FPI Diminta Tak Rusak Citra Islam - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Kliping
06/09/2005

FPI Diminta Tak Rusak Citra Islam

Oleh Redaksi

Jakarta - Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi meminta agar Front Pembela Islam (FPI) menghentikan aksi kekerasan atas nama agama. “Itu merugikan Islam dan merusak citra Islam di luar negeri,” kata Hasyim di Jakarta kemarin. Hasyim bahkan mengundang FPI datang ke PB NU untuk berdialog mencari solusi bersama.

06/09/2005 18:39 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (44)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 3 halaman 1 2 3 >

Seharusnya kita semua berterima kasih kepada FPI karena dengan sebab adanya FPI kita terhindar dari bala’ musibah. Ingat Allah akan menurunkan Azab dan musibah kepada satu kaum yang dimana mereka tidak lagi NAHI MUNKAR, dan Nabi Muhammad pun berkata,"barang siapa yang melihat KEMUNKARAN maka hendaklah ia rubah dengan tangan (Kekuatan), jika idak bisa dengan Lisan (Nasihat), jika tidak bisa dengan Hati (Doa) dan itulah serendah IMAN”. Yang harus anda fahami adalah FPI ini adalah golongan yang pertama dan ini adalah golongan yang paling tinggi Imannya karena dengan Tegas ia merubah keMUNKARan. Sekali LAGI kalau memang pihak JIL menganut faham kebebasan tolong muat tanggapan dari saya! Terima Kasih…

#1. Dikirim oleh Alwi Yusuf  pada  13/09   02:09 PM

Seandainya FPI, FUI bawa pedang, kayu ke gedung DPR-MPR menuntut untuk ditegakan keadilan, supermasi hukum, adili koruptor, kesejahtraan rakyat, itu adalah bagian dari JIHAD. Bukanya keroyok sana keroyok sini, rusak sana rusak sini,bom sana bom sini yang jadi korban tetangga sebelah,saudara sendiri, saudara sebangsa, sok jago sok suci tahu-tahu yang jadi jago tinju dunia orang amerika ,yang jadi jago kick boxing orang thailand, yang jadi jago tarung bebas orang prancis, yang jadi jogo anggar alias main pedang orang swiss.

Saya bangga jadi orang Islam indonesia disini karena di indonesia punya JIL apalagi kalau punya oganisasi Islam keras yang sibuk menuntut keadilan…

wassalam

#2. Dikirim oleh usep m hamzah  pada  14/09   10:09 AM

Saya setuju sekali dengan pemikiran Buya Syafi’I, akan tetapi tidak setuju dengan menyelidiki aktor intelektualnya, sebab ini percumah saja. Disetiap negara pasti ada aktor intelektualnya (provokator) dan sangat sulit untuk dicari apalagi mencari aktor intelektualnya di Indonesia pasti akan sia sia dan akan dijadikan obyek/lahan korupsi baru.

Akan tetapi kalau yang diatur adalah pendidikan budi pekertinya mungkin 50 tahun lagi bisa berubah, entah tambah baik atau tambah gila. Dulu waktu saya sekolah, masih ada pendidikan budi pekerti, apa sekarang masih ada???? Apa pendidikan tawuran yang ada sekarang?

Saya mengharapkan JIL-JIL lain akan bermunculan di Indonesia sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sehat dan bersih saya sangat yakin hanya badan badan seperti JIL ini yang akan membawa kemajuan, akan tetapi saya juga sangat pesimis bahwa JIL bisa bertahan terus dinegara tercinta ini mengingat pengalaman pengalaman yang lalu lalu sejak jaman Syekh Siti Jenar atau juga sebelumnya.

#3. Dikirim oleh Munir Sjaf  pada  17/09   06:09 AM

Shalom, saya ingin menanggapi sedikit mengenai isu penutupan gereja ini. Saya membaca tanggapan dari saudara Alwi Yusuf dalam artikelnya FPI membangun fitrah Islam. Disitu saya baca: “,"barang siapa yang melihat KEMUNKARAN maka hendaklah ia rubah dengan tangan (Kekuatan), jika idak bisa dengan Lisan (Nasihat), jika tidak bisa dengan Hati (Doa).” Kata-kata terakhir ini sedikit membuat saya bertanya-tanya, apabila tidak bisa dengan doa maka kita manusia diperbolehkan melawan dengan tangan [kekerasan]? dengan kata lain, kekuatan doa dan kekuatan manusia lebih kuat kekuatan manusia? pertanyaan berikutnya, kalau Allah membiarkan manusia untuk menciptakan berbagai agama, kenapa kita sesama manusia harus repot2 saling ‘tinju’ dengan orang yang berkeyakinan lain? sejak kapan manusia bisa menjadi ‘hakim’ yang adil bagi sesamanya? Ibadah di gereja dilakukan secara tertutup, pernahkah para muslimin/at berpikir bahwa setiap hari dari subuh hingga malam orang2 yang berkeyakinan lain harus mendengar suara adzan dan dakwah mereka tanpa protes? kalau memang undang2 menuliskan bahwa dilarang menyiarkan keyakinan kepada umat yang sudah beragama, berapa banyakkah orang yang tidak beragama itu? dan itu juga berarti bahwa kaum muslim sudah melanggar hukum itu setiap harinya dengan cara sembahyang dengan pengeras suara dan berdakwah dengan pengeras suara.

#4. Dikirim oleh Jeff Andrew Sihombing  pada  28/09   08:09 PM

Saya seorang karyawan yg bekerja di daerah harmoni dan salah satu atasan saya adalah teman baik owner rajamas cafe di bilangan glodok, dia bilang ke saya kalo sekarang cafe rajamas tidak pernah di sweeping lagi oleh fpi karena dia setiap bulan kasih upeti ke fpi.

#5. Dikirim oleh ario  pada  30/09   06:10 PM

Hari ini kita melihat betapa menyedihkannya melihat kembali orang2 terluka oleh karena Bom Bali Jilid II.  Hari ini harusnya kita orang2 yg cinta akan kedamaian bersuara “ENOUGH IS ENOUGH”. Cukup sudah bahwa Islam, din yg rahim, dibajak oleh orang2 yg sama sekali tidak berakal, orang2 yg mencintai kekerasan, orang2 yg secara diametral berlawanan dgn esensi Islam itu sendiri. Hal ini termasuk di dalamnya kelompok2 Islam radikal yg konon mengaku memboyong aspirasi ummat. Namun apakah yg mereka lakukan? Hanya pendistorsian masalah lebih lanjut, bukannya menyelesaikan masalah malahan membuat masalah baru. Apakah aakan kita biarkan NKRI yg kita cintai ini dikuasai oleh demagog2 baru? Yaitu demagog2 yg tidak bisa memahami perbedaan pendapat, demagog2 yg hanya akan menjadi “Soeharto2” baru yg bejenggot. Cukup kita punya satu Soeharto. Kini kita hidup di alam demokrasi dan kita harus bertahan disana. Mari kita lawan wacana dgn wacana. JIL telah berbuat baik dgn tidak masuk lingkaran kekerasan. Biarkan masyarakat yg menilai mana yg bathil. Mari kita suarakan aspirasi kaum muslim liberal dan moderat agar mendapatkan pemberitaan yg seimbang.  Sekali lagi saya tegaskan, demogog2 fanatik ini tidak akan pernah memahami esensi dari demokrasi itu sendiri dgn menytakan impor dari barat lah, dsb. Betapa kerdil dan kecil otak mereka itu. Dunia kini sudah hidup di jaman internet dan di tahun 2005, dan mereka ingin membalikkan semua ini ke alam 600-an dgn kuda sbg alat utama. Kalau mereka memang ingin kembali, janganlah mereka menggunakan internet (KARENA INI TOH IMPOR DARI BARAT KAN..), jangan belajar di luar negeri (negeri orang kufur)...namun saran saya..JADILAH SEPERTI BURUNG UNTA...PENDAMLAH KEPALA ANDA KE DALAM TANAH......AND FADE AWAY SLOWLY.

MERDEKA !!!

#6. Dikirim oleh Johan  pada  02/10   02:10 AM

Sorry,

i have to disagree with you on that.

Kelompok islam yang paling gue benci adalah FPI. Kumpulan orang -orang tolol dan buta yang hanya mengikuti apa yang menurut mereka adalah benar,padahal salah besar. ini negara bukan negara ISLAM.REMEMBER THAT!!! jadi kalo clubs dan bisnis2 entertainment pada mau tetap buka sampai malam pada saat bulan puasa, mustinya boleh - boleh saja. kalo ada org islam yg dateng ke establishments itu pada bulan ramadhan,who gives a damn?dosanya dosa mereka sendiri yang tanggung juga!!! aneh!! mind your own business!! iman org tuh ga bisa dijudge oleh org lain kecuali oleh tuhan. kecuali kalo org tersebut mengancam keamanan org banyak berdasarkan keimanan tersebut,baru deh dibasmi ajah tuh orang!! emang lo kra ini arab saudi...lo tau ga kenapa masih diberlakukan hukum kayak gitu di arab saudi? jahiliyah semua soalnya org2nya,kalo ga digituin semua cewek ga aman kali disana!!!.

sori,i’m venting my frustrations right now, kesel banget ngeliat org2 muslim with their houlier than thou attitude, thinking that their god’s gift to the world,preaching ke org2 about what is good and what is wrong kayak ga punya dosa ajah!!!g mau solat kek, gue mau ga, gue mo percaya ma tuhan kek,gue mau engga, terserah kali.you have no right to judge me and vice versa.

#7. Dikirim oleh Mela  pada  02/10   03:10 AM

FPI menurut saya jangan terlalu arogan, Islam itu agama yg sangat baik, dan tidak pernah mengajarkan kejahatan apapun, termasuk merusak dan merugikan orang. yg ada hanyalah segelintir orang yg sok suci dan sok adil, sok pahlawan padahal harusnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan rendah hati. kalo bisa jangan kepada orang yg banyak duit aja tempatnya di hancurkan, tapi liat lagi orang yg di sekeliling kalian (FPI). aku rasa rekening kalian makin tebal di bulan ini.

#8. Dikirim oleh M.fadillah Zamin  pada  03/10   10:10 AM

sdr.alwi yusuf anda sama jeleknya dng fpi,fui,mui...bertingkah laku seperti orang arab,barbar,teroris kalian semua suka mendahului tuhan belum tentu dia melarang orang untuk berdoa,belum tentu dia menghukum yang lain kaya yang kalian lakukan,keluarkan fatwa gila....keluarkan fatwa yang benar yang mendukung perekonomian bangsa....KORUPSI JEGAL.Memang sudah menjadi ciri suatu negara dan bangsa yang mayoritas islam tidak ada yang Makmur,maju,damai dimanapun juga.krn sumber yang kalian dapatkan menyimpang dari ajaran Islam yamg sebenarnya,sumber yang kalian dapatkan dari penceramah yang salah....ikutilah mereka jadilah indonesia Taliban II kemunduran,primitiv yang akan kalian dapatkan......fpi,mui.fui memeng kumpulan orang-orang yang lapar dan buas yang logistiknya kurang....maka mikir dan akalnya sempit yang ada sirik iri untuk jaga gengsi KALIAN PRODUK DARI BANGSA YANG SANGAT GAGAL

#9. Dikirim oleh katakombe  pada  03/10   03:10 PM

Sebenarnya sembahyang dengan pengeras suara menggangu ketentraman umum.  Nggak semua orang mau dengar. Menutup gereja? Bukankah negara ini berdasarkan Pancasila? Coba tutup pura di Bali atau gereja di Papua, kawan-kawan kapan kita bisa saling menghormati dan hidup damai bersama dengan cara ini?

#10. Dikirim oleh albert  pada  05/10   02:10 AM

Tanpa mengurangi rasa hormat dengan teman-teman saya yang berkeyakinan Islam, saya mendapat kesan bahwa agama Islam sering kali salah diinterpretasikan oleh umat Islam sendiri. Bukankah kekerasan hanya menghasilkan dendam, benci, kemarahan dan hal-hal buruk lainnya. Agama atau sebuah keyakinan tidak dapat dipaksa, apabila dipaksa apakah artinya sebuah kepercayaan?

#11. Dikirim oleh albert  pada  05/10   02:10 AM

Dari dengar namanya saja, saya patut tertawa. Sebuah front yang mau membela agama. Hebat sekali, karena punya kekuatan di atas agama, dan agama demikian lemahnya sehingga perlu dibela-bela.

Belum lagi sweeping di bulan Romadlon yang katanya untuk menjaga kesucian bulan tersebut. Bukankan bulan Romadlon yang mensucikan umat manusia, alih-alih sebaliknya?

Oh, memang kasihan front yang satu ini.

#12. Dikirim oleh Silex  pada  05/10   09:10 AM

Sudah terlampau jauh yang FPI lakukan dan selalu mengatasnamakan Islam. Apakah dengan kekerasan seperti itu yang Islam ajarkan? Perlu dicatat dengan arogansi yang Anda lakukan atas nama Islam akan membawa bencana alam karena kemarahan Tuhanmu sendiri. Semua itu akan terjadi di awal tahun 2007 yang akan mulai dari Jawa Timur. Paceklik berkepanjangan dan kalian akan saling makan sendiri. Itu penyebabnya adalah egomu yang amat tinggi.

#13. Dikirim oleh edysantoso  pada  09/04   08:04 PM

Sebelumnya saya perlu meperkenalkan diri saya muslim sejak kecil dengan didikan islam yang taat.

Terkait dengan perilaku FPI, terus terang sebagai muslim saya menangis, ya Allah kayak beginikah perilaku orang-orang muslim.

Jelas saya menentang pereilaku FPI yang arogan, sok suci padahal hanya allah yang tahu kalian masuk surga atau bahkan masuk neraka.

Alwi yusuf bilang kelompok ini yang paling beriman, rujukan anda itu darimana. Anda mest banyak belajar. Rujukan yang anda buat itu mestinya disesuaikan dengan konteks. Pada jaman sekarang itu sudah tidak sesuai mesti dilkukan perombakan.

Hemat saya umat islam mesti lebih mngedepankan intelektualitas dalam berbagai bidang. Kita kadang mencerca orang kafir, tapi tiap hari FPI mennngunakan produk-produk orang kafir dalam ketegori FPI sperti mobil, nonton tv, menggunakan listrik.

Pertanyaan saya kepada FPI apa yang telah anda perbuat bagi umat. Jwabannya pasti tidak ada. Kelompok anda hanya punya resources untuk mngamuk, merusak, dan kegitan lain2 yang tidak jelas.

#14. Dikirim oleh Yudi  pada  17/04   10:04 PM

Kebebasan berserikat dan berpendapat memang telah dijamin oleh konstitusi di negeri ini. Tapi kalau saya melihat sepak terjang FPI yang main keroyok sana, keroyok sini, menyudutkan dan menjelek-jelekkan agama lain dan melakukan sikap-sikap tidak terpuji lainnya, saya sungguh malu sebagai sesama pemeluk agama Islam. Belum lama ini, organisasi serupa dengan FPI seperti FBR, MMI dan lain-lain juga melakukan sejumlah tindakan serupa.

Saya secara pribadi tidak setuju dengan kumpul kebo, perjudian, perzinahan, maksiat dan pornografi. Tapi apakah untuk memerangi itu semua kita harus melakukan tindak kekerasan -dan keterlaluannya membawa panji-panji agama- untuk mengatasi hal itu semua. Hendaknya, mereka berpikir akar permasalahan yang menyebabkan itu semua. Perjudian, perzinahan, kumpul kebo, maksiat dan pornografi sudah ada sejak manusia ada, bahkan pembunuhan sekalipun sudah ada sejak jaman Nabi Adam.

Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana kita mengatasi agar hal-hal itu dengan jalan yang membuat orang lebih simpatik. Bukannya kekerasan dibalas dengan kekerasan, hal itu tak akan habis juntrungannya. Mendingan seperti Malaysia dan Mesir, lokalisasi saja tempat perjudian dan pelacuran agar lebih mudah dikontrol. Persoalan dosa adalah tanggung jawab individu yang harus dipertanggung jawabkan nanti di hadapan Allah SWT di akhirat nanti. Bukannya dihakimi oleh manusia seperti FPI dan FBR…

Hahaha...tetangga gw di lenteng Agung banyak yang anggota FPI dan FBR. Ngakunya sih Islam tapi percaya sama yang mistik-mistik, batu cincin berkhasiat, doa-doa ke tempat jauh (alias berziarah) sambil minta-minta ke kuburan dan jadi preman serta main cewek.

#15. Dikirim oleh eka  pada  02/05   08:05 PM

assalamualiakum wr wb

Buat seluruh teman2 teman ku di FPI yang amat ku hormati, saya secara pribadi amat bangga dengan adanya ormas islam yang mau membela agamanya walaupun bertaruhkan nyawa tapi, yang saya sayangkan bisa kah saudara semua tak berbuat melebihi batas kewaaaajaran sebgai umat muslim yang, kita semua tahu bahwa islam mengajarkan kelembutan untuk bisa saling menegur, akan tetapi apa yang telah saudara perbuat tersebut sangatlah mengecewakan semua lapisan umat muslim ,bertindak keras ,membabi buta ,main lempar,bakar itu bukan mencermin kan seorang muslim sejati.

ingatkah saudara cerita Nabi kita yang diludahi kepalanya oleh seorang arab badui nabi tak marah malah menegurnya dengan halus bukanya “mukul....”.

harusnya saudara semua ajak berdiskusi,jika tak ada jalan lain cobalah untuk melapor ke aparat berwenang tapi jangan “SEWENANG_WENANG"moga saudara mengerti...........!!!!!!!!!!

wassalamualaikum....

#16. Dikirim oleh nofri yuska al-jauziah  pada  04/05   11:05 PM

Memang ini bukanlah negara islam tapi anda perlu ingat bahwa INDONESIA adalah negara yang mayoritas islam (80%) INGAT ITU jadi jangan anda bilang apa yang dilakukan FPI itu semuannya salah Saya tahu FPI terlalu sering main keras tapi itu semua atas ulah “kaum"anda yang susah untuk diperingatkan...!!! jadi saya minta agar anda berkomentar tak etralu berlebihan, you know that......!!!  satu lagi yang perlu saya tekankan bahwa semua bisnis haram yang ada di indonesia ini 90% nya adalah milik “kaum” anda yang membuat orang sesat…

#17. Dikirim oleh nofri yuska  pada  05/05   12:05 AM

FPI, MMI, dan organisasi sejenisnya tidak lebih dari organisasi preman yang mengatasnamakan islam. Mereka kalau dikasih duit juga bakalan diam… Dan yang meyedihkan aparat selalu diam melihat aksi anarkis mereka.. Tapi saya yakin bahwa riwayat mereka tidak akan lama.. Suatu perbuatan yang didasarkan kekerasan dan kelicikan akan mendapatkan murka Tuhan pada waktunya. Jadi mari kita tunggu bersama2 murka Tuhan jatuh atas mereka kalau mereka tidak segera bertobat.

#18. Dikirim oleh Eduard  pada  12/05   06:05 AM

Saya rasa tindakan FPI benar adanya, dan sikap Habib rizieq pantas diacungi jempol. Karenanya penumpasan kebatilan pantas kita dukung. Termasuk pengrusakan terhadap Playboy di indonesia.

#19. Dikirim oleh abdul sahid  pada  13/05   04:05 AM

Sodara2ku sebangsa dan setanah air, menurut saya tindakan FPI merupakan tindakan yang meradikalkan agama. Memang betul tindakan tersebut merusak citra Islam. Coba saja cari di google, keyword “Front Pembela Islam”.

Betul2 sangat disayangkan, suatu agama yang seharusnya sangat sakral, indah, dan damai, bersifat hubungan pribadi antara manusia dengan Tuhannya malah dirusak dengan gembar gembor, pengerusakan, dan teror.

Maksud dan tujuan mereka sebenarnya masuk akal, untuk memperbaiki moral bangsa ini, tapi itu sama sekali tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan pengerusakan2 dan pengusiran orang2 yang berbeda pendapat, apalagi di negara kita yang (seharusnya) demokratis ini. Menurut pendapat saya pribadi, masalah moral bangsa kita jangan diselesaikan dengan cara pemaksaan kehendak dan cenderung anarkis spt demikian.

Jadikanlah agama sebagai landasan tiap2 individu, bukan sebagai senjata penggerak massa. Jadikanlah pendidikan dan hukum sebagai senjata terdepan pemberantasan kebobrokan moral bangsa kita.  Bukan dengan cara2 pengerusakan demikian, itu sama dengan menyelesaikan masalah moral dengan masalah moral yang baru.

Mengenai RUU APP, saya berpendapat lebih baik nama undang2 tersebut diganti menjadi UU Pengaturan saja, karena jika RUU APP jadi disahkan maka akan sangat disayangkan. Karena itu akan memasung seni dan budaya bangsa ini yang telah kita pertahankan selama berabad-abad.

Apa lagi yang bisa kita banggakan selain keanekaragaman seni dan budaya yang ada di negara kita?

Toh belum tentu juga apabila RUU APP disahkan seluruh masalah moral bangsa kita dapat terselesaikan, karena yang sebenarnya menjadi penyebab tingginya pemerkosaan dan pencabulan adalah rendahnya tingkat pendidikan, dan ringannya hukuman pemerkosa.

#20. Dikirim oleh Bram  pada  26/05   11:05 PM
Halaman 1 dari 3 halaman 1 2 3 >

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq