A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

PAIRAN MANURUNG




Nama :
PAIRAN MANURUNG

Lahir :
Simalungun, Sumatera Utara, 15 Juni 1925

Agama :
Protestan

Pendidikan :
- Vervolg School di Simalungun (1936)
- Landbouwschool di Pematangsiantar (1937)
- Christelijke Schakel School di Pematangsiantar (1942)
- Pendidikan Administrasi Dagang di RC Prof. Dr. Soeharso di Surakarta (1955-1956)


Karir :
- Heiho di Pangkalanbrandan, Sum-Ut (1942-1945)
- Ketua Pengurus Organisasi Geraktani di Pematangsiantar (1950- 1951)
- Ketua Koperasi Penderita Cacat di Solo (1956)
- Ketua Umum Pusat Yayasan pembina Olah Raga Penderita Cacat (1962)
- Pelopor & penasihat Federasi Kesejahteraan Penderita Cacat Indonesia (1969)
- Pendiri & Ketua Yayasan Pembina Kesejahteraan Penderita Cacat "Harapan" (1975)
- Ketua II di Federasi Kesejahteraan Penderita Cacat Tubuh Indonesia (1976)
- Ketua Pengurus Koperasi Penderita Cacat "Harapan" di Solo


Alamat Rumah :
Jalan Ir. Sutami 45, Solo Telp: 6157, 6486

Alamat Kantor :
Jalan Ir. Sutami 45, Solo Telp: 6157, 6486

 

PAIRAN MANURUNG


Apa manfaatnya penyandang cacat berolah raga, malah ikut bertanding? Ini dijelaskan oleh Pairan Manurung, yang lengannya buntung sebatas bahu. "Olah raga itu ada unsur kompetisinya," kata lelaki ini. Pada saat bertanding, ia melanjutkan, "Mereka lupa pada cacatnya, karena yang diingat hanya bagaimana memenangkan pertandingan."

"Unsur kompetisi itulah yang merupakan rehabilitasi total baginya. Olah raga sangat penting bagi penyandang cacat," ujar Manurung, Ketua Umum Yayasan Pembina Olah Raga Cacat (YPOC), yang berkedudukan di Solo.

Anak petani ini putra kedua dari tiga bersaudara. Menyukai olah raga sejak kecil, ia juga senang menjadi pemimpin. Setamat SD di masa Belanda, Pairan bercita-cita menjadi guru. Sayang, datangnya bala tentara Jepang membuyarkan semua harapan. Ia lalu masuk Heiho -- rintisan awal menjadi prajurit TNI. Pada 1950, Pairan berhenti dari TNI dan tercatat sebagai anggota veteran RI.

Cacat lengannya terjadi dua tahun kemudian, akibat kecelakaan mobil di Tigabalata, Simalungun. "Mental saya shock, semangat hidup hampir punah. Saya belajar menulis kembali -- dengan tangan kiri -- sambil menangis," tuturnya.

Manurung lalu bekerja pada perusahaan bis PMH Tigabalata, sambil menjajakan koran. Suatu kali, surat kabar Waspada Medan memuat iklan tentang lembaga rehabilitasi orang cacat, pimpinan Dr. Suharso, di Solo. Konon, anggota tubuh yang hilang bisa "dicarikan ganti"-nya. Walau sejumlah anggota keluarga tidak setuju, Manurung berangkat juga. Setiba di Solo, ia mendapat kepercayaan lembaga rehabilitasi, sampai menjadi pengurus koperasi penderita cacat Harapan. "Saya menemukan dunia saya kembali," katanya.

Lelaki yang berpendidikan Christelijke Schakelschool di Pematangsiantar ini mendirikan YPOC pada 1962. Ia membiayainya dengan dana yang didapat dengan "mengemis-ngemis", dan baru 20 tahun kemudian memperoleh bantuan dari pemerintah.

Cabang olah raga yang dipilih bagi penyandang cacat disesuaikan dengan kondisi kecacatannya. Dengan bantuan ahli ortopedi, setiap olahragawan cacat dicarikan cabang olah raga yang cocok. Ada 12 cabang yang terhimpun dalam kegiatan YPOC, seperti atletik, bulu tangkis, tenis meja, sepak bola, dan renang.

Sambil menyelenggarakan pekan olah raganya sendiri, kesertaan mereka dalam berbagai turnamen di luar negeri menghasilkan sejumlah medali. Dalam berbagai Far Eastern and South Pacific Games for Disabled (FESPIC) Games yang diikuti sejak 1975, Indonesia berhasil meraih 160 medali, 44 di antaranya medali emas.

Sebelum cacat, Pairan menyukai sepak bola dan bulu tangkis. Ia menikah dengan Beriana boru Tambunan pada tahun 1948. Dan, dua dari enam anaknya sudah menjadi sarjana.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


PADMO WAHJONO | PAIRAN MANURUNG | PAK KASUR (SOERJONO) | PANDJI Wisaksana | PERMADI | PERRY G. PANTOUW | PETER DOMINGGUS LATUIHAMALLO | PETER FRITZ SAERANG | PETER SIE | PETER SUMARSONO | PETRUS OCTAVIANUS | PETRUS SETIJADI LAKSONO | PHILIPPUS HENDRA HERKATA | PIET ZOETMULDER S.J. | POERNOMOSIDI HADJISAROSA | PONIMAN | PONTJO NUGRO SUSILO SUTOWO | POPO ISKANDAR | POPPY SUSANTI DHARSONO | PRAHASTOETI Adhitama | PRAMUDYA Ananta Toer | PRIGUNA SIDHARTA | Permadi | Prima Rusdi | Putu Wijaya


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq