A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

UKA TJANDRASASMITA




Nama :
UKA TJANDRASASMITA

Lahir :
Kuningan, Jawa Barat, 8 Oktober 1930

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Subang (1944)
-SMP, Cirebon (1949)
-SMA, Jakarta (1952)
-FS UI (1960)


Karir :
-Guru SD, Jakarta (1949-1952)
-Asisten, kemudian Kepala Dinas Purbakala, Jakarta (1952-1960)
-Kepala Dinas Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (1960-1975)
-Pembina Utama Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah Purbakala (1975-1985)


Kegiatan Lain :
-Dosen Luar Biasa IKIP Jakarta, UGM, UI, Unpad, IAIN Jakarta (1960-1985)
-Ketua Umum Masyarakat Umum Sejarawan Indonesia (1981-1985)


Karya :
Karya tulis penting:
Antara Lain: Sejarah Jakarta dari Zaman Prasejarah sampai Batavia Tahun .006 1750, Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta, 1977


Alamat Rumah :
Jalan Cipete II/11, Jakarta Selatan Telp: 763155

Alamat Kantor :
Jalan Cilacap 4, Jakarta Pusat Telp: 348272

 

UKA TJANDRASASMITA



Di masa kecilnya, Uka rajin mengunjungi sejumlah "tempat keramat" di kota kelahirannya, Subang, Jawa Barat. Diajak ayahnya, almarhum pensiunan pegawai bank desa, sambil berkeliling sering diberi fatwa, "Jadilah orang baik, jujur, tekun, dan suka bekerja keras."

Dalam hal ketekunan dan bekerja keras, Uka Tjandrasasmita merasa sudah melaksanakan petuah itu. Ikut kakaknya sejak kelas V SD, anak kesebelas di antara 14 bersaudara ini biasa berjalan kaki menempuh jarak 5 kilometer sekolah, melewati bukit-bukit -- dan kadang harus berlari agar tidak terlambat. "Berangkat subuh, saya harus membawa oncor (obor)," tuturnya. Tidak jarang, pulang dari sekolah, ia tertidur di tepi sungai.

Menjelang Kemerdekaan, Uka masih terbilang kecil ketika bekerja di bengkel kereta api milik Belanda di Arjowinangun, Cirebon. Gajinya Rp 7.000. Dengan mencuri-curi, bersama teman- teman ia membuatkan pedang dan parang untuk para pejuang. Ketika tentara Belanda masuk Cirebon, 1947, ia bergabung dengan Tentara Pelajar Yon 400 Siliwangi, di bagian intelijen. Dan Yonnya adalah Salamun A.T., Dirjen Pajak sekarang.Di Jakarta, Uka masuk SMA YMIK, sambil mengajar di SD Matraman. "Pagi mengajar, sore sekolah," katanya. Masuk Dinas Purbakala begitu tamat SMA, ia sambil kuliah di Jurusan Sejarah Kuno & Ilmu Purbakala, FS UI. Lulus pada 1960, Uka diangkat menjadi dosen luar biasa dan tidak tetap FS UI.

Direktur Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala (PPPSP) Departemen P & K ini telah melakukan pemugaran dan penggalian kepurbakalaan di 26 provinsi. Ia memugar 121 candi dan peninggalan sejarah di seluruh Indonesia. Menurut dia, perlindungan dan pembinaan peninggalan sejarah nasional dapat berfungsi merangsang kembali gairah kehidupan budaya nasional. Mendalami sejarah dan arkeologi Islam, ia menulis sejumlah buku, antara lain Sultan Agung Tirtayasa Musuh Besar Kompeni Belanda (1967), Pertumbuhan Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam, dan Sepintas Mengenai Peninggalan Kepurbakalaan Islam (keduanya 1976).

Menikah dengan gadis Priangan, Tjahyani, 1956, Uka kini ayah tujuh anak. Satu-satunya olah raga yang masih dilakukan Uka adalah jogging. Bulu tangkis sudah ditinggalkannya. Makan seadanya di lapangan penelitian sangat dinikmati Uka.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


UKA TJANDRASASMITA | ULLY SIGAR RUSADY | UMAR KAYAM | UMAR WIRAHADIKUSUMAH | USMAN ADMADJAJA | UTOMO JOSODIRDJO | Umar Juoro | Utut Adianto Wahyuwidayat


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq