Rhoma Irama Nikahi Gadis 19 Tahun

Artikel ini hanya mengenai Gita. Untuk istri Rhoma Irama yang lain, silakan baca Daftar Istri Rhoma Irama.
Sumber: Tabloid Nyata, Edisi 1606/III, April 2002
Raja Dangdut Rhoma Irama, diam-diam punya istri muda di Solo bernama Gita. Dari perkawinan mereka yang kabarnya siri itu, lahir seorang anak laki-laki yang kini berumur 3 tahun. Bagaimana kisah cinta mereka? Inilah hasil investigasi Nyata di Solo.

KABAR yang menyebut Rhoma Irama telah menikah lagi itu muncul sebulan lalu. Tidak jelas siapa yang membocorkannya. Yang pasti, istri baru Rhoma berasal dari Solo, Jawa Tengah dan tinggal di dekat pondok Al-Ahad, Solo.

Putri Solo itu diketahui bernama Gita. Sejak kecil Gita diasuh oleh Amrul Choiri, pemilik Pondok Asuhan Yatim dan Terlantar, Pesantren Terbuka Al-Ahad, Solo.

Ketika menikah dengan Rhoma, Gita baru berusia 19 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Pertemuan Rhoma dan Gita terjadi ketika Amrul Choiri, dosen agama Islam di kampus itu mengadakan pengajian di Salatiga, Jawa Tengah dengan mengundang Rhoma Irama.

Kebetulan salah satu panitianya adalah Gita. Wanita peranakan Arab itu rupanya membuat ‘Satria Bergitar’ jatuh cinta. Rhoma lantas ‘mengendus’ siapa cewek itu. Ternyata Gita adalah anak asuh Amrul Choiri.

Di pondok yang tidak terlalu besar itulah Gita dibesarkan, hingga jadi mahasiswi UMS, tempat Amrul mengajar. Sejak kenal dengan Gita, Rhoma jadi sering bolak-balik Jakarta-Solo. Untuk apa lagi kalau bukan dalam rangka ‘apel’ ke Gita.

Singkat cerita, tahun 1999, mereka menikah. Amrul Choiri, bertindak sebagai wali mempelai perempuan. Sedangkan saksinya adalah Syamsul, sahabat Amrul.

Berbekal informasi di atas, Ahsan Andi Husain dari Nyata meluncur ke Solo dengan sasaran, Pondok Pesantren Terbuka Al-Ahad, Solo.

Tidak terlalu sulit menemukan alamat itu. Pondok itu terletak di Jalan Tambora Tengah No 7, Mojosongo, Solo. Ketika Nyata sampai di Al-Ahad, seorang lelaki paruh baya sedang bersiap-siap berangkat kerja dengan mendorong sepeda motornya. Begitu Nyata memberi salam, lelaki itu langsung menyambut hangat. “Silakan masuk,” katanya.

Dari perkenalan itu, Nyata tahu lelaki tadi adalah Amrul Choiri. Setelah berbincang-bincang sejenak, Amrul tiba-tiba terkejut, mukanya merah, tatkala mendengar Nyata menceritakan berita tentang perkawinan Rhoma, dengan anak asuh nya, Gita. “Kok tahu? Sebenarnya itu urusan pribadi mereka, saya tidak mau terlalu banyak ikut campur,” kata Amrul. Dari ekspresinya, nampak kalau Amrul tidak siap menerima kenyataan bahwa ‘rahasia’ itu telah bocor.

“Ini berkaitan dengan masalah keluarga. Saya ndak punya wewenang untuk bicara tentang keluarga Pak Haji (Rhoma Irama) dalam hal apapun. Ndak enak saya kalau banyak bicara. Kenapa tidak langsung tanya saja sama Pak Haji,” lanjut Amrul ketika menerima Nyata didampingi istrinya.

Tapi Bapak kenal dengan Gita, kan? “Kenal dengan Gita?,” ujar Amrul balik bertanya. “Istilahnya murid ngaji,” lanjut Amrul. “Pernah, pernah ngaji dengan saya,” imbuh istrinya. “Dulu-dulunya Gita pernah tinggal di sini,” kata Amrul lagi.

Saat ini, kata Amrul Gita sudah tidak tinggal di rumah itu lagi. “Sekarang di Jakarta, kadang-kadang di Semarang,” kata Amrul.

Gita ikut Bapak sejak umur berapa? “Bukan ikut lho ya! Ngaji! Ini kan TPA,” sahut istri Amrul. “Jadi Cuma ikut-ikut ngaji, ndak tidur di sini,” tambah istri Amrul.

Amrul menambahkan bahwa Gita ikut di pengajian itu sejak duduk di kelas satu sampai SMP. Orangtua Gita dua-duanya sudah meninggal. Sehingga Gita sempat beberapa tahun ikut kakaknya. Sayang, Nyata tidak mendapatkan alamat kakak kandung Gita itu.

Anda kenal dekat dengan Bang Haji? “Kalau kenalnya sih, oh ya dekat. Tapi kalau berkaitan dengan hal-hal keluarga saya nggak bisa terlalu jauh. Karena saya ndak diberi wewenang untuk berbicara. Saya sendiri belum sempat menanyakan, dia kan orang sibuk banyak ke luar negeri,” jelasnya.

Penasaran

Amrul menegaskan bahwa dirinya sudah kenal Rhoma sejak delapan tahun silam. Sebagai gambaran kedekatan Rhoma dengan Amrul, setiap kali ada acara di Solo dan sekitarnya, biasanya Amrullah yang mengundang.

Kalau berada di Solo, Rhoma selalu menyempatkan diri menemui Amrul.

“Kalau sering sih ya ndak. Sekian hari atau sekian minggu. Ndak selalu ketemu juga, dia kan orangnya sibuk,” tukasnya.

Pak Amrul sendiri tahu, hubungan Bang Haji dengan Gita? “Tahu sih tahu, Cuma saya ndak berwenang ngasih tahu,” jawabnya.

Katanya, Bang Haji kenal Gita lewat Bapak? “Ndak juga,” jawabnya singkat. Katanya mereka kenal waktu ada pengajian di Salatiga? “Nah, itu yang saya ndak ngikutin. Itu yang saya ndak mengerti,” kata pria berperawakan pendek ini dengan aksen Jawa yang kental.

Meski membenarkan Rhoma dan Gita sudah menikah, Amrul masih berusaha menyembunyikan keberadaan anak asuhnya itu. “Gitanya ndak disini, di Jakarta kadang-kadang di Semarang,” katanya.

Menurut Amrul, dulu Gita memang tinggal di Solo, tapi sekarang sudah pindah. Mengetahui Nyata tahu banyak tentang hubungan Rhoma dan Gita, Amrul tampak penasaran sekali, berkali-kali dia menanyakan dari mana datangnya kabar itu. “Kok bisa tahu. Tahu (kenal) saya dari siapa?” tanya Amrul, penasaran.

Tapi benar Pak, Gita sudah punya umur tiga tahun? “Ndak tahu saya. Ndak tahu saya umurnya berapa,” jawabnya terbata-bata. Anaknya dari Bang Haji ya, Pak? “Ya…, bapak tahu dari mana?” kata Amrul, balik bertanya, masih dengan wajah tegang. “Sekali lagi saya ndak punya wewenang ngasih jawaban,” katanya.

Menurut Amrul, biasanya Gita dan Rhoma rutin dalang ke rumahnya setiap kali Lebaran. Lebaran terakhir, tahun 2001 lalu, Rhoma dan Gita juga datang menjenguknya.

Nikahnya di sini (di rumah Amrul) ya Pak ? “Ndak, ndak di sini, Maksudnya di Solo ? “Ndak, ndak tahu,” jawabnya semakin terbata-bata.

Di Jakarta atau Semarang? “Ndak, ndak tahu. Jadi ndak begitu tahu masalah itu, gitu lho,” timpal istri Amrul.

“Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga Pak Haji, saya ndak bisa menginformasikan. Andaikan saja saya tahu hal kecil saja sedikit pun, saya ndak bisa menginformasikan. Itu adalah hak dan wewenang Pak Haji sendiri. Nanti saya bisa salah. Kalau saya dikasih wewenang, itu mungkin saya bisa. Nanti kalau saya ketemu akan saya tanyakan dulu,” kata Amrul, sambil minta maaf tak bisa membeberi banyak informasi. –