Di mana pun dan sampai kapan pun, saya tetap MENGUTUK kebijakan cuti bersama!

Pindahan dari Multiply

URL: http://ahmadabdulhaq.multiply.com/notes/item/57

2 Responses to Di mana pun dan sampai kapan pun, saya tetap MENGUTUK kebijakan cuti bersama!

  1. aa_haq says:

    martoart wrote on May 13, ’11

    ahmadabdulhaq said

    MENGUTUK kebijakan cuti bersama!

    emang kalo cuki sebaiknya berdua aja di kamar.

    signora05 wrote on May 13, ’11

    Astaga kok mw cuki bilang2 siiihhh…

    be2ny wrote on May 13, ’11

    yang tidak setuju boleh ganti kewarganegaraan ha..ha…

    henidebudi wrote on May 13, ’11

    Huehehehe kenapa pak?

    friewan wrote on May 13, ’11

    Alasannya? 😀

    melatidesa wrote on May 13, ’11

    gak kebalik tulis ka tuh kang? 😀

    ahmadabdulhaq wrote on May 13, ’11

    Karena:

    1. Jatah cuti yang seharusnya bisa diambil di hari-hari yang lebih penting, menjadi berkurang karena cuti bersama.
    2. Cuti bersama sering mengakibatkan libur yang terlalu lama. Itu tidak menyenangkan bagi pegawai yang jauh dari kampung halaman dan memiliki dana terbatas untuk pulang kampung.

    ahmadabdulhaq wrote on May 13, ’11

    melatidesa said

    gak kebalik tulis ka tuh kang? 😀

    Harusnya gimana? 🙂

    melatidesa wrote on May 13, ’11

    ahmadabdulhaq said

    Harusnya gimana? 🙂

    perkataan mengutuk itu d ganti dgn setuju 🙂

    fightforfreedom wrote on May 13, ’11

    ahmadabdulhaq said

    Jatah cuti yang seharusnya bisa diambil di hari-hari yang lebih penting, menjadi berkurang karena cuti bersama.

    memang kenyataannya demikian 🙂

    niwanda wrote on May 13, ’11

    Cuti saya buat nambahin cuti bersalin di jawa nanti terpaksa berkurang 1…
    Teman-teman yang keluarganya di pulau seberang bilang tau gitu rencanain pulang sejak awal.
    Teman-teman yang telanjur cuti duluan udah telanjur beli tiket buat balik lagi Senin karena rencananya mau ada rapat penting.
    Sibuk atur ulang arisan dharma wanita.

    Diminta sms para pegawai begitu sudah ada hitam di atas putih dari kantor pusat (yang mana setjen pun belum terima surat dari menpan).

    T_T

    martoart wrote on May 13, ’11

    bukan karena alasan Waisak kan?

    lollytadiah wrote on May 13, ’11

    dikantorku gak ngaruh… soalnya bukan PNS….hihihi

    nanazh wrote on May 13, ’11

    ahmadabdulhaq said

    Cuti bersama sering mengakibatkan libur yang terlalu lama. Itu tidak menyenangkan bagi pegawai yang jauh dari kampung halaman dan memiliki dana terbatas untuk pulang kampung.

    sedang merasakan beratnya ini, pak….
    huks….
    salatiga, i miss you a lot…
    *padahal baru 1 pekan yang lalu mudik 😀

    nanazh wrote on May 13, ’11, edited on May 13, ’11

    @mb leila, tadi sore katanya udah kok, mbak…
    di kantor pusat pake pengumuman via suara gitu

    senjautama wrote on May 13, ’11

    ‎​°°o0o0o0oωωH…:O gt tho alesannya,..:)

    ahmadabdulhaq wrote on May 13, ’11

    Di hari raya agama apa pun, tidak boleh merampas hak cuti tahunan pegawai, walaupun cuma sehari. Idul Fitri misalnya, yang biasanya terjadi pemaksaan cuti 2-3 hari. Nun jauh di Nias Selatan sana yang hampir 100% non-Muslim, mau ke mana mereka selama libur seminggu? Pegawai negeri di sana tidak butuh silaturrahmi lebaran. Terlalu mahal pula kalau mereka harus berwisata ke daerah-daerah di Sumatera daratan.

    paprikaungu wrote on May 13, ’11

    kebetulan lien libur ngikut jadwal anak2… he he he he he….

    niwanda wrote on May 13, ’11

    @Anas: tapi di daerah nggak segampang itu. Banyak yang masih berprinsip perlu surat resmi (jelas siapa penanggung jawabnya). Kami tanya tadi awalnya juga masih belum ada jawaban resmi. Apalagi kantor-kantor yang WIT, udah pada pulang kan?

    niwanda wrote on May 13, ’11

    @Anas: tapi di daerah nggak segampang itu. Banyak yang masih berprinsip perlu surat resmi (jelas siapa penanggung jawabnya). Kami tanya tadi awalnya juga masih belum ada jawaban resmi. Apalagi kantor-kantor yang WIT, udah pada pulang kan?

    t4mp4h wrote on May 13, ’11

    saya tetep harus kerja di hari yang dinyatakan cuti bersama itu ..

    martoart wrote on May 13, ’11

    aku gak pernah dapet cuti bersama

    t4mp4h wrote on May 13, ’11

    oiya hari ini libur King Birthday di Kamboja, dan hari Waisak juga dirayakan besar-besaran

    martoart wrote on May 13, ’11

    martoart said

    cuti bersama

    juga cuti haid

    sebelum didahului

    t4mp4h wrote on May 13, ’11

    martoart said

    juga cuti haid

    lu pernah cuti hamil juga khan ?

    martoart wrote on May 13, ’11

    t4mp4h said

    lu pernah cuti hamil juga khan ?

    ya tapi gak pake haid

    t4mp4h wrote on May 13, ’11

    martoart said

    ya tapi gak pake haid

    udah menapouse brarti

    martoart wrote on May 13, ’11

    t4mp4h said

    udah menapouse brarti

    cuti menapouse juga ga dapet Pah. sebel!

    t4mp4h wrote on May 13, ’11

    martoart said

    cuti menapouse juga ga dapet Pah. sebel!

    tunggu aja jatah cuti mampeous

    martoart wrote on May 13, ’11

    t4mp4h said

    cuti mampeous

    yuk kita cuti bersama..

    ahmadabdulhaq wrote on May 13, ’11

    Cuti Bersama: Bentuk Egoisme Pejabat Jawa

    Cuti bersama pernah diklaim pemerintah bisa membangkitkan sektor pariwisata. Saya sendiri tidak begitu yakin cuti bersama bisa cukup signifikan mendongkrak pariwisata.

    Bagi saya, cuti bersama adalah sebentuk egoisme para pekerja dan pejabat di tanah Jawa, terutama di Jakarta, yang menginginkan tetap libur resmi pada hari-hari terjepit nasional.
    Di sebuah talkshow TV memang pernah kita saksikan sekelompok pegawai ditanya tentang persetujuannya mengenai cuti bersama Idul Fitri. Ya terang saja mereka setuju, karena mereka terdiri atas pegawai-pegawai Pemerintah DKI yang rata-rata memiliki kampung di Jateng-Jatim. Mereka tidak butuh cukup banyak tabungan cuti tahunan untuk pulang kampung. Biaya mudik pun tidak semahal pegawai asal Jawa yang ditempatkan di luar Jawa.
    Cobalah pembuat kebijakan cuti bersama itu mengedarkan kuesioner di kalangan pegawai negeri yang bekerja di remote area. Niscaya akan terdengar jeritan-jeritan. Mereka pekerja perantau itu banyak yang tidak mampu pulang kampung di hari lebaran karena mahal dan sulitnya transportasi. Banyak di antara mereka terpaksa bengong di perantauan. Kalau tidak dipotong cuti bersama, seharusnya mereka bisa memanfaatkan tabungan cuti tahunan untuk pulang kampung di luar musim hari raya yang transportasinya relatif murah dan mudah.

    t4mp4h wrote on May 14, ’11

    ahmadabdulhaq said

    Cuti Bersama: Bentuk Egoisme Pejabat Jawa

    mari kita sampaikan,….

    ohtrie wrote on May 14, ’11

    ahmadabdulhaq said

    yang menginginkan tetap libur resmi pada hari-hari terjepit nasional.

    yang kasih keputusan baru kebangun dari mimpi penentuan hilal Pakk….

    be2ny wrote on May 14, ’11

    yg jelas cuti bersama bikin semua tarif angkutan tinggi dan harga akupasi hotel menjadi high season. sy sih dirumah aja selama cuti lebaran….percuma macet di jalanan nggak asik,lagian jalan tidak mulus banyak lobang dan bergelombang ( andai jalanan seperti di hongkong dan korea selatan, mulussssss )

    annyindriasari wrote on Jun 22, ’11

    guru SD ga da CUTI… adanya cuma cuti melahirkan… lebih ga enak lagi dikatain banyak orang “murid libur guru libur” padahal selama liburan digunakan untuk seleksi siswa masuk, bikin administrasi BOS (karena ga ada TU di SD)… belum lagi “WORKSHOP, IN HOUSE TRAINING, dsb” menanti…
    kapan liburane??? 🙁

    ahmadabdulhaq wrote on Jun 22, ’11

    annyindriasari said

    lebih ga enak lagi dikatain banyak orang “murid libur guru libur”

    Coba dihitung dalam setahun. Masakan libur ekstra (di luar libur nasional) tidak sampai dua belas hari?

    ahmadabdulhaq wrote on Jun 22, ’11

    annyindriasari said

    ga ada TU di SD

    Kok begitu ya? Biasanya, di mana-mana selalu ada kesekretariatan dalam struktur organisasi di samping bidang teknis.

    annyindriasari wrote on Jun 23, ’11

    tidak ada pakdhe… suer…
    kalo untuk guru SD pada umumnya mungkin iyaa… terutama yang “senior” (ga jelas juga yg senior apanya… umurnya aja kalii)
    untuk saya n guru2 muda yg biasa diplekotho tidak ada cuti….
    disuruh ikhlas aja kata pakne… hehe

    annyindriasari wrote on Jun 23, ’11

    perlu dan sangat perlu di SD ada TU…. mohon dong ada usulan seperti itu… pengennya usul… ga tahu kemana mau usul nih pakdhe…
    urusan administrasi BOS dan keBENDAHARAan yg lain sangat2 mengganggu tupoksi sbg guru..

    ahmadabdulhaq wrote on Jun 30, ’11

    annyindriasari said

    pengennya usul… ga tahu kemana mau usul nih pakdhe…

    Ajukan saja ke Dinas Kependidikan Kota. Sekarang ini lagi disorot birokrasi yang terlalu gemuk kok. Daripada pegawai administrasi banyak nganggur dan bermalas-malas di kantor dinas, mending disuruh kerja di sekolah. Minta tenaga yang integritasnya tinggi, biar tidak berpikir akan korupsi, mengingat yang dikelola adalah uang.
    Salam reformasi birokrasi 🙂

  2. […] Di mana pun dan sampai kapan pun, saya tetap MENGUTUK kebijakan cuti bersama! […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *