A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

Ryamizard Ryacudu




Nama :
Ryamizard Ryacudu

Lahir :
Palembang, 21 April 1950

Agama :
Islam

Pendidikan :
Akabri Darat, 1973

Karir :
- Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad
- Aspos Kasdam VII/Wirabuana
- Kepala Staf Divif 2/Kostrad
- Kasdam II/Sriwijaya
- Pangdif 2/Kostrad
- Kepala Staf Kostrad
- Panglima Kodam V/Brawijaya (1999)
- Pangdam Jaya (1999-2000)
- Pangkostrad (Agustus 2000 - 2002)
- KSAD 2002 -
2005


Keluarga :
Istri: Nora Trystiana Anak: 1. Ryano Patriot; 2. Dwinanda Patriot; 3. Tryananda Patriot.

 

Ryamizard Ryacudu


Sejak kecil Ryamizard sudah banyak menghafal hadis, namun di kemudian hari ia tidak menerjuni profesi dai. Pria kelahiran Palembang, 21 April 1950 ini besar di Jakarta, tumbuh dalam keluarga tentara yang taat beribadah. Ayahnya, Brigjen (Purn.) Ryacudu, senantiasa menanamkan pendidikan agama kepadanya dengan disiplin. "Bila aku tidak mau mengaji, ayah tidak segan-segan mencambukku pakai ikat pinggang," kenang Ryamizard. Kebiasaan membaca buku agama pun menurun dari ayahnya. Kelak di kemudian hari, ketika ia menjadi tentara, ilmu agama dirasa sangat berguna sebagai pegangan hidup dalam segala situasi. "Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, aku ingin menjadi prajurit yang baik dan bertakwa," ujarnya.

Dari sosok ayahnya pula, timbul ketertarikan memasuki dinas militer. Sang ayah semasa berdinas aktif adalah perwira kepercayaan Presiden Soekarno. "Aku bangga melihat ayah. Beliau mengabdikan seluruh hidupnya bagi bangsa dan negara," ujarnya mengenang. Walau ibunya sempat melarang, "Tapi aku nekat," katanya. Setelah mengikuti pendidikan basis tentara selama tiga bulan, ia pulang dalam keadaan kurus kering. "Tapi aku merasa punya kebahagiaan dan kebanggaan menjadi seorang tentara," tuturnya seraya mengutip satu hadis Nabi yang mengatakan bahwa tentara itu dimuliakan Allah.

Lulus STM Jurusan Mesin, Zar--demikian panggilannya di lingkungan keluarga--masuk Akabri, lulus 1973. Ryamizard memulai karirnya sebagai Komandan Peleton di Kodam XII Tanjungpura. Selanjutnya ia menjadi komandan Kompi, lalu komandan batalion.

Setelah mengikuti pendidikan Suscapa (1985-1986), ia menjadi perwira operasi di Brigade Lintas Udara 17 Kujang. Lulusan pendidikan Seskoad tahun 1991 ini juga sempat menjadi Kepala Staf Brigif Kujang I Kostrad.

Ryamizard sempat bertugas menjadi Komandan Kontingen Indonesia Garuda XII di Kamboja. Salah satu prestasinya kala itu adalah keberhasilannya membebaskan enam orang perwira dari berbagai negara dari penyanderaan kelompok Khmer Merah. Padahal, sebelumnya para diplomat di Washington dan New York telah turun tangan, tetapi tak berhasil.

Pulang dari Kamboja, ia ditarik menjadi Asisten Operasi Pangdam Wirabuana. Dari sana ia ditunjuk sebagai Danrem 044 Garuda Dempo di wilayah Kodam II Sriwijaya. Setelah itu ia dipercayakan menjadi Kepala Staf Divisi Infanteri II Kostrad di Malang. Lalu, ia dikembalikan ke Kodam II Sriwijaya menjadi Kepala Staf. Lalu, kembali ke Kostrad menjadi Panglima Divisi II Kostrad. Terakhir, sebelum ditunjuk menjadi Pangdam Jaya pada November 1999, ia menjadi Pangdam Brawijaya. Jabatan sebagai Pangkostrad ia emban pada Agustus 2000 sampai 2002.

Sejak 2002 hingga sekarang, Jenderal Ryamizard menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Sebelumnya, selama dua tahun ia menjabat Pangkostrad.

Ia tergolong komandan yang sangat keras mendidik pasukannya untuk selalu sungguh-sungguh berlatih. Hal ini berlaku sama dari mulai perwira tinggi sampai perwira rendah.


"Alexander Agung selalu menang. Kenapa? Kuncinya, semua panglima dilatih dan berlatih terus. Kualitas tempur prajurit di lapangan juga berlaku bagi panglima tinggi," kata Ryamizard kepada Tempo suatu ketika. Ia mengaku tidak bisa menerima sikap tentara yang ngeyel. "Seluruhnya berlatih. Termasuk KSAD-nya," ujarnya. Proses terus berlatih ini, katanya, bisa menyelamatkan nyawa prajurit di medan tempur.

Jika tidak? Ryamizard mengaku gusar. Hatinya sedih menghadapi tangisan anak dan istri prajurit yang tewas di medan perang gara-gara kurang disiplin tempur. "Itu tanggung jawab pimpinan," kata dia.

Di akhir jabatan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden, Ryamizard sempat direkomendasi untuk menggantikan posisi Panglima TNI setelah surat pengunduran diri Jenderal Endriartono Sutarto disetujui. Dalam kemelut antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR atas masalah pergantian Panglima TNI itu, tampaknya Ryamizard konsisten pada prinsip sebagai seorang prajurit sejati, yang tidak berpolitik apalagi berbisnis.

Menikah dengan Nora Tristiana--dokter gigi putri mantan wapres Try Sutrisno--pada usia 38 tahun, pasangan ini dikaruniai tiga anak. (feby/berbagai sumber.)

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


RUKMINI ZAINAL ABIDIN | R. BENEDICTUS SLAMET MOELYANA | R. DJOKOMOELJANTO | R. KUSUMANTO SETYONEGORO | R. MANTRIA HUTASOIT | R. SOEPRAPTO | R. WASITO | RACHMAN HALIM | RACHMAT SALEH | RADEN PANDJI SOEJONO | RADIUS PRAWIRO | RADJA MURSINAL NASUTION | RADJA Pingkir Sidabutar | RAE SITA SUPIT | RAJA INAL SIREGAR | RANO KARNO | RATNA SARI DEWI SOEKARNO -- NAOKO NEMOTO | REYN ALTIN JOHANNES LUMENTA | R.H. PURWOTO SUHADI GANDASUBRATA | Rhoma Irama | RIEKA HARTONO D. PUSPONEGORO SUATAN | RINTO HARAHAP | R.M. MUHAMMAD SUBUH SUMOHADIWIDJOJO | R.M. SOEDARSONO | R.M. SOEDJONO RESPATI | R.M. SOELARKO | ROBBY DJOHAN | ROCHMAT SOEMITRO | ROOSSENO SOERJOHADIKOESOEMO | R.M. Roy Suryo | Rachel Maryam | Retno Maruti | Riri Riza | R.M. Roy Suryo | Remy Sylado | Richard Oh | Ryamizard Ryacudu


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq