Ahmad Abdul Haq


Mencari Akar di Luasnya Dunia

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Kamis, 02 Agustus 2007 12:00 WIBMencari Akar di Luasnya Dunia

Mencari Akar di Luasnya Dunia Kiyati lahir dari keluarga miskin di sebuah desa di Salatiga, Jawa Tengah. Akibat tekanan ekonomi, pada usia 14 hari orangtua Kiyati mengijinkan bayi yang masih merah itu diadopsi oleh keluarga Joseph List, asal Jerman. Ketika keluarga List kembali ke negara mereka, Kiyati dibawa serta. Pada saat itu usianya baru empat bulan. Sejak saat itulah Kiyati tumbuh dan bersekolah di Jerman. Sampai pada suatu hari ayah dan ibu angkatnya mengungkapkan bahwa Kiyati -- yang warna kulit dan postur tubuhnya berbeda dengan saudaranya yang lain -- memang bukan anak kandung keluarga List. Waktu itu saya sudah merasa adanya perbedaan fisik. Karena itu saya tidak terkejut waktu dibilang saya bukan anak kandung mereka, tutur Kiyati. Tapi sejak itu ada dorongan yang kuat dalam dirinya untuk bertemu orangtua kandungnya nun di sebuah negara bernama Indonesia. Pada usianya yang keempat belas ayah dan ibu angkatnya mengajak Kiyati ke Indonesia untuk bertemu dengan orangtua kandungnya. Tapi waktu itu Kiyati mengaku secara mental dia belum siap. Selain usianya yang masih relatif muda, saat itu dia sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan sang ibu. Bahasa mereka berbeda. Kiyati dibesarkan dengan bahasa pengantar Jerman dan Inggris. Kiyati sama sekali tidak paham bahasa Indonesia. Sejak pertemuan yang dirasakan Kiyati aneh dan canggung itu, Kiyati brtekad suatu hari kelak, jika dia sudah lebih siap, dia akan kembali mencari dan bertemu kedua orangtuanya. Maka, saat usianya menapak 32 tahun, Kiyati merasa lebih siap untuk bertemu orangtuanya, terutama ibu yang telah melahirkannya. Supaya bisa berkomunikasi, Kiyati mulai belajar bahasa Indonesia, termasuk belajar tari-tarian Bali. Kisah perjalanan Kiyati untuk bertemu sang ibu inilah yang kali ini diangkat oleh Kick Andy. Hari-hari menjelang pertemuan, Kiyati tampak gugup. Apalagi ketika melihat gambar sang ibunda yang diambil oleh tim Kick Andy yang datang ke desa sang ibu. Mata Kiyati berkaca-kaca. Di rekaman itu tampak sang ibunda yang baru pulang bekerja sebagai buruh tani dengan pakaian lusuh. Juga terlihat kondisi rumahnya yang menggambarkan keadaan ekonomi sang ibu. Kondisi yang sangat kontras dengan kehidupan Kiyati di Jerman. Ayah kandung Kiyati sudah tiada. Ibunya menikah lagi dan memiliki anak. Di rekaman itu sang ibu menyatakan keinginanya untuk bertemu Kiyati, buah hatinya yang selama ini dirindukannya. Kiyati mengaku secara mental kali ini dia sudah lebih siap untuk bertemu sang ibu. Saya sudah tidak sabar ingin bertemu ibu, ujarnya. Menurut rencana, Kiyati akan ke desa sang ibu di Salatiga untuk pertemuan yang sudah dirancang jauh-jauh hari sebelumnya. Tapi bagaimana reaksinya ketika tanpa terduga tiba-tiba sang ibunda tercinta muncul di studio Metro TV? Pertemuan antara ibu dan anak yang sejak kecil terpisahkan oleh benua itu sungguh mengharukan. Kick Andy juga mengangkat kisah luar biasa tentang Rene, yang secara tidak sengaja mengetahui dirinya bukan anak ayah yang selama ini dikenalnya. Sejak kecil Rene tahu bahwa ayah yang selama ini dikenal sebagai ayahnya ternyata bukan ayah kandungnya. Sampai suatu ketika, saat belajar tentang hukum Mendel di sekolah, Rene menemukan ketidakcocokan antara golongan darahnya dan golongan darah orangtuanya. Awalnya dia menduga hukum Mendel yang salah. Tapi belakangan Rene curiga dia anak adopsi. Apalagi setiap kali meminta akta kelahirannya, sang ibu selalu menghindar. Suatu ketika, sang ibu harus berpisah dengan ayah tercinta. Pada saat itulah ibunya baru mengungkapkan bahwa Rene bukan anak kandung sang ayah. Rene sebenarnya buah hati sang ibu dengan pria Filipina yang dulu menjadi suaminya. Atas dorongan keluarga, pada usia ke 28, bermodal informasi yang terbatas, Rene berangkat ke Filipina. Setelah melalui perjalanan berliku-liku, akhirnya Rene bertemu sang ayah, yang juga sudah sangat merindukannya. Bagaimana perasaan cinta Rene kepada ayahnya sekarang setelah bertemu ayah kandungnya? Saya senang bertemu ayah kandung. Saya mencintainya. Tapi jika saya harus mengisi sebuah kolom untuk nama ayah, saya akan tulis nama ayah angkat saya. Karena dia sudah saya anggap ayah sendiri. Sejak kecil dia menanamkan nilai-nilai dalam diri saya, ujar Rene. Sang ayah, yang mendengar ucapan Rene melalui telepon, mengaku terharu dan bangga. Sejak kecil saya juga sudah menganggap dia anak sendiri, ujar Singgih, sang ayah. Episode Kick Andy yang penuh haru, yang memotret cinta yang tidak ternilai antara anak dan orangtua.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy