A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

YUNUS EFFENDY HABIBIE




Nama :
YUNUS EFFENDY HABIBIE

Lahir :
Parepare, Sulawesi Selatan, 11 Juni 1937

Agama :
Islam

Pendidikan :
-Concordante Lagere School, Makassar
-SMP, Bandung (1954)
-SMA, Bandung (1956)
-Akademi Angkatan Laut (AAL), Surabaya (1961)
-Planning Course US Navy dan Instructor Course US Navy, California, AS (1964)
-Lemhanas (1981)


Karir :
-Perwira Bahari, kemudian berturut-turut Perwira Navigasi dan Perwira Pertama KRI Teluk Amboina (1961-1963)
-Kepala Departemen Kemiliteran Akademi Ilmu Pelayaran (1965- 1969)
-Asisten Keamanan Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjungpriok (1969-1970)
-Deputy (Adpel) III Tanjungpriok (1970-1972) ; Adpel Tanjungpriok (1972-1978)
-Kepala Kantor Wilayah Perhubungan Laut III (1978)
-Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (1978-1984)
-Direktur Jenderal Perhubungan Laut (1984-sekarang)


Alamat Rumah :
-Jalan Arco Raya 4, Kompleks Bangun Tjipta Sarana, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Alamat Kantor :
Departemen Perhubungan Jalan Merdeka Timur 5, Jakarta Pusat

 

YUNUS EFFENDY HABIBIE


Ia ingin menjadikan laut sebagai "Alat pemersatu dan pengikat bangsa Indonesia, secara ekonomi, politik, dan budaya". Berbekal pikiran itulah J.E. Habibie memasuki Akademi Angkatan Laut (sekarang Akabri Laut), di Surabaya, dan lulus dengan pangkat letnan muda Korps Pelaut, 1961. Ia kemudian mengikuti pendidikan pada Landing Force Training USMC di Coronado, dan Instructure Course US Naval Training Centre di San Diego, California, keduanya di AS.

Berhenti dari TNI-AL, lelaki agak bertemperamen tinggi tetapi tegas dan bijaksana ini bekerja di Departemen Maritim, kini Ditjen Perla, di bawah Departemen Perhubungan. Dari sinilah ia menapak sampai pada jabatannya sekarang, Dirjen Perla. Ketika menjabat Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjungprioklah, Fanny -- demikian nama panggilannya -- memperlihatkan kemampuan yang melejitkan namanya, dan memperlicin jalan dalam mengabdikan dirinya pada kelautan.

Melalui "Operasi Sapu Bersih" dibenahinya pelabuhan Tanjungpriok yang terkenal brengsek. Sekalipun menghadapi banyak reaksi, dengan mantap dan bertahap didandaninya administrasi, personel, pembangunan fisik semua gudang pelabuhan, terminal, dan perkantoran di Priok.

Ayahnya, Abd. Djalil Habibie, bekas Kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan. Ibunya berasal dari Yogyakarta. Pasangan ini juga melahirkan B.J. Habibie, Menteri Riset dan Teknologi.Pada musibah kapal Tampomas II, 1981, Fanny menjabat Sakretaris Ditjen Perla. Ia ikut dituding bertanggung jawab, terutama pada proses pembelian kapal malang itu. "Demi Allah, satu sen pun saya tidak dapat dari pembelian kapal itu," katanya. Ucapannya dibuktikan melalui pemeriksaan Kejaksaan Agung yang, ternyata, tidak menemukan kesalahannya.

Fanny pernah merisaukan banyaknya kapal tua yang sudah tidak memenuhi syarat berlayar lagi. Keluarnya SK Menteri Perhubungan membesituakan kapal-kapal tersebut menenangkan kerisauannya. Kini ia bisa berbangga dengan beroperasinya empat kapal baru yang indah dan mewah: Kerinci, Kambuna, Rinjani, dan Umsini.

Mengomentari keluarnya Inpres nomor 4 tahun 1985 tentang Kebijaksanaan Kelancaran Arus Barang untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi, ia berkata, "Ini bukan hanya langkah strategis, tetapi sekaligus taktis." Sebelumnya, masyarakat pemakai jasa pelabuhan banyak mengeluh. Tarif angkutan laut tinggi, dan pungutan tidak resmi merajalela. "Yang mahal bukan ongkos angkutnya. Tetapi subsektor lain yang perlu segera dibenahi," katanya.

Menikah dengan drg. Mariam, Fanny dianugerahi tiga anak laki- laki. Ia menyenangi tenis, berenang, dan membaca -- terutama biografi orang-orang besar.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


YAHYA A. MUHAIMIN | YAP THIAM HIEN | YAPTO SULISTIO SURYOSUMARNO | YASIR HADIBROTO | YOGA SOEGOMO | YOHANES RIBERU | YUDHISTIRA ARDI NOEGRAHA MOELYANA (ANM) MASSARDI | YUNUS EFFENDY HABIBIE | YUSTEDJO TARIK | YUSTINUS KARDINAL DARMOJOEWONO | YUSUF BILYARTA MANGUNWIJAYA | YUWONO KOLOPAKING | YUYUN Wirasasmita | Yudi Utomo Imardjoko


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq