A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

GHEA SUKASAH




Nama :
GHEA SUKASAH

Lahir :
Rotterdam, 1 Maret 1955

Pendidikan :
-SD, Jerman Barat
-SMP, Belanda
-SMA Tarakanita, Jakarta (1973)
-Sekolah Sekretaris, Singapura (1974)
-Jurusan Seni Rupa Universitas Trisakti (sampai tingkat II)
-Lucie Claylon School of Dressmaking & Fashion Design, London, Inggris (1976-1978)
-Finishing Course di Chelsea Academy of Fashion, London, Inggris (1979)


Karir :
-Membuka butik di Jakarta
-Perancang busana Ghea Sukasah Collection
-penasihat beberapa perusahaan pakaian jadi dan Redaktur Pembantu di Majalah Tata Rias (1982-sekarang) Kegiatan lain: Fashion Consultant PT Sarinah Jaya (1983- sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Simpruk Kavling 122, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp.: 776832

Alamat Kantor :
Studio di Jalan Simpruk Kavling 122 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp.: 776832

 

GHEA SUKASAH


Pulang dari London, ia melihat Iwan Tirta, Peter Sie, dan Harry Dharsono sudah mempunyai ciri. "Lalu apa ciri khas saya?" pikir Ghea Sukasah. Menyimak tenunan tradisional Indonesia yang beragam dan warna-warni, ia memilih kain ikat. "Ini yang jadi ciri saya."

Lalu, Ghea Sukasah pun dikenal sebagai perancang yang trendy, seenaknya -- sesuai dengan pembawaannya yang santai. Dengan kain ikat, serta tenunan Bali, lurik, sutera alam, belacu, malah sarung dan karung, yang didesain dengan sentuhan modern, rancangannya mendapat penggemar. Konon karena enak dipakai.

Ilhamnya bisa muncul di mana dan kapan saja. Kalau sedang mengeluyur, atau makan di pinggir jalan, dan melihat pengemis dengan pakaian seadanya, gagasannya muncul mendadak. "Wah, kalau 'diangkat' menjadi rancangan, boleh juga," kata hatinya. Acap kali inspirasi datang tanpa diduga. "Lagi duduk, tahu- tahu teng .," ujarnya sambil telunjuknya turun dari atas dan hinggap di keningnya.

Anak tunggal Drs. Sutadi Sukarya -- Duta Besar RI di Denmark sejak 1984 -- ini beribukan wanita asal Belanda. Di Rotterdam Ghea lahir dan mendapat pendidikan menengah, sedangkan pendidikan dasar di Jerman Barat. Kembali ke tanah air -- setelah singgah di SMA Tarakanita -- ia belajar seni rupa di Universitas Trisaksi, cuma setahun. "Bosan, yang dipelajari itu-itu saja. Teori di ruang kuliah seolah tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari," ujar Ghea, yang lulus sekolah sekretaris di Singapura, 1974.

Itulah sebabnya ia pergi ke London untuk belajar membuat dan merancang pakaian pada Lucie Claylon College, dari 1976 sampai 1978. Tahun berikutnya ia kembali lagi ke ibu kota Inggris itu, kini untuk studi pada Chelsea Academy of Fashion. Di samping itu, sampai sekarang setiap tahun Ghea pergi ke Paris menyaksikan pameran besar untuk mengetahui kecenderungan busana tahun berikutnya.

Ghea jarang membuat sendiri pakaian suaminya, Hidayat Sukasah (Doddy). Mereka bertemu di London, di apartemen Ghea yang sebelumnya didiami Doddy. Dari sering datang mengambil 'surat nyasar', Doddy acap dimintai tolong oleh Ghea untuk, "Membetulkan listrik, atau apa," tutur Ghea. Menikah pada 1977, mereka memperoleh sepasang perempuan kembar.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


GANDHI | GATOT Achmad Safari Amrih | GATOT SOEHERMAN | GEDE PUDJA | GEDONG BAGOES OKA | GEORGE ADRIAAN DE NEVE | GERARDUS MAYELA SUDARTA | GHEA SUKASAH | GOENAWAN PARTOWIDIGDO | GOENAWAN SUSATYO MOHAMAD | GOPE T. SAMTANI | GREGORIUS SIDHARTA SOEGIYO | GREGORIUS SUGIHARTO | GUFRAN DWIPAYANA | GUNAWAN SIMON | GUNO SAMEKTO | GUSTAAF HENDRIK MANTIK | Garin Nugroho | Gede Bayu Suparta | Graito Usodo | Gusnaldi


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq