Ahmad Abdul Haq

Mencari gambar contoh produk portofolio saat ini bukan perkara yang mudah. Ibarat uang yang dimiliki setiap orang, tidak banyak orang yang sukarela menscan atau memotret uangnya untuk dijadikan spesimen uang di situs atau blog mereka. Terlebih lagi produk portofolio baik itu saham, obligasi, reksadana, maupun jenis-jenis portofolio lainnya. Barang-barang tersebut hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Di Indonesia, kalaupun ada, mungkin hanya sedikit yang mau meng-upload-nya ke Internet. Oleh karena itu, meskipun telah berjam-jam menjelajahi Internet, saya tidak berhasil menemukan satu pun contoh produk portofolio yang dikeluarkan di Indonesia. Surat permintaan tolong yang saya muat di situs saya (http://ahmad.wikiapbn.org/dicari-gambar-foto-produk-portofolio-saham-obligasi-dll/) pun tidak berhasil mendatangkan pertolongan kepada saya. Walhasil, hanya saham dan obligasi produksi luar negeri yang dapat saya kumpulkan dari hasil penjelajahan di Internet.

Di luar Internet, saya mendatangi Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ) di kampus Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Di sana saya memperoleh keterangan bahwa saat ini semua produk sekuritas di Indonesia sudah “scripless” atau “tanpa warkat” yang berarti tidak ada lagi bukti fisik kepemilikan produk portofolio di tangan investor. Dari Pojok BEJ saya membawa pulang formulir pembukaan rekening Danareksa untuk pembelian saham (gambar 13). Nasabah Danareksa setiap bulan mendapatkan surat pemberitahuan posisi keuangannya dari PT Danareksa.

Satu-satunya contoh nyata sebuah lembaran sertifikat saham asli Indonesia adalah saham PT Sunson (gambar 14) yang saya dapatkan dari buku teman saya yang berjudul “Wawasan Bursa Saham” karangan Vonny Dwiyanti.

Semoga kliping ini bermanfaat.

Download melalui Scribd: http://scribd.com/doc/72131130/Contoh-Produk-Portofolio