A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

GREGORIUS SUGIHARTO




Nama :
GREGORIUS SUGIHARTO

Lahir :
Surakarta, 7 Maret 1929

Agama :
Katolik

Pendidikan :
-HIS (1942)
-SMP Kanisius, Surakarta (1945)
-SMA Taman Madya, Yogyakarta (1948)
-Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya (1951-1953)


Karir :
-Anggota TP (Tentara Pelajar) Brigade Slamet Riyadi Batalyon 55, Solo (1945-1951)
-Pimpinan perusahaan pelayaran swasta (1955-1958)
-Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPR-GR (1968-1971)
-Ketua Fraksi Karya Pembangunan DPR (1971-1977, 1977-1982)
-Wakil Ketua DPP Golkar (1978-1983)
-Anggota Dewan Pembina DPP Golkar (1983 -- sekarang)
-Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) (1972 -- sekarang) - Anggota DPA (1983 -- sekarang)


Kegiatan Lain :
-Sekjen Organda (1957-1964)
-Ketua Dewan Pembina Kukmi (Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia) (sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Bungur Besar 25 A, Jakarta Pusat

Alamat Kantor :
DPP HNSI Jalan Ir. Juanda 2, Jakarta Pusat Telp: 363976

 

GREGORIUS SUGIHARTO


Kakek dua cucu yang awet muda ini masih selalu sibuk. Berhenti dari DPR-RI, 1982, Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia ini kemudian aktif sebagai pembina Himpunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (HUKMI), anggota Dewan Pembina DPP Golkar, di samping menjadi anggota DPA.

Di Kampung Serua, Sawangan, Bogor, Jawa Barat, ayah dua anak ini mendirikan pedepokan Gebang Tinatar. Mirip hutan, tanah seluas 6.000 mu22 padat dengan berbagai tanaman. Durian, nangka, dan rambutan, konon ada yang berasal dari Medan, Lampung, dan Ternate. Bahkan kedondong, "Bijinya saya bawa dari Afrika," katanya.

Ia juga membuat kolam ikan berukuran 300 mu22, dibagi tiga petak. Untuk pembibitan, pemeliharaan, dan memancing. Di sini ada sekitar 15 jenis ikan. Antara lain: botia dari Jambi, tempalang dari Parung, dan jurung-jurung dari Tapanuli. Lele belang merah-hitam diperolehnya dari Irian Jaya, dan gurami merah dari Cangkringan, Yogyakarta. "Tapi, yang paling saya senangi adalah lele Bangkok," ceritanya.

Pada awal perjuangan Kemerdekaan, anak kedua seorang guru di Solo ini masih di SMA Taman Madya, Yogyakarta. Saat itu ia anggota Angkatan Pemuda Indonesia (API), dan turut melucuti senjata Jepang. Di Solo, ia bergabung dengan Brigade Slamet Riyadi, Batalyon 55. Ketika batalyon ini didemobilisasikan, ia lalu kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, 1951.

Tiga tahun kemudian kembali ke Solo, ia memegang koperasi angkutan, dan dikenal sebagai pemain sepak bola Indonesia Muda (IM). Pindah ke Jakarta, ia berusaha di bidang pelayaran swasta, 1957. Menerjuni dunia politik, ia bersama beberapa temannya suka mengadakan lobbying, bermaksud "Menetralkan kegiatan PKI, dan kegiatan politik lainnya yang destruktif," katanya.

Pada 1968, ia menjadi anggota DPR-GR, membentuk Fraksi Karya Pembangunan, dan terpilih sebagai salah satu ketuanya. Istrinya, Maria Hermianty, anggota Badan Sensor Film (BSF), juga kolumnis majalah Famili (dengan nama samaran Nefertiti), dan wartawati harian Berita Yudha hingga 1977.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


GANDHI | GATOT Achmad Safari Amrih | GATOT SOEHERMAN | GEDE PUDJA | GEDONG BAGOES OKA | GEORGE ADRIAAN DE NEVE | GERARDUS MAYELA SUDARTA | GHEA SUKASAH | GOENAWAN PARTOWIDIGDO | GOENAWAN SUSATYO MOHAMAD | GOPE T. SAMTANI | GREGORIUS SIDHARTA SOEGIYO | GREGORIUS SUGIHARTO | GUFRAN DWIPAYANA | GUNAWAN SIMON | GUNO SAMEKTO | GUSTAAF HENDRIK MANTIK | Garin Nugroho | Gede Bayu Suparta | Graito Usodo | Gusnaldi


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq