Ahmad Abdul Haq


SEMANGAT SAMPAI AKHIR HAYAT

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 24 Februari 2012 21:30 WIBSEMANGAT SAMPAI AKHIR HAYAT

SEMANGAT SAMPAI AKHIR HAYAT Mereka adalah dua tokoh yang dikenal sukses dalam bidangnya masing-masing. Tetapi, maut nyaris menjemput mereka akibat penyakit yang mematikan.
Lalu bagaimana mereka menghadapi cobaan hidup yang berat ini ?
Bagaimana dalam kondisi seperti itu mereka pantang menyerah dan terus berkarya ?
”Justru saya harus tetap berkarya. Kalau saya tidak ada kegiatan, saya akan merasakan sakit dalam tubuh saya,” ujar Ramli, yang kita kenal sebagai seorang perancang busana senior menjawab pertanyaan host Kick Andy, Andy F Noya.

Ramli yang kini berusia 61 tahun, pada 2009 lalu divonis dokter mengidap kanker usus stadium empat. Desainer senior yang terkenal dengan rancangan baju kebaya dengan motif bordir dan batik Sampang Madura itu langsung lemas dan shock mendengar vonis dokter itu. Ramli kala itu mengaku sangat ketakutan, karena ia takut dioperasi.
”Jangankan operasi, disuntik saja saya sudah gemetar,” kata Ramli. Namun berkat dorongan keluarga dan teman-teman dekatnya, Ramli akhirnya menyerah kepada keputusan dokter dan harus dioperasi. November 2009 Ramli dioperasi dan ususnya dipotong sekitar 12 senti meter. Walau sudah berhasil melewati masa kritis, Ramli sampai saat ini kadang masih sering kesakitan. Dan, ia harus terus menjalani kemoterapi setiap dua minggu sekali. Bagi Ramli tidak ada kata menyerah. Walau tubuhnya sering kesakitan, dan rambutnya rontok akibat kemoterapi, ia tetap berkarya. Bahkan, Ramli sering mengadakan peragaan busana hingga ke mancanegara.

Berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuh juga dialami Setiawan Djody. Pengusaha, musikus, yang juga pandai melukis itu divonis dokter menderita sirosis hati, atau pengerasan hati. Sekitar 2009 Setiawan Djody mengalami kemunduran fisik. Ia sering muntah-muntah dan mukanya menghitam. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, ia diagnosis menderita sirosis hati dan harus ditransplantasi. Keluarga kemudian membawa ke Singapura untuk melakukan pencangkokan hati. Namun, masalah tidak berhenti sampai disitu. ”Siapa yang menjadi donor hatinya? Itu yang menjadi masalah, ” ujar Djody mengenang. Keluarga kemudian memberikan dua calon donor hati, yaitu anak laki-lakinya dan anak perempuannya. Dan, setelah dilakukan serangkaian test akhirnya anak perempuannya, Jehan Djody yang cocok menjadi donor hati. Akhirnya Jehan mendonorkan separuh hatinya kepada ayahandanya tercinta.

Kini Djody berhasil melewati masa kritis. Ia mengaku semakin sehat di usianya yang ke-63 tahun. Sementara Jehan yang hatinya ”hilang” separuh juga dalam keadaan sehat wal afiat. ”Bahkan kini saya sedang hamil 3 bulan,” ujar Jehan sambil tertawa kepada Andy F Noya.

Kini Setiawan Djody  mengaku  tidak menyia-nyiakan setelah mendapat kesempatan kedua dari Tuhan. Ia kini mengaku lebih dekat dan lebih menyayangi keluarganya. Dan, cucu Pahlawan Dr Wahidin Sudiro Husodo itu tetap menggebrak dengan karya-karya musiknya.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy