Fenomena PKS
Oleh Saiful Mujani
Kalau survei tersebut akurat, yakni sesuai dengan hasil pemilu sebenarnya nanti, PKS adalah salah satu dari partai baru yang sukses mendongkrak suara. Ketika namanya Partai Keadilan, dalam pemilu 1999 ia hanya mendapat suara 1,5 persen. Kalau dalam pemilu 2004 nanti mendapatkan suara sekitar 5,5 persen, itu adalah kemajuan yang berarti.
Menurut survei-survei perilaku pemilih yang dilakukan oleh lembaga survei politik yang kredibel seperti the International Foundation of Electoral System (IFES) ataupun Lembaga Survei Indonesia (LSI), dukungan calon pemilih terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cenderung menguat dibanding partai-partai baru lain pada umumnya. Dalam survei nasional LSI terakhir, yakni 10 hari masa kampanye (23 Maret 2004), PKS mendapatkan dukungan 5,5 persen. Perolehan suara ini tidak banyak berbeda dengan perolehan suara PKS dalam survei IFES (28 Maret 2004), yakni 3,6 persen. Ini mengindikasikan bahwa seburuk-buruknya PKS akan mendapatkan suara setidaknya 2 persen, dan potensial mendapat 7,5 persen.
Kalau survei tersebut akurat, yakni sesuai dengan hasil pemilu sebenarnya nanti, PKS adalah salah satu dari partai baru yang sukses mendongkrak suara. Ketika namanya Partai Keadilan, dalam pemilu 1999 ia hanya mendapat suara 1,5 persen. Kalau dalam pemilu 2004 nanti mendapatkan suara sekitar 5,5 persen, itu adalah kemajuan yang berarti.
Pertanyaannya, kenapa PKS sukses dibanding dengan partai-partai lainnya? Walapun tidak lolos electoral treshold dalam pemilu 1999, kader PK, dibanding partai-partai lain, terlihat terus aktif dan bekerja keras melakukan konsolidasi dan sosialisasi partai kepada masyarakat pemilih lewat berbagai kegiatan sosial. PKS juga cukup berhasil membangun citra sebagai partai yang punya komitmen terhadap pembentukan pemerintahan yang bersih. Para aktivis partai ini umumnya berlatar pendidikan baik dibanding rata-rata masyarakat kita, dan mampu membangun kader-kader yang sederhana dan bersih. Karena citra demikian, sejumlah tokoh “sekuler” sekalipun menunjukan rasa simpatiknya terhadap partai ini.
Walapun dikenal sebagai partai Islam yang punya komitmen bagi penegakan syariat Islam di bumi pertiwi, tapi di bawah kepemimpinan Hidayat Nurwahid selama kampanye ini, komitmen tersebut cukup berhasil diterjemahkan secara substantif dan inklusif dalam bentuk kampanye anti Korupsi. Selama kampanye, PKS tidak mencitrakan dirinya sebagai partai eksklusif dengan mengusung simbol-simbil keagamaan yang hanya menarik satu segmen saja dari masyarakat Indonesia. PKS cukup berhasil menciptakan dirinya sebagai partai terbuka, punya komitmen moral, dan keinginan kuat untuk membentuk pemerintahan yang bersih.
Kalau citra inklusif seperti ini terus dipupuk dan dijabarkan dalam proses legislasi nanti, PKS adalah salah satu partai baru yang punya masa depan. Sekarang PKS telah menjadi sebuah fenomena dalam politik kita. Pertanyaannya, sejauhmana PKS dapat mempertahankan citra yang positif ini ke depan?
Jawabannya tentu saja ada pada pikiran dan hati-nurani aktivis dan kader PKS sendiri. Kalau mereka berhasil menjaga dan mengembangkan citra yang baik, ia potensial menjadi salah satu partai besar di masa depan, dan karena itu akan membantu mewadahi aspirasi rakyat yang sangat beragam secara primordial. Pada akhirnya, PKS akan membantu mematangkan demokrasi yang sedang dibangun dan menjadi komitmen hampir seluruh rakyat Indonesia bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik bagi bangsa ini. Sistem ini dipercaya paling mampu mengelola secara damai perbedaan dan pertentangan yang ada di masyarakat. Mudah-mudahan komitmen bangsa ini juga menjadi komitmen sentral dari PKS sendiri. Selamat PKS! (Saiful Mujani)
Komentar
wah...wah.....yang dibutuhkan masyarakat adalah partai yg perduli dengan penderitaan mereka, dan itu terbukti dengan pks, jika kita mau jujur, setiap ada bencana di indonesia,partai yg pertama kali muncul dan memberi bantuan adalah pks,tidak usah jauh2 deh, lihat saja pada saat bencana sunami di aceh, siapakah yg menolong mereka dari pertama hingga akhir?PKS, tetapi sayangnya karena media kita masih dikontrol oleh penguasa, hal tersebut tidak di blow up, tetapi masyarakat mengetahui hal tersebut.Dan suka atau tidak suka, sampai detik ini, satu2nya kader partai yg tidak terlibat dengan korupsi dan zina adalah PKS, dan terbukti lagi sistem sekuler dan liberal yg diagung2kan mampu memakmurkan rakyat indonesia, ternyata tidak terbukti bahkan menyengsarakan, contoh kecil adalah embahnya sekuler dan liberal, perekonomiannya akhirnya runtuh juga, apakah kita masih mau murtad?
kalau saya melihat komentar yang sudah ada, semakin menunjukan eksistensi PKS di dunia politik indonesia, semakin jelas PKS merupakan harapan baru indonesia untuk mendobrak sistem yang sudah ada dan terbukti semikin menyusahkan rakyat indonesia.Suka atau tidak suka, sampai detik ini sistem yg selalu diagung2kan oleh kaum sekuler dan liberal tidak terbukti memakmurkan rakyat indonesia,bahkan bukti menunjukan kedua sistem tersebut semakin menyengsarakan rakyat indonesia.Saya tidak peduli partai apapun,selama partai tersebut membuka harapan ada perubahan yg lebih baik dan terbukti sampai detik ini tidak satupun anggotanya terlibat korupsi,maka partai tersebut akan saya pilih.
Terus terang saya bukan kader PKS, namun saya melihat hanya dari sudut pandang positifnya bahwa dalam situasi dan kondisi baik dalam negeri dan luar negeri (yang mempengaruhi dalam negeri kita)yang amburadul seperti korupsi di mana-mana, ketidak adilan tidak pernah berakhir. dibutuhkan partai yang bisa menyelesaikan masalah itu, dan saat ini yang dianggap bisa dan komitment ke arah itu hanya PKS. sukses terus PKS, insyaallah saya akan nyoblos partai ini dan saya merekomendasikan bagi yang bukan kader salah satu partai untuk mencolos partai ini. Terimakasih
Terus terang saya masih meragukan sepak terjang PKS, walau memang sudah terbukti beberapa kegiatannya yang telah menarik simpati masyarakat.
Dari slogan-slogannya, nampak PKS sangat PD dengan “beda” nya itu...mengaku lebih bersih, mengaku lebih...dan lebih…
Apakah benar ? Siapa yang menilai sebenarnya ? Anda atau masyarakat ? Kalo gitu sama saja dengan partai lainnya ...partai botol kecap...yang tidak pernah ada nomor 2… semua mengaku nomor 1…
Jika memang niat ikhlas, tulus, apalagi ingin menegakkan suasana ISLAM...tak perlu berbangga diri, Rasulullah pun yang bisa menegakkan ISLAM di zazirah Arab tidak pernah mengaku lebih bersih....lebih..dan lebih…
Saya rasa PKS sama saja, beda bungkus doang...semoga pendapat saya salah - wallohua’lam bishowab
-----
saya melihat ada satu hal yang menjadi faktor keberhasilan PKS dalam pemilu kali ini, dan hal ini tidak saya lihat dari partai-partai lain. sependek pengetahuan saya, pemilihan calon legislatif baik pusat maupun daerah dengan cara yang bersih. kebrsihan mekanisme yang dijalankan akan berimplikasi kepada hasil yang akan dicapai. kenapa PKS dikenal dengan partai yang bersih dan lebih peduli? karena PKS meranjak dari mekanisme yang bersih, sehingga orientasinya dtidak lagi duniawi. sebagai contoh, ketika mekanisme pemilihan Caleg dengan ‘money’, mau tidak mau kadernya ketika duduk diparlemen ia berusaha untuk ‘pulang modal’ dulu. fakta berbicara ketika caleg tidak terpilih ia sampai bunuh diri, hal ini menunjukan ketidak bersihan mekanisme yang dijalankan dalam pemilihan caleg. PKS lebih peduli! fakta megatakan, kemaren ketika terjadinya musibah kebakaran dan setelah beberapa hari setelah kejadian itu kader PKS turun tangan membentu. mohon maaf saya bukan kader PKS! tapi saya ingin memberikan penilaian yang seobjektif mungkin. allah pasti akan memperlihatkan kebenaran dan keikhlasan yang hakiki.
Komentar Masuk (11)
(Tampil maks. 5 komentar terakhir, descending)