Ahmad Abdul Haq


SAMPAI KAPAN KAMI DILUPAKAN?

Back | Up | Next

 

Sumber: Kick Andy.com

 

 
Jumat, 10 Juli 2015 20:05 WIBSAMPAI KAPAN KAMI DILUPAKAN?

SAMPAI KAPAN KAMI DILUPAKAN?

Presiden Joko Widodo baru-baru ini memberikan grasi kepada lima tahanan politik di Papua. Keputusan presiden memberi grasi itu oleh sebagian orang dinilai sikap yang tepat, tetapi ada juga yang menilai hal tersebut sebagai pencitraan belaka dan tidak menyelesaikan akar permasalahan di Papua.

Lepas dari pro dan kontra, lima tahanan politik itu sekarang sudah mendapatkan kebebasan mereka. Banyak orang yang ingin tahu apa sebenarnya “dosa” mereka sehingga harus masuk penjara dan apa yang mereka lakukan setelah keluar dari penjara.

Apotnagolik Lokobal dan Jafrai Murib yang menjadi tamu Kick Andy kali ini adalah dua dari lima tahahan politik yang mendapat grasi dari Presiden Joko Widodo. Setelah keluar dari penjara kedua mantan tahanan politik ini langsung kembali ke rumahnya di Wamena, Papua. Kondisi kedua mantan tapol itu memang memprihatinkan. Apotnagolik Lokobal misalnya. Pria yang kini berusia 49 tahun itu  sedang sakit-sakitan dan tubuhnya sudah kelihatan renta. Ia mengeluhkan tekanan darahnya yang tinggi dan nyeri di bagian tengkuk lehernya. Lokobal yang ditangkap aparat keamanan karena dituduh menjadi anggota Organisasi Papua Merdeka itu mengaku selama di tahanan kerap mendapat siksaan fisik dan kesulitan mendapatkan akses kesehatan. Ketika bebas, setelah mendekam di penjara selama 12 tahun, ia masih kesulitan untuk kontrol kesehatannya karena ketiadaan biaya.

Begitu halnya dengan jafrai Murib. Pemuda yang kini berusia 31 tahun kondisinya lebih mengenaskan dibandingkan Lokobal. Jafrai yang ditangkap ketika berusia 19 tahun itu terkena serangan stroke ketika berada di penjara. Hingga kini ia kesulitan untuk berjalan dan tangan kanannya lumpuh. Sama halnya dengan Lokobal, jafrai juga tidak pernah kontrol ke rumah sakit mengingat kesulitan keuangan. Bahkan yang lebih mengenaskan ketika keluar dari penjara istrinya kabur dengan pemuda lain.

Banyak kalangan menilai, pemerintah seharusnya tidak berhenti hanya sebatas memberikan grasi saja. Pemerintah seharusnya memperhatikan kondisi kesehatan dan ekonomi para tapol itu. Jika hal ini diabaikan, dikhawatirkan para tapol yang sudah mendapat pengampunan itu akan mengangkat senjata dan kembali ke gunung di pedalaman papua.

Apa sebenarnya yang terjadi ? dan mengapa pemerintah terkesan sulit menyelesaikan masalah Papua? Untuk mencari jawabnya, kami menyarankan Anda menyimak hingga selesai  Kick Andy episode “Sampai Kapan Kami Dilupakan ?” Selamat menyaksikan.


Kick Andy: Home • The Show • Special • Andy's Corner • Foundation • Recommended Book • Andy's Friend • Andy's Team • About

Tag: Kliping Media, Kick Andy