JIL Edisi Indonesia

Diskusi JIL Bulan Juli Perda Syariat Tidak Penuhi Syarat Perundangan

Oleh Umdah El-Baroroh

Kritik atas perda tersebut harus dilakukan dengan advokasi dan pemberdayaan tentang wacana hukum terhadap masyarakat bawah. Sehingga mereka mengetahui bahwa perda yang diusulkan oleh pemerintah daerah itu tidak memenuhi syarat perundangan, baik formil maupun materil.

29/08/2006 | Diskusi | Komentar (11) #

Membentengi Islam?

Oleh Abd Moqsith Ghazali

Islam dan benteng merupakan dua entitas berbeda. Jika Islam merupakan sekumpulan ajaran yang dinamis, benteng adalah lokus yang stagnan. Islam adalah deretan konsep terbuka, sementara benteng adalah ruang yang kedap. Sekiranya Islam adalah sesuatu yang hidup, benteng adalah benda yang mati. Itu sebabnya pembaruan terhadap Islam tak berhenti bersamaan dengan meninggalnya Kanjeng Nabi Muhammad. Sementara benteng telah selesai begitu bata-bata disusun dan tembok dikukuhkan. Islam tak perlu terus-menerus dibentengi.

27/08/2006 | Editorial | Komentar (8) #

Belajar Toleransi dari Kelenteng

Oleh Muh Kholid AS

Melihat ketidakharmonisan yang dilandasi alasan agama itu, rasanya tak berlebihan jika masyarakat perlu menengok ke Kelenteng untuk belajar soal toleransi terhadap keyakinan “yang berbeda”. Sebab tempat ini mengajarkan tentang keterbukaan, toleransi, serta menjadi arena percontohan praktik demokrasi yang cukup elegan dalam menjalankan keyakinan agama masing-masing.

27/08/2006 | Kolom | Komentar (8) #

Goenawan Mohammad: Teks Proklamasi Dibuat Tergesa-Gesa

Bagi generasi sekarang, perayaan 17 Agustusan sudah kehilangan daya magisnya; bak ritual tanpa makna. Tapi bagaimana orang-orang terdahulu memaknai kata merdeka dan membayangkan konsep Indonesia setelah terlepas dari belenggu penjajah? Berikut perbincangan Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan Goenawan Mohamad, esais yang saban minggu menulis Catatan Pinggir di Majalah Tempo, Kamis (17/8) lalu.

27/08/2006 | Wawancara | Komentar (0) #

Merdeka dan Liberal

Oleh Ahmad Sahal

Di negeri ini, orang sangat mudah memekikkan kata “merdeka” tapi sangat mudah curiga dengan kata “liberal”. Bagi mereka, “merdeka” menerbitkan citra yang positif, misalnya merdeka sebagai “bebas dari penjajahan” dan “bebas dari dominasi asing”. Dengan kata lain, suatu kemandirian.

21/08/2006 | Editorial | Komentar (16) #

Ketemu Ma’ruf Amin

Oleh Hamid Basyaib

Dengan segala ketidaksetujuan saya opini-opini fikih Pak Ma’ruf Amin, saya menikmati perbincangan dengannya, mendengar guyonannya, melihat bola matanya yang selalu berbinar dan jenaka, dan menyaksikan sikapnya yang santai dan sama sekali tak mengancam.

21/08/2006 | Kolom | Komentar (8) #

Philip Jusario Vermonte: Bush Selalu Ingin Hasil Cepat dan Segera

Media Barat mengungkapkan bahwa agresi brutal Isreal di Libanon bukan hanya tidak dicegah, tapi sejak awal sudah diberi lampu hijau oleh Amerika. Kini, walau Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 10071 telah menghentikan perang, luka Libanon masih menganga. Mengapa petaka yang dihadirkan Isreal di Timur Tengah didukung Amerika? Berikut penjelasan Philip Jusario Vermonte, peneliti CSIS

21/08/2006 | Wawancara | Komentar (0) #

Libanon Pasca-Perang

Oleh M. Guntur Romli

Akhirnya agresi militer Israel terhadap Libanon selama 34 hari berhenti. Pada 12 Agustus lalu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi nomor 1701. Resolusi ini koreksi terhadap proposal yang diajukan Amerika Serikat dan Prancis tapi ditolak pemerintah Libanon.

19/08/2006 | Kolom | Komentar (0) #

Adakah Seni Rupa dalam Islam?

Oleh M. Guntur Romli

DI BALIK kontroversi yang marak di seluruh dunia baru-baru ini karena karikatur Nabi Muhammad yang termuat di koran Denmark, Jyllands-Posten, sesungguhnya terdapat perihal yang lebih mendasar, yakni perupaan sosok yang disucikan oleh Islam. Bagaimana sesungguhnya Islam melihat seni, khususnya seni rupa?

14/08/2006 | Kliping | Komentar (11) #

Desa Muslim

Oleh Anick H.T.

12 desa di Kabupaten Bulukumba, Makassar, dipilih untuk menjadi proyek percontohan Desa Muslim. Desa ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu pelopor lahirnya perda-perda sejenis yang kini ditiru banyak wilayah lain. Desa ini menjadi wilayah khusus implementasi penuh Perda Syariah yang sudah diputuskan pemberlakuannya di Kebupaten Bulukumba.

14/08/2006 | Editorial | Komentar (65) #
Halaman: 20 dari 109 « First  <  18 19 20 21 22 >  Last »

comments powered by Disqus


Arsip Jaringan Islam Liberal ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq