A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

FRANS DANUWINATA




Nama :
FRANS DANUWINATA

Lahir :
Grobogan, Jawa Tengah, 13 Desember 1932

Agama :
Katolik

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1946)
-SLP, Yogyakarta (1949)
-SLA, Yogyakarta (1952)
-Sekolah Tinggi Filsafat di Yogyakarta (1958)
-Fakultas Teologi Universitas Negeri Innsbruck, Austria (1966)


Karir :
-Ajun Sekretaris Yayasan Kanisius Pusat, Semarang (1958- 1961)
-Wakil Kepala Bagian Pendidikan MAWI di Jakarta (1965-1966)
-Kepala Bagian Pendidikan MAWI di Jakarta (1968-1972)
-Dosen LPKJ (1973)
-Penjabat Rektor, kemudian Rektor, STE Driyarkara di Jakarta (1974-1980)
-Rektor Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta (1980-1982)
-Rektor IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1984-sekarang)


Alamat Rumah :
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta Telp: 3301

Alamat Kantor :
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta Telp: 3301

 

FRANS DANUWINATA


Setelah 26 tahun, akhirnya Frans Danuwinata kembali ke Yogyakarta untuk memangku jabatan Rektor IKIP Sanata Dharma, sejak Juni 1984. "Saya menerimanya dengan berat hati, sesudah didesak beberapa pihak," ujar lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Yogyakarta, 1958, itu.

Mundur dari jabatan Rektor Universitas Katolik Atma Jaya (Unika), Jakarta, 1982, ia langsung ditawari jabatan sejenis, baik di dalam maupun luar negeri. Tetapi, Padri Yesuit ini lebih suka menjadi dosen biasa di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Tawaran menjadi Rektor IKIP Sanata Dharma Yogyakarta diterimanya kemudian, karena dianggapnya institut tersebut mengarahkan mahasiswanya menjadi guru. Tugas itu dianggap oleh anak ketiga dari delapan bersaudara itu sangat mulia.

Berambut putih, semampai, dan murah senyum, Romo ini di masa kecilnya berminat menjadi dokter. "Seorang yang membantu orang lain pada saat mereka membutuhkannya" -- itulah bayangan Danu kecil tentang profesi itu. Batal menjadi dokter, ia menganggapnya profesi pastor dan pengajar yang dipilihnya kemudian juga bersifat mengabdikan diri pada kepentingan orang lain. Apalagi, menjadi pengajar baginya tidak terasa asing. Almarhum ayahnya, Suwardi Danuwinata, bekas guru SMP di Yogyakarta.Romo Danu, yang pernah mendalami teologi pada Universitas Negeri Innsbruck, Austria, 1966, mengaku senang dengan lingkungan kerjanya sekarang. Mahasiswa IKIP Sanata Dharma Yogyakarta, konon, umumnya berasal dari keluarga sederhana. Mereka, menurut bekas Kepala Bagian Pendidikan Majelis Agung Waligereja Indonesia (MAWI) itu, lebih berdedikasi dibandingkan dengan mahasiswa yang serba berkecukupan -- hal yang dianggapnya menarik.

Tahun-tahun pertama kerektorannya di Yogyakarta cukup sibuk, hingga banyak menyita waktu bacanya. Namun, ia selalu berusaha melakukan olah raga kegemarannya: berjalan kaki.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


FAHMI IDRIS | FARID ANFASA MOELOEK | FARIDA FEISOL | FEISAL TANJUNG | FERMANTO SOEJATMAN | FERRY SONNEVILLE (FERDINAND ALEXANDER) | FIKRI JUFRI | FRANCISCUS XAVERIUS HADISUMARTO | FRANCISCUS XAVERIUS SEDA | FRANS DANUWINATA | FRANZ MAGNIS-SUSENO | FREDERIK HENDRIK AGUSTINUS HEHUWAT | FRIDOLIN UKUR | FRITS AUGUST KAKIAILATU | F.X. ARIF Adimoelja | F.X. SUSILO MURTI | F. Widayanto | Faisal H. Basri | Faruk H.T. | Fatchur Rochman


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq