A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

TINO SIDIN




Nama :
TINO SIDIN

Lahir :
Tebingtinggi, Sumatera Utara, 25 November 1925

Agama :
Islam

Pendidikan :
-Sekolah Taman Siswa, Tebingtinggi
-Pendidikan Melukis
-Akademi Seni Rupa Indonesia, Yogyakarta (1960-1963)


Karir :
-Pegawai Kementerian Penerangan Jepang (1944-1945)
-Polisi Tentara di Sumatera (1945)
-Guru Menggambar di SMP Tebingtinggi (1945)
-TP Brigade 17 (1946-1949)
-Guru Taman Siswa di Tebingtinggi (1950-1952)
-Ketua Palang Merah Remaja di Langkat dan Ketua ASRI di Binjai (1953-1957)
-Sekretaris Veteran di Deli Serdang (1958-1959)
-Ketua Pusat Latihan Lukis Anak (PLLA)/Acara Gemar Menggambar TVRI Yogya (1969-1977)
-Penatar Guru Gambar SD Seluruh Indonesia (1980-1981)
-Pengisi Acara Gemar Menggambar TVRI Pusat (1978-sekarang)
-Mengajarkan gambar di Pasar Seni, Ancol
Pluit
-Kepa Duri (sekarang)
- Pimpinan Taman Tino Sidin, Surabaya dan Yogyakarta (sekarang)


Alamat Rumah :
Taman Aries Blok D 6/9, Meruya Ilir, Jakarta Barat

Alamat Kantor :
TVRI Stasiun Pusat Jakarta

 

TINO SIDIN


Tino Sidin masih tampil khas. Berkemeja batik "garis lengkung", berbaret hitam dengan kuncir di atasnya, dan -- kalau di luar layar televisi -- cangklong hitam buatan Denmark -- terselip di bibir. Dua dari 10 baretnya, konon, hadiah Presiden Soeharto. Sisanya ada yang dari bekas Menteri P & K, Dr. Daoed Joesoef. "Saya heran, musibah yang menimpa kok serba 'S'?" ujar lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, 1963, yang terkenal setelah mengasuh acara Gemar Menggambar di TVRI, 1978. Tabrakan yang dialaminya di Kebumen, 2 November 1982, bertepatan dengan hari Selasa, mobil yang dikendarainya merk Suzuki, dan korban yang tewas bernama Surtini dan Sumaryanto.

Diakuinya, saat itu ia memang letih dan mengantuk. Tetapi, sopir yang mengisi empat penumpang di ruang pengemudi dianggapnya lebih salah lagi. "Kalau di garis lurus, bisa saja dia ngebut," ucapnya dengan nada yang berubah kocak, "kalau masuk garis lengkung 'kan celaka?" kata Pak Tino, yang kalau mengajar di TV selalu mengedepankan 'garis lurus' dan 'garis lengkung' itu. Dijatuhi hukuman 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Kebumen, ia langsung naik banding.

Tino Sidin sempat ngambek, ketika acara mingguannya di TVRI diselingi Kak Alex, tanpa pemberitahuan kepadanya. Ada yang menganggap sistem Pak Tino bisa merusakkan kreativitas anak, sedangkan yang lain -- karena caranya yang kocak -- berpendapat justru membangkitkan minat menggambar para bocah. Akhirnya, ia bersedia disisipi. "Kasihan anak-anak," katanya.

"TV bukan sekolah menggambar," kata orang Jawa kelahiran Tebingtinggi, Sumatera Utara, itu. Acara Gemar Menggambar, menurut dia, harus bisa dinikmati semua golongan dan usia. Menggambar ibarat mengeja abjad, sedangkan melukis bagaikan mengarang novel. Karena itu, prinsipnya mengajar adalah: "Membuat anak suka menggambar, itu saja."

Putra bekas anggota pasukan Marsose di zaman Belanda itu suka menggambar di masa kecilnya. Padahal, dilarang oleh kakeknya, seorang sais pedati, karena dianggap tidak bisa menghidupi.

Menempati rumah kontrakan di Taman Aries, Jakarta Barat, Tino juga mengajar menggambar di tempat lainnya di Jakarta, seperti Pasar Seni Ancol, Pluit, dan Kepa Duri. Ia memimpin pelajaran menggambar di sejumlah TK dan SD Jakarta, lewat "Taman Tino Sidin" yang juga dikembangkan di Surabaya, Yogyakarta, dan Padang. Ini, katanya, diilhami Taman Ismail Marzuki. "Karena Taman Tino Sidin tak ada yang bikin, saya bikin sendiri," tambahnya sambil tertawa.

Penggemar jalan-jalan ke "gunung yang ada mistiknya" ini telah menghasilkan sejumlah buku. Antara lain, Bawang Merah Bawah Putih, dan Ibu Pertiwi, terbitan Balai Pustaka. Mari Menggambar macet setelah terbit 10 jilid. Malasnya timbul, katanya, setelah buku itu dibajak orang.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


TRY SUTRISNO | TINO SIDIN | TADJUL ARIFIN | TAHI BONAR SIMATUPANG | TAHIR DJIDE | TANRI ABENG | TAPI OMAS IHROMI | TAUFIK ABDULLAH | TAUFIQ ISMAIL | TAUFIQ RUSJDI TJOKROAMINOTO | TEGUH | TEGUH KARYA | TEUKU JACOB | TEUKU MOHAMMAD RADHIE | THE NING KING | THEE KIAN WIE | Tamrin Amal Tomagola | Tantowi Yahya | Taufiq Ismail | Teten Masduki | Teuku Jacob | Theo F. Toemion | Todung Mulya Lubis | Toeti Heraty Noerhadi Roosseno | Tomy Winata | Tracy Trinita | Trimedya Panjaitan


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq