JIL Edisi Indonesia

VCD Porno dan Kebebasan Memilih

Oleh Ade Armando

Pekan-pekan terakhir ini ada beberapa kabar mengenai seks di media massa: beredarnya VCD porno yang salah seorang pemerannya adalah mahasiswi UNPAD Bandung, ditolaknya klip video artis Nafa Urbach oleh stasiun televisi karena dianggap terlalu sensual, serta terbongkarnya salah satu titik pengedaran VCD porno di Jakarta Utara.

21/10/2001 | Kolom | Komentar (0) #

Petunjuk Untuk Membela Islam

Oleh Ahmad Sahal

Ziauddin Sardar dalam satu tulisannya di The Observer baru-baru ini mengatakan sudah saatnya kaum muslim tidak tinggal diam melihat konsep agama seperti jihad dan fatwa dibajak oleh kaum fanatik. Sudah saatnya mayoritas umat Islam yang sikapnya moderat tapi diam (the silent majority) berbicara vokal merebut wacana.

14/10/2001 | Kolom | Komentar (3) #

Thoriq Hadad dan Agus Sudibyo: Peristiwa WTC, Berkah Bagi Media

Peran media cukup penting dalam menyebarluaskan dan --dalam beberapa hal—“memanas-manasi” situasi yang sedang berkembang. Peristiwa WTC pada 11 September silam dan penyerangan Amerika Serikat ke Afghanistan baru-baru ini tak luput dari liputan media dan sekaligus “provokasi” kepada para pembacanya.

14/10/2001 | Wawancara | Komentar (0) #

Dialog, Bukan Konfrontasi

Oleh Ulil Abshar-Abdalla

Jalan dialog adalah satu-satunya jalan yang paling mungkin ditempuh sekarang ini. Jalan konfrontasi hanyalah akan menguntungkan orang-orang yang mempunyai pandangan dualistis mengenai kehidupan ini: “Islam” dan “kafir”, baik dan jahat, dan seterusnya. Jalan ini hanya akan menguntungkan oran-orang dengan pandangan yang konservatif dan ekstrim dalam agama manapun, entah Islam, entah yang lain. Jalan ini juga amat menguntungkan para elit agama manapun yang hendak memanipulasi ignoransi umatnya untuk kepentingan yang sempit dan cupet.

07/10/2001 | Kolom | Komentar (3) #

Dr. Nasaruddin Umar: MUI Harus Hati-hati

Makanya justru itu kita harus berhati-hati. MUI juga. Kita perlu menghimbau, statemen-statemennya itu kan sangat didengar oleh umat. Jadi harus ada pendalaman-pendalaman suatu masalah, baru keluar statemen dari MUI itu sendiri.

07/10/2001 | Wawancara | Komentar (0) #

Saiful Mujani Setiap Agama Mengandung Benih Ekstrimisme

Ekstrimisme bukan hanya monopoli dalam agama, komunis juga dalam bentuk tertentu sangat ekstrim. Kesempatan politik juga mendorong tumbuhnya benih ekstrimisme. Apabila ada politik yang terbuka dan bebas merupakan pupuk yang cukup baik untuk tumbuhnya ekstremisme. Dengan kebebasan itu mereka memanfaatkannya untuk menyebarluaskan keyakinan.

04/10/2001 | Wawancara | Komentar (0) #

KH. Hasyim Muzadi: Kalau Mau Perang, Jangan di Jakarta

Secara nasional, sebaiknya aksi solidaritas mestinya proporsional, jangan dengan cara-cara yang menentang hukum Indonesia sendiri. Sebab kalau dengan cara yang menentang hukum Indonesia sendiri akan ada konflik di antara umat islam di Indonesia tanpa bisa mempengaruhi keadaan di Afghanistan.

30/09/2001 | Wawancara | Komentar (0) #

Dr. Nono Anwar Makarim: Jangan Bereaksi Secara Primitif

Saya cuma pengen sekali teman-teman saya seagama ini bisa diajak untuk beranjak dari keprimitifan reaksi yang begitu emosional. Saya kira reaksi terhadap keterperosokan kita semuanya ini kalau tetap berkisar pada emosi, kalau tetap berkisar di ujung pedang, saya kira kok tidak akan menang, keterperosokan dan ketertinggalan kita. Senantiasa itu yang saya ingin ajak dari mereka itu.

30/09/2001 | Wawancara | Komentar (0) #

Dr. Moeslim Abdurrahman: Sweeping Bukan Jihad

Berbagai sikap dan pandangan bermunculan seiring dengan maraknya anti-Amerika pasca pengeboman WTC. Sebagian sikap itu mendukung aksi-aksi kekerasan yang dibalut simbol-simbol agama. Tapi, sebagian lainnya keberatan dengan pendekatan kekerasan semacam itu.

30/09/2001 | Wawancara | Komentar (0) #

Berharap Kepada Islam Liberal

Oleh Denny JA, PhD

Yang istimewa dari komunitas ini adalah pandangan Islamnya. Mereka mewakili pandangan liberal. Konsep mereka baik tentang syariat Islam, Alquran, negara sekuler, Piagam Jakarta, sebagaimana terbaca dalam diskusi internet, sangat berbeda dengan yang selama ini berkembang dalam Islam yang mainstream. Dari kepentingan politik demokrasi, komunitas Islam Liberal ini memberi harapan baru. Komunitas ini seolah menjadi sintesa antara prinsip demokrasi dan agama Islam. Mereka menginterpretasikan sejarah dan doktrin Islam sehingga dapat paralel dengan prinsip demokrasi dan pluralisme kebudayaan modern.

28/09/2001 | Kolom | Komentar (1) #
Halaman: 105 dari 108 « First  <  103 104 105 106 107 >  Last »

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq