Rhoma Irama : Goyang Erotis Bukan Ciri Khas Dangdut
Sumber: mediadangdut.com, 7 Juni 2016
Media Dangdut Indonesia –
Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) mengatakan bahwa artis dan seniman dangdut di Kalimantan Tengah tidak melakukan goyangan yang erotis saat menghibur masyarakat.
Hal ini karena goyang erotis merupakan bukan ciri khas penyanyi dangdut. Rhoma Irama mengatakan hal tersebut pada saat pelantikan pengurus DPD PAMMI Kalteng.
“Dalam menghibur dan bermusik kita harus dengan berakhlak mulia. Saya mendirikan PAMMI, karena banyak yang telah menyalahartikan musik dangdut yang merupakan ciri khas Indonesia,” ujar Rhoma Irama.
Rhoma Irama mengatakan, akhir-akhir ini musik dangdut telah dicap musik setan, arogan dan tidak etis. Pernyataan itu banyak dikatakan oleh masyarakat, hingga sampai ulama.
“Saya bilang dangdut tanpa goyang itu kurang asik. Namun, kalau yang mempertontonkan aurat dan goyang erotis itu bukan ciri khas dangdut. Kita melarang itu, tapi goyang eksotis dan estatis (beretika) bukan erotis,” ujar Si Raja Dangdut.
Rhoma Irama lalu bercerita, dimana dirinya didatangi oleh wartawan seluruh dunia. Mereka ingin konfirmasi kepada Rhoma Irama yang menganggap telah melanggar HAM karena larangan kepada penyanyi dangut yang mempertontonkan aurat dan goyang erotis.
“Saya waktu itu kedatangan wartawan dari berbagai dunia. Saya disebut telah memasung kreativitas dan melanggar hak asasi, karena saya melarang orang benyanyi dengan bergoyang. Saya jelaskan kepada mereka, bahwa dangdut tanpa goyang memang tidak asik. Saya tidak melarang goyang. Tetapi harusnya goyang dengan eksotis atau estetis (beretika) bukan erotis. Selama ini dangdut itu tak tahu dan tidak kenal goyang erotis. Elvie Sukaesih dan Evi Tamala selama puluhan tahun menggoyang panggung, tetapi mereka tidak pernah dicela, karena bergoyang dengan estetika,” tutur Rhoma Irama.
(Rahmi Kartini)
Leave a Reply