Kolom
Mengaitkan Islam dengan Demokrasi Bukan Perkara Gampang
Oleh Bahtiar Effendy
Tidak mudah mengaitkan-ngaitkan Islam dengan demokrasi. Meskipun demikian, tidak sedikit Muslim yang berpandangan bahwa Islam sejalan dengan demokrasi. Dalam kaitannya dengan ini, biasanya sejumlah prinsip Islam dikemukakan, ditafsirkan, untuk kemudian disimpulkan bahwa nilai-nilai itu suatu semangat dengan pandangan profetik Francis Fukuyama—demokrasi. Prinsip-prinsip umum yang ditawarkan adalah keadilan (‘adl), persamaan (musawah), musyawarah (syura), volustarisme, dan sebagaianya.
Akar-akar Kekerasan Dalam Islam
Oleh Neng Dara Affiah
Padahal Islam, menurut hemat saya, bukanlah ajaran agama yang rumit, yang jauh di langit sana, tetapi ia agama nurani yang merupakan bagian dari ruh detak nafas kita. Diantara ajaran tersebut, yang nampaknya sepele, tetapi sangat mendasar adalah bagaimana kita dapat berdamai dengan diri sendiri untuk dapat menebar kedamaian kepada sesama dan lingkungan hidup kita. Ala’ bidzikrillahi tathmainnal qulub. Wallahu A’lam!
Tidak Ada Sastra Religius
Oleh Ribut Wijoto
Bagaimana mungkin teks yang memungkinkan adanya perseberangan berlawanan dapat diakui sebagai teks religi? Bagaimana mungkin teks religi membuka diri bagi beberapa kebenaran yang saling bertentangan. Saling mempersalahkan. Religi dalam teks Amir Hamzah hanya benar dalam penafsiran yang semena-mena, menaifkan penafsiran lain yang sama-sama mendapat paradigma semiotik dalam konstruksi teks.
Non-muslim Indonesia Bukan Zimmi
Oleh Hamka Haq
Karena itu, sebahagian ketentuan fikih klasik mengenai kaum zimmi (kaum yang ditaklukkan) tentu saja tidak berlaku untuk non-muslim di Indonesia, sebab berdasarkan semangat Piagam Madinah di zaman Nabi, non-muslim yang sama kedudukannya dengan kaum muslimin dalam suatu ikatan konstitusi, diakui eksistensinya sebagai umat, dan tidak diistilahkan sebagai zimmi. Karena bukan zimmi, maka jelas; tidak berlaku jizyah.
Renungan Iedul Fitri 1422 H Memikirkan Kembali Sikap Keberagaman Kita
Oleh Luthfi Assyaukanie
Hari raya ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk memposisikan diri kita masing-masing, apakah kita seorang muslim yang dewasa, yang matang, yang tidak terpengaruh oleh isu-isu politik murahan. Marilah kita jadikan hari raya ini sebagai tonggak kehidupan kita di masa depan yang lebih jujur, adil, dan terhormat.
Takfir dan Hak Berbeda Pendapat Menimbang Kasus Nashr Hamid Abu Zaid
Oleh Yusuf Rahman
Dalam salah satu karyanya yang cukup terkenal Tahafut al-Falasifa (Kerancuan para Filusuf), Abu Hamid al-Gazali (w. 1111) memberikan cap kafir kepada para filusuf Muslim karena beberapa pandangan mereka yang dianggap bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Sebagai konsekwensi dari pengkafiran ini, banyak orang berpendapat bahwa perkembangan filsafat Islam menjadi mandeg.
Islam Sebagai Agama Hibrida
Oleh Nurcholish Madjid
Yang murni Arab tidak ada. Di dalam Alquran banyak sekali bahasa-bahasa lain. Menurut seorang ulama Arab yang hidup 1100 lalu, dalam bukunya Al-Mu’arrab, banyak sekali istilah-istilah yang sangat sentral dalam Islam yang berasal dari bahasa lain. Misalnya shirath; al-shirath al-mustaqim, jalan yang lurus. Shirath ternyata dari Bahasa Latin “strada”. Juga al-qisth (keadilan). Qisth ternyata berasal dari bahasa Yunani, yang setelah diadopsi ke dalam bahasa Inggris menjadi just, sebab perubahan dari Q ke G atau J itu biasa. Maka qisth itu adalah just dalam Bahasa Inggris. Qisthash itu adalah justice. Jadi jangan dikira bahwa bahasa Arab dalam Alquran itu semuanya Arab murni.
Lailatul Qadar
Oleh Burhanuddin
Tiada malam yang mendapat sebutan indah dari Tuhan kecuali lailatul qadar, malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan (Qs. 97: 1-5). Rasul juga mencatat keutamaan malam yang ditahbiskan langsung dalam al-Quran itu. Bagaimana memastikan waktunya? “Carilah dia (lailatul qadar)”, demikian Nabi pernah bersabda, “di sepuluh terakhir di bulan Ramadhan pada hitungan ganjil”. (HR. Bukhari Muslim). Pada suatu riwayat, dikatakan bahwa lailatul qadar jatuh pada malam ke 27 Ramadhan. Tapi, pada umumnya, para ulama berselisih pendapat tentang hari H lailatul qadar.
Tafsir Al-Qur’an Inklusif
Oleh Kusmana
Tafsir al-Qur’an yang memberi kesan Islam inklusif, ramah dan menyejukkan dalam karya-karya tafsir sangat terkait dengan realitas ayat-ayat al-Qur’an yang sangat interpretable, pengaruh ideologi dan kecenderungan penafsir, serta metode tafsir yang dikembangkan. Faktor-faktor tersebut dalam keadaan tertentu kurang mendukung produk tafsir yang inklusif, karena sifat reduksionistiknya –baik pada tataran penarikan suatu ayat pada keinginan penafsir seperti yang terlihat dari corak tafsir yang beragam atau pada keterbatasan kompetensi metode, seperti pada metode tafsir analitik/tahlili yang sulit menghindarkan diri dari pengulangan pembahasan, tidak komprehensif dan parsial.
Islam dan Kekerasan Perempuan
Oleh Siti Aisyah MA
Rasulullah saw. memberikan gelaran sangat mulia kepada laki-laki yang senantiasa memuliakan perempuan dan mencela laki-laki yang merendahkan dan meremehkan perempuan. Beliau bersabda: “Barang siapa yang memuliakan perempuan, maka dia itu mulia, dan barang siapa yang menghina perempuan maka dia adalah hina”. Alangkan tingginya penghargaan Islam terhadap para laki-laki yang tidak melakukan tindak kekerasan fisik, penghinaan, pelecehan seksual, tidak menghargai kelebihan yang dimiliki perempuan. Kalau laki-laki itu manusia yang mulia, maka semua pelanggaran di atas tidak akan pernah dilakoninya.