Beragamalah Untuk Manusia, Bukan Untuk Tuhan - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Wawancara
16/12/2001

Abdul Munir Mulkhan: Beragamalah Untuk Manusia, Bukan Untuk Tuhan

Oleh Redaksi

Selama ini terkesan kalau agama itu untuk Tuhan. Ritus-ritus itu untuk Tuhan, memuja Tuhan. Dan itu kemudian gampang dimanipulasi oleh manusia; “ini untuk Tuhan”. Lalu kemudian manusia boleh tidak ngurus sesamanya. Padahal Tuhan dimanipulasi untuk kepentingannya sendiri. Jadi sesungguhnya harus dijernihkan bahwa semua agama itu kalau kita baca dengan jernih itu diturunkan Tuhan bukan untuk ngurusin Tuhan, tapi untuk ngurusin manusia ini.

16/12/2001 05:05 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (1)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 1 halaman

1. Kalau hendak beragama untuk Tuhan, tidak ada duanya kecuali berbuat seperti semua nabi dan rasul dan PEWARISNYA, yaitu menyampaikan Risalah Tuhan/Allah sejak Adam sampai kiamat, memenuhi Al Maidah (5) ayat 67 (oleh rasul2), Al An Aam (6) ayat 124,125 (oleh Allah sendiri), Al A’raaf (7) ayat 62,60 (oleh Nuh), 68,65,66 (oleh Hud), 79,75 (oleh Saleh), 93,88 (oleh Syuaib), 144,109 (oleh Musa), Al Ahzab (33) ayat 38,39,40 (oleh Muhammad atau Siapa saja yang merasa wajib), Al Jinn (72) ayat 23,26,27,28 (oleh rasul yang dirido’i). Penolak Risalah Tuhan/Allah pastinya pemuka agama.

2. Kalau beragama untuk salah satu nabi yang dilarang sesuai An Nisaa (4) ayat 150,151,152, mengakibatkan benar-benar kafir.
Penyebabnya adalah memupuk terus-menerus difikiran dan hati sifat rasa ARBABAN/BERHALA/KULTUS/MENUHANKAN tiap-tiap nabi/rasul sesuai Ali Imran (3) ayat 80.

3. Kalau beragama untuk pemuka agama juga mengakibatkan ARBABAN oleh umatnya sesuai At Taubah (9) ayat 31. (contohnya fatwa “ulama” dipatuhi oleh sifat At Taubah (9) ayat 97).

4. Sejak Adam sampai hari ini 99,99 % pemuka-agama, beragama memilih no. 2 (dua).

5. Sejak Adam sampai hari ini 99,99 % umat beragama memilih no. 2 dan no. 3.

6. 0.01 % sisanya adalah untuk kami memilih no. 1, yaitu beragama untuk Tuhan dengan menyampaikan Risalah Tuhan/Allah.

Pembuktiannya adalah kami telah menulis buku panduan terhadap kitab-kitab suci agama-agama berjudul:

“BHINNEKA CATUR SILA TUNGGAL IKA”
berisi XX+527 halaman, disertai 4 macam gambar skema acuan terpisah berukuran 63x60 cm.:
“SKEMA TUNGGAL ILMU LADUNI TEMPAT ACUAN AYAT KITAB SUCI TENTANG KESATUAN AGAMA (GLOBALISASI)”
(ISINYA SKEMA RISALAH TUHAN/ALLAH),
hasil karya tulis ilmiah otodidak penelitian terhadap isi kitab-kitab suci agama-agama selama 25 tahun oleh:
“SOEGANA GANDAKOESOEMA”
dengan penerbit:
“GOD-A CENTRE”
dan mendapat sambutan hangat tertulis dari:
“DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA” SekDitJen Bimas Buddha, umat Kristiani dan tokoh Islam Pakistan.

Wasalam, Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal Agama millennium ke-3 masehi.

Buku Panduan “BHINNEKA CATUR SILA TUNGGAL IKA”
Penulis: Soegana Gandakoesoema
Penerbit: GOD-A CENTRE

Tersedia ditoko buku K A L A M
Jl. Raya Utan Kayu 68-H, Jakarta 13120
Telp. 62-21-8573388

#1. Dikirim oleh Soegana Gandakoesoema, Pembaharu Persepsi Tunggal  pada  18/08   07:40 PM
Halaman 1 dari 1 halaman

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq