Nama : Edi Subekti
Lahir : Purbolinggo, Jawa Timur, 8 Mei 1945
Agama : Islam
Pendidikan : SD (1958), SMP (1961), SMA (1964), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (S1, 1974)
Karir : - Pelaksana Urusan Luar Negeri BNI Cabang Jakarta (1965-1977)
- Tugas belajar dari BNI (1977-1978)
- Pengelola Kredit Nasabah, BNI Kanwil 10 Jakarta (1978)
- Pemimpin Urusan Kredit, BNI Kantor Cabang Kebayoran Baru (1978-1981)
- Pemimpin Bagian Kredit Industri & Nonindustri, BNI Kebayoran Baru (1981-1983)
- Staf Bidang Perkreditan, BNI Kanwil 10 Jakarta (1983)
- Pemimpin Seksi Kredit, BNI Kanwil 10 Jakarta (1983)
- Pemimpin Bagian Kredit Industri, BNI Kanwil 10 Jakarta (1984)
- Staf Subdivisi Perencanaan Perkreditan (1985)
- Pemimpin Bagian Kredit Kelolaan, BNI Sub Divisi Konsorsium & FEL (1985)
- Manager II Subdivisi Corporate Accounting, BNI Div. Koperasi Satu (1986-1988)
- Pemimpin Subdivisi Korporasi, BNI Korporasi Satu (1988-1991)
- Wakil Pemimpin Bidang Pemasaran, BNI Kanwil 12 Jakarta (1991-1993)
- Wakil Pemimpin Bidang Pemasaran, BNI Kanwil 09 Banjarmasin (1993-1995)
- Wakil Pemimpin BNI Div. Pengendalian Perkreditan (1995)
- Pemimpin BNI Div. Pengendalian Perkreditan (1996)
- Wakil Ketua Penyempurnaan Tim Proyek Retail Banking, BNI (1996)
- Wakil Ketua Sub Tim IPO (1996)
- Pemimpin BNI Divisi Pembinaan Bisnis Menengah (1997)
- Ketua Tim Penyempurnaan Kredit Bisnis Menengah (1997)
- Komisaris PT Bina Usaha Indonesia (1998)
- Direktur Keuangan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo; 1999)
- Direktur Keuangan dan SDM PT Jasindo (2000-2001)
- Direktur Utama PT Jasindo (2001-sekarang)
Penghargaan : - Penghargaan Masa Bhakti 20 Tahun dari PT Bank BNI
- Penghargaan Masa Bhakti 25 Tahun dari PT Bank BNI
- Penghargaan Masa Bhakti 30 Tahun dari PT Bank BNI
Keluarga : Istri : Irwany Rasyid
Anak : 1. Irvan
2. Irmalia
3. Silviana
Alamat Rumah : Kavling Billymoon Blok A L1/3, Pondok Kelapa, Jakarta Timur
Alamat Kantor : Jalan M.T. Haryono Kav. 61, Jakarta
Telepon 7994508
Faksimile 79955364
|
|
Edi Subekti
€œSaya sama sekali tidak punya pengalaman di asuransi,€ ujar Edi Subekti, Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Baru pada 1999 ditugaskan menjadi Direktur Keuangan Jasindo, oleh rapat umum pemegang saham 2001 ia dipercaya menjadi dirut.
Kalau di bidang perbankan, Edi memang cukup berpengalaman. Selama 30 tahun ia di Bank BNI, yang dimulai dari bawah, selepas SMA (1964). Apalagi urusan kredit, lelaki kelahiran Purbolinggo ini cukup ahli. Pernah ia menagih kredit macet seorang pensiunan RPKAD. €œBegitu ditagih, dia marah-marah sama saya sampai mengancam saya macam-macam. Akhirnya tidak saya layani,€ tuturnya. Kali lain, saat menagih seorang artis perempuan, tiba-tiba suaminya, seorang letnan kolonel, keluar dengan membawa pistol. €œDan mau menembak saya,€ kenang Edi.
Waktu kecil, anak kepala kantor urusan agama ini sebenarnya bercita-cita jadi tentara. Ini dikarenakan begitu kagumnya ia pada tetangganya, yang anak-anaknya jadi tentara semua. €œJadi, waktu itu saya bercita-cita masuk Akademi Militer Nasional,€ tuturnya. Tapi orangtuanya melarang anak ke keempat dari 13 bersaudara ini menjadi prajurit TNI.
Yang kemudian dipilihnya, setelah lulus SMA, adalah mencari pekerjaan setelah ikut pamannya di Jakarta. Sesudah satu tahun menjadi pegawai Departemen Keuangan, Edi melamar di BNI dan diterima. Sambil bekerja, ia kuliah di Akademi Perniagaan Indonesia, lalu melanjutkan ke Universitas Indonesia, selesai 1974. Awalnya, selama enam tahun, ia bertugas di bidang luar negeri, selebihnya di bidang kredit. €œSampai akhirnya saya dipindahkan ke Jasindo,€ paparnya.
Pengalaman dengan urusan kredit tidak selalu pahit, tidak ada todongan pistol atau diancam macam-macam. Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, ia sering melihat-lihat lokasi pengusaha yang sangat kecil. Mulai dari pemelihara ayam, tukang keripik, penjual peyek. €œTernyata jumlahnya ratusan ribu,€ ujar Edi. €œPengusaha kecil itu hanya menerima kredit dalam bilangan ratusan ribu, tapi mereka membayar dengan baik,€ katanya lagi. Soal kredit macet, menurut dia, waktu itu juga banyak sekali. €œTapi, dulu tidak seperti sekarang, besar-besar sekali nilainya.€
€œHidup ini betul-betul perlu kerja keras,€ ujarnya tentang falsafah hidupnya. Ia percaya, dengan kerja keras kesempatan selalu terbuka. Ia pun bersyukur beroleh kesempatan melanjutkan sekolah, ditambah kesempatan menjadi ahli kredit di BNI. €œMungkin kalau saya tidak masuk pendidikan ahli kredit, ya, tenggelam, paling banter kepala cabang,€ ujarnya. Dengan kerja keras pula, ia ingin mewujudkan obsesinya: €œMembawa Jasindo menjadi perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, terbesar di ASEAN,€ ia bertekad.
Menikah pada 1971, dengan Irwany Rasyid, mereka dikaruniai tiga anak. Edi sangat memperhatikan sekolah anak-anaknya. €œJuga saya ajari mengaji, salatnya harus baik,€ tuturnya.
Saat SMA Edi suka main bola, tapi kini hobinya tenis, golf, dan bulutangkis. €œSaya sekarang main badminton pada Sabtu dan Minggu,€ kata pengagum Ali Sadikin ini. Soal pakaian, ia cukup sederhana, sehingga sekretaris dan humas Jasindo sering cerewet mengatur pakaian si bos agar matching.
|