selembar pun, ujarnya. Ini kisah menarik tentang pengacara flamboyan yang menurut pengakuan sang istri di Kick Andy punya kekasih yang kalau dikumpulkan bisa membuat Istora Senayan penuh. Tapi di ujung acara Buyung dan Ria sang istri berdansa diiringi alunan musik dan nyanyian sang anak.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy