 Nama : Wahyu Hidayat Lahir : Madiun, Jawa Timur, 3 Juli 1954 Agama : Islam Pendidikan : - SD Tebet II, Jakarta (1966) - SMP Trisula, Jakarta (1969) - SMA Negeri IV, Jakarta (1972) - Fakultas Ekonomi UGM (S1), Yogyakarta (1979) - University of Birmingham, UK (Diploma in Devel. Finance, 1984) Karir : - Departemen Keuangan, Ditjen Moneter Dalam Negeri, Dit. Pembinaan Kekayaan Negara (Staf), Ditjen Moneter, Departemen Keuangan (1980-1984) - Sebagai counterpart dari konsultan Harvard Institute for International Development, Bidang Rural Electrification (1982-1983) - Kepala Seksi Analisa dan Pengkajian pada Dit. Pembinaan Kekayaan Negara, Ditjen Moneter Dalam Negeri, Departemen Keuangan (1984-1989) - Mengajar pada Latihan dan Kursus Keuangan Daerah di LPEM FE-UI dan FE-UGM (1985-1991) - Kepala Seksi Investasi Air Minum dan Lingkungan Hidup pada Dit. Dana Investasi, Ditjen Moneter, Departemen Keuangan (1988-1989) - Kepala Sub-Direktorat Investasi PU dan Perhubungan, Dit. Dana Investasi (1989-1991) - Komisaris PT Industri Kapal Indonesia (1990-1991) - Pengajar pada Pendidikan dan Latihan Penilaian Proyek (BPLK-Depkeu dan Harvard Institute of International Development), (1990-1992) - Kepala Sub Direktorat Perusahaan Jasa Umum Dit. Pembinaan BUMN, Departemen Keuangan (1991) - Pendamping Kuasa Dewan Pengawas Bapindo (1992) - Kepala Sub Direktorat Perencanaan Perusahaan, Dit. Perusahaan Jasa Keuangan, Ditjen Pembinaan BUMN (1992-1995) - Sekretaris Dewan Komisaris Bank Rakyat Indonesia (1994-1995) - Dewan Komisaris PT (persero) Adhi Karya (1993-1995) - Direktur Keuangan & Administrasi PT (Persero) Sucofindo (Maret 1995-Juni 1998) - Direktur Keuangan & Pengembangan Usaha PT (Persero) Sucofindo (Juli 1998) - Direktur Keuangan & Pengembangan Usaha PT Sucofindo, merangkap sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), (Maret 1999-Mei 1999) - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), (Maret 1999-Mei 2002) Kegiatan Lain : - Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (1999-2002) - Anggota Dewan Pakar Asosiasi Manager Indonesia (2002) - Majelis Wali Amanah UGM (2002) Keluarga : Ayah : H. Ali Hamidi Ibu : Rufaidah Istri : Sri Hartini Anak : 1. Movammori F. Shariati 2. Fisabilli Defly Fadilla 3. Sabbit Syifa Adhima Alamat Rumah : Jalan Kebagusan I/17 A, RT 002/01, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 Telepon (021) 7890582 HP 08161856749 |
Wahyu Hidayat MANTAN Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines ini dulunya seorang demonstran pada gerakan mahasiswa 1978, dan karenanya ia pernah mendekam di penjara selama beberapa bulan. Barangkali, karena bekas aktivis, semasa masih menjadi Direktur Utama Merpati dan perusahaan penerbangan ini menghadapi kemelut, ia termasuk yang tenang-tenang saja. Maklum, sewaktu ia naik di kursi direktur utama itu badan usaha milik negara tersebut punya beban utang US$ 128 juta. Dan selama ia menjabat, guncangan seolah tak pernah henti, dari ancaman mogok sejumlah pilot sampai tuntutan pergantian direksi. Tapi, ia terus bertahan, bahkan pada akhir Juni 2001, utang Merpati tinggal US$ 76 juta. Sebenarnya ia tak punya latar belakang pendidikan dan pengalaman airline. Jadi pramugara pun tak pernah. Tapi, pengalamannya cukup dalam memimpin badan usaha milik negara. Paling tidak, sebelumnya Wahyu Hidayat menjabat direktur keuangan Sucofindo. Sebenarnya, ketika kecil ia bercita-cita jadi diplomat -- agar bisa bepergian ke luar negeri secara gratis. Makanya, selepas SMA, ia mendaftarkan diri ke Jurusan Hubungan Internasional Fisipol UGM, Yogyakarta. Tapi, ayahnya menyuruh Wahyu pindah ke fakultas ekonomi. Lantas ia pun mengikuti kemauan sang ayah masuk ke Fakultas Ekonomi UGM, lulus tahun 1979. €œMungkin semua ada hikmahnya, karena ternyata lulusan ekonomi lebih mudah mencari pekerjaan,€ tutur Wahyu. Benar juga, setelah lulus, 1980, ia diterima di Departemen Keuangan. Pilihan menjadi pegawai negeri ini atas dasar pertimbangan pengalaman ayahnya yang bekerja di sektor jasa penyewaan mobil angkutan. €œWaktu itu saya lihat up and down keuangan ayah parah sekali. Kadang tidak ada uang, kadang banyak sekali punya uang. Akhirnya saya putuskan untuk memilih menjadi pegawai negeri. Gajinya kecil tapi jelas dan aman,€ ujarnya. Ia masih ingat, gaji yang pertama kali ia terima sebesar Rp 47.000. Setelah lima belas tahun berkarir di Depkeu, pada 1995, Wahyu ditugaskan oleh departemennya menjadi direktur keuangan Sucofindo selama empat tahun. Lalu, Maret 1999, ia mendapat tugas sebagai Dirut Merpati Airlines. Wahyu menikah dengan Sri Hartini, pacarnya sewaktu kuliah. Pasangan ini dikaruniai tiga anak, dan mendidik anak-anak sesuai syariah Islam. €œMohon maaf, saya tidak begitu suka melihat anak perempuan saya menggunakan pakaian yang minim,€ kata pendiri Jamaah Shalahuddin UGM ini. Hobinya menonton film di televisi €”karena ada iklannya, sehingga sempat buang air kecil dulu. Film yang disukai film action yang bagus. Atau, menonton melalui VCD. €œSaya di rumah punya DVD dan VCD, dan saya buat home theatre di ruang keluarga,€ tutur penggemar bintang film Michael Douglas, Harrison Ford, dan Steven Seagal ini. Saat liburan, ia mengajak keluarga ke Eropa, Asia, atau ke Bali. €œUntuk refresing saja dan nyobain berbagai jenis makanan,€ katanya. Soal penampilan, memang ia berjas-berdasi. Tapi itu pada acara formal dan saat kerja. Penyuka kopi dan soto betawi ini di saat santai biasa memakai celana pendek nongkrong di tukang martabak. Moto hidupnya: €œLakukan yang terbaik di mana pun Anda ditempatkan, nanti orang lain yang akan menilai,€ kata pengagum Muamar Qadafi ini. Awal Mei 2002, Wahyu menyerahkan kursi Dirut Merpati kepada Hotasi Nababan. |
Copyright PDAT 2004