Ahmad Abdul Haq

Sejak pagi, Mas Gun duduk gelisah di kubikel kantor. Matanya mengarah ke layar laptop di hadapan, namun jelas pikirannya mengarah ke tempat lain. Sesekali ia mondar-mandir mengecek  kotak pos masing-masing karyawan.

Sekitar pukul tiga sore seorang kurir menghampiri Mas Gun sambil membawa sebuah paket berbungkus kertas cokelat. Wajah Mas Gun tambah tegang. Ia mengambil paket tersebut, membolak-balik dengan seksama, sebelum akhirnya memutuskan membuka paket itu. Di dalamnya, ada sebuah casing lain yang perlu dibuka. Perasaan harusnya kecil, Mas Gun bergumam. Mukanya tambah berkerut-kerut.

Dengan tabah Mas Gun terus membuka bungkusan dan pelindung paket itu hingga tampaklah barang yang dicari. Wajahnya langsung berubah sumringah.

“Apaan sih dari tadi?” Saya yang sedari pagi mengamati tingkah pola Mas Gun bertanya penasaran.

“Ini, gue pesen mainan koleksi di toko online,” ujarnya sambil menunjukkan barang di tangan, sebuah orang-orangan Lego berbentuk tokoh Star Wars, Darth Vader naik sepeda.

“Gue udah deg-degan aja. Duitnya udah ditransfer, tapi kok barangnya belum dikirim sampai tadi siang. Ternyata barangnya OK banget, malah di-pack bagus sekali, sehingga tidak mungkin rusak atau lecet.”

“Lagian kenapa nggak beli di situs yang sudah menjamin pembayaran aja? Yang dari luar negeri, yang pakai PayPal, kek?”

Mas Gun melotot tajam seolah tersinggung, “nggak aman!”

“Bukannya dijamin sama situsnya?  Jelas yang transfer yang nggak aman, nggak ada jaminan barangnya dianter.”

“Tapi kan nggak kenal!” ujarnya sambil berlalu, menggiring Darth Vader dengan sepedanya.

Komunitas belanja online di Indonesia memang banyak mengadopsi tradisi dan model interaksi belanja sehari-hari. Pembayaranpun lebih nyaman dilakukan dengan cara yang sudah lazim digunakan, seperti dengan transfer antar bank.

Sistem transaksipun dibangun atas dasar trust, dari people to people. Karena di dunia maya kita tidak bisa berinteraksi langsung, setidaknya kita membeli dan menjual barang pada orang yang kita kenal, atau yang berada dalam satu komunitas. Sehingga meski terkadang tanpa ada jaminan apapun, cara ini tetap terasa lebih aman dibandingkan belanja di situs asing yang tidak dikenal dengan cara pembayaran yang asing pula.

Saat Multiply mulai membuka kantor di Indonesia, kami ingin sebisanya menyatu dengan tradisi dan kebiasaan komunitas belanja online yang sudah berkembang. Itulah sebabnya, we are not going to change anything in the way people do business online. Kami hanya akan meningkatkan pengalaman belanja yang sudah ada menjadi lebih aman, lebih terjamin, dan lebih mudah.

Kami tidak akan mengubah cara Anda berbelanja. Anda tetap akan berinteraksi, berbelanja dan melakukan transaksi secara langsung antar pembeli dan penjual. Multiply hanya akan memfasilitasi sehingga proses berbelanja ini menjadi lebih mudah.

Kami akan membantu mencatatkan dan mengurus pembayaran hingga lebih terdata dan lebih aman, pengiriman barang, hingga pencatatan stok barang agar bisnis lebih termonitor. Pengguna cukup fokus berbelanja dan berjualan, kami mengurus sisanya.

Dalam hal pembayaran, kami juga menyediakan sistem pembayaran yang telah biasa dilakukan, seperti transfer antar bank, Klik BCA, kartu kredit, hingga sistem yang biasa dipakai di komunitas belanja internasional seperti PayPal.

Jika selama ini biaya melakukan transaksi transfer sering kali tidak proposional dengan harga karena dipukul rata, kami berusaha menyediakan alternatif yang kami rasa lebih adil, yaitu dalam bentuk biaya transaksi sebesar 3,9% berdasarkan harga produk.

Beberapa bank menerapkan tarif yang sama untuk transaksi online dalam range harga tertentu. Misalnya, membeli barang senilai Rp. 500.000 membayar Rp. 5000. Membeli barang senilai Rp.5000 juga harus membayar Rp.5000.  Dengan sistem presentase, besar kecilnya biaya transaksi akan tergantung harga barang.

Tentu saja, kami sebisa mungkin akan terus menganalisa setiap bisnis yang ada agar nilai persentase yang ditetapkan adalah yang paling menguntungkan bagi penjual semua jenis produk. Cara bayar ini disediakan tanpa menutup opsi pembayaran tanpa melalui platform Multiply, seperti kopi darat dan jabat tangan langsung saling tukar barang dan uang.

Agar lebih aman dan pengguna tidak perlu deg-degan lagi, ada fitur Trusted Seller, di mana dengan bergabung menjadi penjual terpercaya, Multiply yang akan menjamin produk dikirim tepat ke sasaran. Fitur ini akan memperluas jaringan toko online Anda.

Calon pembeli yang mungkin belum mengenal si pedagang, tetap akan percaya karena mendapat garansi Multiply, sehingga tetap bertransaksi dan baru kemudian menjalin pertemanan dengan bentuk kepercayaan yang baru. Seandainya Mas Gun beli Darth Vader di Multiply Trusted Seller, ia tidak perlu risau seharian gara-gara tidak kenal penjual.

Di Multiply, Anda bisa berbisnis dengan cara ternyaman Anda, just safer.