A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

F.X. SUSILO MURTI




Nama :
F.X. SUSILO MURTI

Lahir :
Surabaya, 5 Oktober 1936

Agama :
Katolik

Pendidikan :
-SD Arjuna, Madiun (1951)
-SGB I, Madiun (1955)
-SGA, Jakarta (1961)
-Jurusan Sejarah IKIP, Yogyakarta (1965)
-Seventh Advanced Course on Development Journalism, Manila, Filipina (1979)
-LPPM, Jakarta (1981)


Karir :
-Guru SD, Pacitan/Pasuruan, kemudian menjadi Penjabat Kepala Sekolah SD (1955-1961)
-Wartawan harian Minggu Pagi, Yogyakarta (1958-1961)
-Redaktur majalah Komentar (1964-1965)
-Wartawan Kantor Berita Nasional Indonesia (KNI) (1966-1979)
-Pemred majalah Contessa (1971 -- sekarang)
-Pemred majalah Kumandang (1973-1982)
-Penjabat Redaktur Pelaksana harian KNI (1979-1981)
-Redaktur KNI (1981-1982)
-Pemred majalah Sarinah (1982 -- sekarang)


Kegiatan Lain :
Anggota/sekretaris Grup Drama Sanggarbambu, Yogyakarta (1965-1967)


Alamat Rumah :
Griya Wartawan F-89, Cipinang Muara, Jakarta Timur Telp: 814072

 

F.X. SUSILO MURTI


"Hidup wartawan persis amfibi," kata Susilo Murti, pemimpin redaksi majalah Sarinah. "Pulang dari suatu seminar internasional, langsung masuk ke kampung becek. Seolah-olah dipermainkan oleh impian kehidupan yang beragam," ia menambahkan.

Bekerja sama dengan Lukman Umar, pada 1982 Sus -- demikian panggilan akrabnya -- mengukuhkan Sarinah. Ia langsung menduduki jabatan pemimpin redaksi. Pada masa awal, penerbitannya beroplah 35 ribu eksemplar. Pada 1984, Sarinah sudah mencapai 150 ribu. Sus bilang, "Sarinah isinya berimbang. Bisa ditujukan kepada wania karier maupun ibu rumah tangga." Bersama Kartini dan Femina, Sarinah termasuk majalah wanita yang kuat di Indonesia.

Sus memulai kegiatan tulis-menulis -- dalam bentuk prosa dan puisi berbahasa Jawa -- ketika masih bersekolah di SGB Madiun. Ia terus menulis, bahkan ketika sudah menjadi guru SD, di Pacitan dan Pasuruan. Sempat pula ia bergabung dalam perhimpunan Penulis Sastra Jawa Mutakhir.

Tetapi, Sus juga menulis dalam bahasa Indonesia dan dimuat oleh, antara lain, majalah Pusparagam, Bandung, dan Aneka, Jakarta. Pada 1960, karyanya Akhirnya Berbahagia memenangkan lomba penulisan cerita penerbit Balai Pustaka, dan dibukukan. Sebelumnya, 1958, buku Sus Nani Si Lembut Hati diterbitkan PT Pembangunan.

Ketika bermukim di Yogya, Sus sempat menjadi anggota Sanggar Bambu, organisasi seniman yang potensial dalam percaturan kesenian di Indonesia. Di kota itu pula ia memulai karier jurnalistik sebagai wartawan Minggu Pagi -- lembar mingguan harian Kedaulatan Rakyat.

Pada paruh pertama tahun 1960-an, ia hijrah ke Jakarta dan bekerja sebagai redaktur majalah Komentar. Pada 1966, bersama Almarhum Sumantoro, Almarhum Eris Siboya, dan Sumono Mustofa, Sus mendirikan KNI (Kantor Berita Nasional Indonesia). Sus bekerja di KNI sampai 1982.

Lelaki berkulit agak kehitaman ini lahir sebagai anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahnya, S. Mardisukarto -- terakhir karyawan PJKA. Sus menikah dengan Sopatra Misinem, dikaruniai tiga anak. Keluarga ini seminggu sekali, pada Senin malam, nonton wayang orang Bharata di Senen, Jakarta.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


FAHMI IDRIS | FARID ANFASA MOELOEK | FARIDA FEISOL | FEISAL TANJUNG | FERMANTO SOEJATMAN | FERRY SONNEVILLE (FERDINAND ALEXANDER) | FIKRI JUFRI | FRANCISCUS XAVERIUS HADISUMARTO | FRANCISCUS XAVERIUS SEDA | FRANS DANUWINATA | FRANZ MAGNIS-SUSENO | FREDERIK HENDRIK AGUSTINUS HEHUWAT | FRIDOLIN UKUR | FRITS AUGUST KAKIAILATU | F.X. ARIF Adimoelja | F.X. SUSILO MURTI | F. Widayanto | Faisal H. Basri | Faruk H.T. | Fatchur Rochman


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq