Ahmad Abdul Haq

Sumber: fokusjabar, 20-01-2015

Dalam kejayaannya, Yatie dikenal sebagai “bintang panas”, dengan keberaniannya beradegan pergelutan asmara. Namun heboh kasus sang bintang terkabar hamil di luar pernikahan yang syah, seolah menjemput film “Berkelana II”. Rhoma Irama pun terusik berpaling mencari penggantinya. Tahun 1979 berita sumbang membadai reputasi Yatie Octava, jelang pemasaran filmnya, “Rahasia Perkawinan” (“Hukuman Zinah”) karya H Maman Firmansyah.

Perjumpaan sekilas dengan Yatie Octavia (kedua dari kiri), dalam rintangan kabut tebal dan hujan deras di Curug Orok, Kecamatan Pakenjeng Garut. Tampak pula Neneng Kusmiatin, Ida Widari, Yoyo Dasriyo, Kemal Mustopa dan Asep Suparman, jelang syuting FTV “Susuk Barby”.
(Foto: Farhan)

Kasus rumah tangga dan musibah di lokasi syuting, menajamkan promosi filmnya beraroma sensasi. Lalu, santer tersiar, Yatie. Octavia berkepala gundul. Padahal, “Rahasia Perkawinan” hanya menampilkan Yatie berambut tak beraturan, setelah digunting acak-acakan. Tak seperti Dian Ariesta yang berkepala gundul di film “Puteri Giok” karya Iksan Lahardi, atau Dian Anggraeni dalam sinetron “Nyi Birah” Darto Joned), Dominique Sandara dalam “Tuyul & Mbak Yul” serta (alm) Sukma Ayu di sinetron “Kecil-Kecil Jadi Manten”.

Gunjingan negatif yang menghangat tentang Yatie sOctavia, meninggikan harga jual filmnya. Film “Rahasia Perkawinan” sukses box office, dan memenangi Piala Antemas sebagai lambang film terlaris di FFi 1980-Semarang.”Sebenarnya proses film itu melelahkan, bahkan hampir saja terkatung-katung. Saya pernah pesimis, tapi terus saja memohon kepada Allah dalam shalat Tahajud, agar diberikan jalan keluarnya. Di luar dugaan, hasilnya… luar biasa!” ungkap H Maman Firmansyah.

Sutradara yang masih ada hubungan saudara dengan Yatie Octavia itu, bertutur lirih di “Betty Studio“ Bandung, saat proses editing sinetron “Impian Pengantin” yang dikemas dari cerita dan skenario saya (1993). Entah kenapa, film “Rahasia Perkawinan” banyak dirintang cobaan, hingga musibah Yatie Octavia di lokasi syuting. Maman Firmansyah yang beberapakali menyutradarai film Rhoma Irama sesaat termangu, lalu bergeleng kepala.

“Nggak pernah kebayang, kalau film itu bakal sukses besar. Bisa rampung dan beredar pun, saya sudah sangat bersyukur..” kata sutradara. Tetapi H Maman, tak pernah lagi mengungkit peristiwa lama yang menghebohkan Yatie Octavia. Justru saya tersentak, seorang pemuda simpatik di kesibukan syuting sinetron “Impian Pengantin II” (1994) di Garut, menghampiri saya dan memperkenalkan dirinya. “’Kang, ada salam dari Papa!” kata pria bernama Tezar itu, sambil tersenyum.

Siapa? “Papa saya, Syamsudin…! Dulu pernah jadi produser film juga..” katanya. Seketika saya ingat, nama itu tokoh fotografer kondang, dengan nama “Sjam Studio”, yang banyak melejitkan fotomodel dan artis film kenamaan, termasuk Yatie Octavia. Lalu, Tezar itu siapa? “Mama saya, Yatie Octavia..” kata anak produser film ”Gadis Foto Model” (1988) itu. Benarkah? “Iya benar, Tezar itu anak saya…” jawab Yatie Octavia isteri Pangky Suwito, dalam perjumpaan terpisah, jelang syuting FTV “Susuk Barby” di Curug Orok, Garut.

Sayang, suasana berkabut dingin dan siraman hujan, memutus perbincangan sekilas itu. Saya tak bisa lagi banyak menggali cerita. Pergunjingan kasus Yatie Octavia di media cetak hari-hari kemarin itu, mengusik Rhoma Irama untuk menentukan sikap lain. “Di film saya, ‘Raja Dangdut’, saya tidak berpasangan lagi dengan Yatie. Saya pilih Ida Royani..” katanya. Kenapa? Rhoma tak cepat menjawab. Berat hati untuk mengurai alasan filmnya berpisah dengan sosok “Ani”. ”Ya itu salah satunya yang anda sebut tadi…Mungkin saya akan berpasangan sama Ida, tapi kita tunggu dulu sambutan masyarakat” Rhoma tersenyum kecil. **

Yoyo Dasriyo

(Bersambung)