JIL Edisi Indonesia

Tafsir Humanis Atas Syariat Islam

Oleh Zuhairi Misrawi

Mencuatnya keinginan masyarakat muslim di tanah air untuk menerapkan syariat Islam merupakan gejala yang menarik untuk diamati, bukan hanya dalam hal penerapan yang bersifat teknis, akan tetapi dalam mengungkap dimensi yang hilang (al-bu’d al-dla’i’) dalam wacana syari’at Islam. Setidaknya terdapat ruang yang lebar untuk “memahami” kembali syariat Islam yang selama ini hanya identik dengan istilah “penerapan dan formalisasi” (tathbiq). Arus reformasi dan demokratisasi yang berhembus dahsyat pasca-totalitarianisme Orde Baru telah mengilhami keterbukaan dan kebebasan untuk mendiskusikan wacana keagamaan yang selama ini mengalami keterkungkungan.

22/07/2001 | Kolom | Komentar (5) #

Carut Marut Wajah Islam

Oleh Burhanuddin

Hubungan Islam dan politik dipandang bukan saja bersifat organis atau tidak bisa dipisahkan, tapi juga secara struktural diikat oleh sistem religius Islam yang formal. Menguatnya revivalisme agama dalam kancah politik menepis sinyalemen Samuel Hungtington tentang political decay –-bahwa pembangunan politik itu biasanya ditandai dengan proses rasionalisasi kekuasaan.

15/07/2001 | Editorial | Komentar (1) #

Islam Liberal: Agenda dan Seputar Istilah

Diskusi berikut mengangkat isu seputar istilah dan agenda Islam Liberal yang merupakan salah satu tema awal yang muncul dalam Milis tersebut.

01/05/2001 | Diskusi | Komentar (1) #

Empat Agenda Islam yang Membebaskan

Oleh Luthfi Assyaukanie

Islam dengan wajahnya yang keras, penuh pemaksaan, dan intoleransi tampaknya tak lagi bisa dipertahankan bagi kehidupan kita sekarang ini yang semakin menuntut keterbukaan, toleransi, dan persamaan hak. Begitu juga, wajah Islam yang lusuh, terbelakang, dan ahistoris sudah tak lagi memiliki tempat dalam kehidupan modern yang semakin menuntut adanya rasionalisasi dan pragmatisme dalam setiap bidang kehidupan.

29/04/2001 | Kolom | Komentar (4) #

Teologi Negara Sekular: Substansi dan Metodologi

Kelompok diskusi yang dimoderatori oleh Luthfi Assyaukanie ini diikuti oleh lebih dari 200 anggota, termasuk para penulis, intelektual, dan pengamat politik seperti Taufik Adnan Amal, Rizal Mallarangeng, Denny JA, Eep Saifulloh Fatah, Hadimulyo, Ulil Abshar-Abdalla, Saiful Mujani, Hamid Basyaib, dan Ade Armando. Diskusi berikut mengangkat isu Teologi Negara Sekular, sebuah tema yang digulirkan pertama kali oleh Denny JA.

08/03/2001 | Diskusi | Komentar (3) #

Wacana Islam Liberal di Timur Tengah

Mengapa tema ini menarik untuk diangkat adalah pertama karena selama ini publik Indonesia, dan saya kira secara umum masyarakat dunia, melihat wacana Timur Tengah selalu dari pemberitaan media. Dan sebagaimana kita tahu, media cendrung menampilkan hal-hal yang nyaris tidak adil terhadap kenyataan yang sesungguhnya berlangsung. Jadi, Timur Tengah selalu ditampilkan dengan citra-citra yang fundamentalistik dan teroristik saja. Padahal dalam kenyataannya di wilayah itu sering terjadi ketegangan, terjadi dialektika, dan banyak sekali arus-arus pemikiran yang sangat beragam, dari yang sangat liberal, sampai yang fundamentalis atau puritan. Jadi diskusi ini adalah sebagai upaya untuk menampilkan wajah Timur Tengah yang lain yang diabaikan oleh media.

21/02/2001 | Diskusi | Komentar (1) #

Wacana Islam Liberal Di Timur Tengah

Oleh Luthfi Assyaukanie

Mengapa gerakan Islam Liberal mengalami kemunduran yang sangat serius dan mengapa masyarakat Arab semakin kuat memperlihatkan resistensinya terhadap gerakan itu? Saya tidak tahu pasti jawabannya. Tapi, saya kira, gerakan Islam Liberal yang ada sekarang terlalu elitis dan tidak mengakar ke lapisan masyarakat bawah.

21/02/2001 | Kolom | Komentar (7) #
Halaman: 112 dari 112 « First  <  110 111 112

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq