Diskusi Buku “Reorientasi Pembaruan Islam” karya Budhy Munawar-Rachman
Oleh Redaksi
Narasumber : Budhy Munawar-Rachman & Luthfi Assyaukanie. Moderator: Abd Moqsith Ghazali.
Kamis, 30 September 2010. Pukul 19.00-21.30 WIB di Teater Utan Kayu Jakarta
Diskusi Buku
“Reorientasi Pembaruan Islam” Karya Budhy Munawar-Rachman
Narasumber : Budhy Munawar-Rachman & Luthfi Assyaukanie. Moderator: Abd Moqsith Ghazali.
Kamis, 30 September 2010. Jam 19.00-21.30 WIB di Teater Utan Kayu Jakarta
Diskusi akan didahului pembacaan puisi oleh D. Zawawi Imron
* Panitia menyediakan lima puluh gratis untuk 50 peserta pertama.
Gerak pembaruan Islam di Indonesia kian sistematis. Fondasi pembaruan yang dulu diletakkan Gus Dur dan Cak Nur tambah kukuh. Bahkan, ada banyak pengayaan argumen. Gagasan pembaruan Islam Cak Nur-Gus Dur yang kerap berupa pernyataan makroskopik, kini di tangan sejumlah anak muda Islam mengalami sofistikasi hujjah mikroskopik. Liberalisme, sekularisme, dan pluralisme yang dengan kencang disuarakan dua tokoh itu dielaborasi secara lebih rinci dan detail oleh para pembaru muda Islam. JUga, tidak seperti pada era dua pendekar itu dimana pembaruan Islam lebih bertumpu pada individu-individu, sekarang pembaruan Islam digerakkan melalui sejumlah lembaga. Gerakan pembaruan Islam pun tak hanya berpusat di Jakarta, melainkan tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Itulah yang dikatakan Budhy Munawar-Rachman melalui karya terbarunya “Reorientasi Pembaruan Islam”. Melalui buku ini Budhy hendak menegaskan bahwa masa depan pembaruan Islam cukup cerah. Tak ada yang perlu dirisaukan. Anak-anak muda Islam pelanjut Cak Nur-Gus Dur terus tumbuh. Namun, tantangannya jelas tak sederhana. Karena di sebelah sana, kaum konservatif Islam melakukan hal yang sama. Dengan sokongan dana yang kuat, mereka membuat ormas Islam yang berjenjang hingga level bawah. Buku-buku Islam yang berhaluan fundamentalistik bahkan teroristik muncul bagai jamun dimusim hujan. Nah!
Komentar
Assalamualaikum.
Aku ingin menjalankan agamaku secara kaffah/mendalam, akantetapi apa yang kulihat sekelilingku kok jauh dari yang diharapkan oleh Tuhan yaitu pengasih dan penyayang, kok bentuknya hanyalah menyebaran budaya arab. Padahal Tuhan/Allah itu tidak beragama, yang ada adalah Allahnya Ibrahim, Allahnya Muhammad, dll.
Aku beli bukubuku mengenai agamaku ataupun agama Ibrahim, dll, ternyata belum lengkap. Dengan adanya informasi berasal dari internet, makin lengkaplah hasanah pengetahuan terhadap agamaku. Adanya forum JIL ini ternyata membantu aku berteman dalam menyuarakan hati yang gundah, dalam menyalurkan pemahaman agamaku. Intinya adalah semua agama baik adanya, yang kacau adalah oknum penganutnya. Andaikan aku punya time machine maka semua akan jelas, tidak katanyakatanya, untuk itu maka kita pandaipandailah memanfaatkan sejarah-arkeologinya, dalam merekontruksi kebenaran.
Wassalam
H. Bebey
Visi iislam adalah FIdunya hasanah wafil akhirati hasanah. Misi Islam adalah Rahmatan lil alamin. Says Kira disini tidal ada perbedaan antara kelumpok littoral maupun liberal. Marilah kit berlomba lomb a dal am kebaikan, untuk melaksanakn Misi Dan mencapai visi diatas.
pada sejarahnya mengapa barat memilih menjadi sekuler liberal dikarenakan beberapa faktor yaitu trauma terhadap dominasi agama pada zaman pertengahan,faktor problem teks bible dan faktor problem teologis kristen.sungguh sangat disayangkan kepada para kaum muda Islam ini yang silau terhadap istilah tersebut yang sebenarnya Islam tidak memerlukan hal itu karena dalam sejarah Islam tidak ada terjadi masalah-masalah apa yang ada pada umat kristen dan istilah-istilah pengelompokan Islam konservatif,liberal,fundamentalis dsb yang dilakukan oleh kaum muda Islam ini pun sebenarnya sudah sangat rancu karena sadar atau tidak mereka hanya membebek terhadap agama kristen
Sudah mulai terkuak jelas cara yang digunakan kaum liberal adalah menimbulkan keraguan di dalam hati orang islam atas keabsahan, kesakralan Alqur’an. Apabila hukum-hukum di dalam Alqur’an sudah berhasil diubah-ubah sesuai nafsu mereka, maka otomatis Hadits, Syari’at, Madzhab semua akan runtuh. Semua dengan dalih “pembaharuan” Islam.
Tujuan akhir adalah kebebasan mutlak, jadi hidup ini tidak perlu lagi adanya tuntunan (syari’at), cukup menggunakan akal (yang bisa saja dihiasi syaithan) dan menolak semua kebenaran (yang datang dari Allah SWT)
Juga jangan terjebak dengan istilah yang dibuat oleh barat, berupa islam ekstrimis, moderat, dll
Cukup dengan pembagian dalam Alqur’an yaitu mukminin, kafir dan munafik.
Mari kita bentengi diri kita dan keluarga agar tidak terbuai dengan indahnya pelbagai dalih yang digunakan oleh musuh agama Allah.
Dan yakinlah bahwa tipu daya mereka tidak akan pernah berhasil sampai hari Pembuktian
Fantadzir innahum muntadziruun
sambungan…
The Future Society will be Free Society,just like God’s-Kingdom, all Element of Oppression, Cruelty, and Force will be Destroyed. Non Discrimination, Prosperity, and Liberty with Justice For All Citizen in this Earth.
Sebagaimana Kerajaan ALLAH di dunia ini, masa depan masarakat Indonesia dan dunia adalah masarakat yang merdeka beragama, berkeyakinan, berbicara, berpergian, berpakaian dan merdeka juga bagi orang2 anti Tuhan, gay-lesbian dan semua element2 berbentuk penindasan, kekejaman, dan paksaan atau kekerasan akan di hancurkan.
http://latifabdul.multiply.com/
Komentar Masuk (8)
(Tampil maks. 5 komentar terakhir, descending)