Nama : Prof. Dr. Asikin Hanafiah, Sp.JP. (K)
Lahir : Baturaja, Sumatra Selatan, 9 Mei 1932
Agama : Islam
Pendidikan : - SDN 1 Jakarta (1939-1945)
- SMP 1 Jakarta (1945-1948)
- SMA 1 Jakarta (1948-1951)
- Kedokteran Umum FKUI, Jakarta (1951-1959)
- Pendidikan Pediatrics and Pediatric Cardiology di RSUP Cipto Mangunkusumo (1959-1963)
- Pendidikan Pediatrics and Pediatric Cardiology di Royal Liverpool Children's Hospital dan Great Ormonds Street Hospital, London (1961-1961)
- Pendidikan Kardiologi Dewasa di RSCM (1964-1967)
- Pendidikan Kardiologi Lanjutan di Inggris (1981)
Karir : - Profesor Kardiologi FKUI
- Ketua Komite Medik Pusat Jantung Nasional RS. Jantung Harapan Kita
- Kepala Laboratorium Cardiovascular Catheterization, RSCM Jakarta (1967-1978)
- Kepala Cardiovascular Care Unit (CCU), Pusat Jantung Nasional, Jakarta (1985-1995)
- Profesor Kardiologi FKUI (1992-sekarang)
- Ketua Komite Medik Pusat Jantung Nasional RS Jantung Harapan Kita (1995-sekarang)
Kegiatan Lain : - Sekretaris Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (1972-1978)
- Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (1978-1981)
- Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (1987-1991)
- Editor Internasional di Journal of Cardiology, Filipina
- Ketua Asia Pacific Society of Hypertension (1997-1999)
- Ketua Collegium of Cardiology Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (1998-2004)
- Anggota Yayasan Jantung Indonesia (1981-1994)
- Ketua Yayasan Jantung Indonesia (1994-1998)
- Ketua Yayasan Jantung Indonesia (1998-2002)
Penghargaan : - 'Satya Lencana Karya Satya' dari Presiden RI
- Ikatan Dokter Indonesia
- Yayasan Jantung Indonesia
- International Society and Federation of Cardiology
- Asian Pacific Society of Cardiology
- ASEAN Federation of Cardiology
- Philipines Heart Association
- Singapore Cardiac Society
Keluarga : Istri : Ismi Laksmiati Sulisto
Anak : 1. Ashanti Hanafiah
2. Alisyahrazad Hanafiah
3. Andita Hanafiah
Alamat Rumah : Klinik 'Sarana Medika' Jl. Taman Kimia 1, Jakarta 10320
Telp. 322357
Fax. 323431
Alamat Kantor : RS Jantung Harapan Kita, Jl. S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta 11420
Telp. 5684093
Fax. 5684130
|
|
Asikin Hanafiah
Penyakit jantung ternyata gampang dicegah. Setidaknya, itu menurut Kepala Bagian Kegawatan Jantung RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, Asikin Hanafiah. Antara lain kontrol tekanan darah dan berat badan sekali setahun, jalan-jalan pagi empat atau lima kali seminggu, jauhi stres, makan lebih banyak sayur, kurangi merokok, dan percaya pada Tuhan. €œKalau semua itu dilakukan, tidak ada alasan untuk sakit jantung,€ kata profesor jantung pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Yang justru tidak gampang, menurut Asikin, memasyarakatkan pola hidup sehat semacam itu. Maka Pusat Jantung Nasional €“tempat Asikin terlibat aktif€” yang memiliki unit kardiologi preventif atau pencegahan sakit jantung, saat ini mulai memasyarakatkan pola hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Caranya, antara lain, melalui kampanye antirokok, makan makanan sehat dan ajakan berolahraga.
Sebagai profesor ahli jantung, Asikin memang pantas peduli. Bukan apa-apa, di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, jumlah pasien penderita penyakit jantung ternyata meningkat setiap tahun. Penyakit ini, menurut Asikin, ternyata bukan monopoli orang kaya, tapi orang miskin juga memiliki risiko yang sama. €œSemua lapisan masyarakat,€ ujar Asikin, €œbisa terancam penyakit jantung.€
Beribu seorang guru dan berayah dokter, Asikin sejak kecil memang dididik hidup sehat dan teratur. Selain disekolahkan di sekolah Belanda, pria kelahiran Baturaja, Sumatera Selatan ini oleh ayahnya dan dua orang kakaknya juga dididik dalam disiplin yang kuat. Menghadapi masa-masa sulit ketika pendudukan Jepang, orang tuanya tetap mengajarkan agar selalu optimistis. €œSaya termasuk orang beruntung. Apa yang kami peroleh sekarang ini berkat cinta dan didikan orang tua,€ aku pak dokter, yang pernah menangani penyakit orang-orang top di republik ini, seperti Bung Karno, Ali Murtopo, Soeharto, dan Abdurrahman Wahid.
Mungkin karena itu pulalah, dokter yang beristrikan perempuan Solo ini sampai sekarang selalu optimistis menghadapi hidup, termasuk ketika memasuki masa pensiun. Sebagai guru besar, mestinya dia sudah pensiun sejak berusia 65 tahun lalu. Namun dalam kenyataannya, praktik dokternya masih terus jalan. Asikin juga masih sering menjadi pembicara di seminar atau konferensi dan selalu berolahraga. €œSaya melihat masa depan dengan sangat optimistis,€ ujar pria yang punya hobi renang ini.
Jika bagi banyak orang pensiun terasa adalah momok, baginya itu bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Bagi pengagum Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir ini, kenyataan bahwa masa pensiun pasti datang dan harus diterima dengan lapang dada --karena keadaan memang harus berubah. Seperti semangatnya, cita-cita Asikin juga tetap menyala. €œSaya berharap masih bisa memberikan kontribusi bagi perkembangan pengobatan penyakit jantung di Indonesia,€ katanya.
|