Islam Bukan Sebuah Sistem Politik - Komentar - JIL Edisi Indonesia
Halaman Muka
Up

 

Diskusi
04/01/2006

Diskusi “Fundamentalisme Radikal Islam di Indonesia” Islam Bukan Sebuah Sistem Politik

Oleh Tahsinul Khuluq

Tawaran mereka jelas, Indonesia yang didirikan dengan jerih payah oleh seluruh umat beragama di Indonesia, baik Islam ataupun tidak adalah final, dengan Pancasilanya. Indonesia tidak dirancang secara khusus untuk umat Islam sendiri, tapi juga umat agama lain.

04/01/2006 00:09 #

« Kembali ke Artikel

Komentar

Komentar Masuk (2)

(Tampil semua komentar, ascending. 20 komentar per halaman)

Halaman 1 dari 1 halaman

Islam adalah sistem politik,hukum, sosial dll. sedangkan Islam Liberal adalah kemalasan, atau mau mudahnya saja.jika islam bukan sebuah sistem, kenapa Alqoran mengeluarkan perintah dan larangan dalam segala hal, baik itu bentuk hukuman maupun tata cara yang harus dilakukan di dunia. Bukankah sistem itu ibarat aturan aturan? dan aturan-aturan itu bahasa modernnya Undang-undang ?jika anda seorang intelektual kenapa anda tidak adil dalam kategori pembuat sistem ? jika anda mengatakan bahwa hanya manusia yang bisa membuat sistem, kenapa Allah tidak dimasukan sebagai pembuat sistem, ini tidak demokrat namanya. Juga, bukankah Allah itu lebih pintar, dan dalam islam, sistem itu dituangkan dalam al Qoran dan hadis. disitu jelas tertulis perintah dan larangan yang diWAJIBKAN DI DUNIA. kematian Ali, Usman dan Umar secara terbunuh bukan berarti kelemahan sistem islam, tetapi kondisi saat itu memang sulit. anda tidak mungkin bisa membayangkan dari zaman sekarang, karena kaca mata anda tidak akan mampu menjangkau.hitler, Musa, Musolini, Kennedi dll juga terbunuh dan apa pendapat anda?  dan jika ada kelompok kelompok islam yang ingin menerapkan syariat islam, kenapa JIL begitu kuat menolak. bukankah kalian juga menghargai demokrasi ?
-----

#1. Dikirim oleh Ali Husein Al jihadi  pada  13/01   09:01 PM

Islam adalah sebuah system yg didalamnya ada Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial.
Islam dibangun berdasarkan doktrin yang sudah ditentukan oleh Allah sejak zaman Adam hingga Muhammad.
Islam juga bukan kebudayaan dalam artian material, seperti tari2an, nyanyi2an dll. kalu itu adalah kebudayaan Arab yang mendompleng kepada Islam sebagai system kemasyarakatan.
Islam dengan ajaran Nya (Suhuf Ula, Taurat, Zabur, Injil, Quran) harus menjadi satu kesatuan yg tidak bisa dipisahkan. Karena Islam bisa tumbuh hanya dengan ajaran Nya tersebut.
lalu kenapa wajah Islam sekarang seperti ini?
jawabannya adalah, sejauh mana kita sebagai manusia yg mengaku Islam menguasai isi ajaran Nya.
Bagaimana cara menguasai isi Quran? Pelajari bahasa nya Quran.
Apakah Quran bahasa Arab? Bukan! Quran bukan bahasa Arab, tapi bahasa tersendiri yg serumpun dengan bahasa Arab.
Seperti bahasa Indonesia dengan Malaysia, dia serumpun tapi tidak sama.
Dari segi penulisan dan bentuk bahasa maupun ucapan sama, namun dari segi makna jauh berbeda, itulah bahasa Quran.
Lihat saja perkataan Inna Anzalnaahu Quraanan Arabiyyan. Di akhir kata ada Arabiyyan, kalau dalam istilah pesantren disebut Ya Nisbah.
Artinya doble Ya yang berfungsi menyerumpunkan, dll.
Ingat kata Muhammadiyyah, itu asli tulisannya yg sekarang dirobah menjadi Muhammadiyah. Kenapa?
Kalau Muhammadiyyah artinya kelompok pendukung Muhammad atau pengikut Muhammad, dll tapi bukan Muhammad nya.
nah dirobah oleh tangan2 kotor (yg beralam pikiran Yahudi) menjadi Muhammadiyah yg menurut bahasa salah kaprah penulisannya dan juga maknanya.
Dari situ jelas bahwa kalau mau Islam bangkit, kuasai ilmunya Alquran dengan menguasasi bahasa Alquran yang sebenarnya, bukan bahasa Arab.

#2. Dikirim oleh rizal  pada  26/05   12:55 PM
Halaman 1 dari 1 halaman

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq