Sumber: Kick Andy.com
|
Jumat, 24 April 2015 20:05 WIB
Kick Andy tidak pernah bosan mengangkat kisah inspiratif kaum perempuan. Terutama ketika Hari Kartini. Bagi Nurjanah Husien setiap langkah dalam kesehariannya identik dengan darah. Yang dimaksud disini adalah, setiap langkah perempuan asal Aceh ini tak kenal lelah mengajak setiap orang yang ditemui untuk mendonorkan darahnya. Perempuan 45 tahun ini sering keliling pertokoan, terminal bahkan warung kopi yang banyak terdapat di Aceh untuk mengajak siapa saja untuk mendonorkan darah. Tidak hanya itu, perempuan berhijab ini juga memberikan penyuluhan kepada setiap orang tentang penyakit Thalasemia atau penyakit kelainan darah. Upaya yang dilakukan Nurjanah itu bukan tanpa alasan, di Banda Aceh persediaan darah di PMI sering kekurangan. Tamu berikutnya adalah Heni Sri Sundani. Perempuan asal Ciamis, Jawa Barat ini sangat prihatin ketika melihat anak-anak di kampungnya banyak yang tidak sekolah. Maka ketika ia pulang dari Hongkong bertekad bulat untuk membantu anak-anak petani yang kebanyakan miskin itu untuk mengenyam pendidikan. Walau menjadi pembantu rumah tangga di Hongkong, perempuan 28 tahun ini tidaklah seperti pembantu-pembantu rumah tangga lainnya. Heni mengaku, selama di Hongkong rajin pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Dan, selama di Hongkong ia juga kuliah di Saint Mary’s jurusan Manajemen Entrepneur. Berkat keuletannya, ketika kembali ke Indonesia, tidak saja membawa uang, Heni juga berhasil membawa gelar S1. Nah, bersama suaminya Aditia Ginantaka, Heni bahu membahu mendirikan sekolah alam buat anak-anak petani. Kini sekolah Alam Heni tidak hanya di Ciamis, kampung halamannya, tetapi sudah menyebar di beberapa wilayah di Kabupaten Bogor. Di penghujung acara, Anda akan dibuat berdecak dengan aksi Marina Martam, yang menari meliuk-liuk di udara yang membuat jantung Anda akan berdebar-debar. Selamat menyaksikan. |
Tag: Kliping Media, Kick Andy |