A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

GOENAWAN SUSATYO MOHAMAD




Nama :
GOENAWAN SUSATYO MOHAMAD

Lahir :
Karangasem, Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SR Negeri Parakan, Batang (1953)
-SMP Negeri II, Pekalongan (1956)
-SMA Negeri, Pekalongan (1959)
-Fakultas Psikologi UI, Jakarta (tidak selesai)


Karir :
-Redaktur Harian KAMI (1969-1970)
-Redaktur Majalah Horison (1969-1974)
-Pemimpin Redaksi Majalah Ekspres (1970-1971)
-Pemimpin Redaksi Majalah TEMPO (1971-sekarang)
-Pemimpin Redaksi Majalah Swasembada (1985-sekarang)


Karya :
Antara lain:- Parikesit (kumpulan puisi, 1973)
-Potret Seorang Penyair Muda sebagai si Malin Kundang (esei), Pustaka Jaya 1974
-Interlude (puisi, 1976)
-Sex, Sastra, Kita (esei), Sinar Kasih 1980
-Catatan Pinggir Grafitipers, 1982


Alamat Rumah :
Jalan Tanah Mas, Jakarta Timur

Alamat Kantor :
Majalah TEMPO Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan

 

GOENAWAN SUSATYO MOHAMAD


Datang dari sebuah dusun nelayan di daerah pinggiran kebudayaan Jawa, Pemimpin Redaksi MBM Tempo ini tidak pernah kehilangan spontanitas dan kesederhanaan di tengah pelbagai situasi. Ketika sebuah majalah sastra mewawancarainya, mengapa ia tidak menulis puisi lagi, Goenawan menjawab ringan, "Chairul Anwar juga tidak menulis puisi lagi .."

Padahal, menurut penyair dan pengamat sastra Sapardi Djoko Damono, lirik-lirik Goenawan "Membuat kita seperti menghadapi alam diam yang terus-menerus melepaskan isyarat". Burton Raffel dalam The Development of Modern Indonesian Poetry menyebut puisi-puisi Goenawan "religius", di samping "halus dan terselubung".

Ia menulis sejak berusia 17 tahun, dan dua tahun kemudian menerjemahkan puisi penyair wanita Amerika, Emily Dickinson. Sejak di kelas VI SD, ia mengaku menyenangi acara puisi siaran RRI. Kemudian, kakaknya yang dokter (Kartono Mohamad, belakangan Ketua Umum PB IDI) ketika itu berlangganan majalah Kisah, asuhan H.B. Jassin. "Mbakyu saya juga ada yang menulis, entah di harian apa, di zaman Jepang," tutur Goenawan.

Melanjutkan pendidikan ke Fakultas Psikologi UI, "GM" -- demikian ia dipanggil di kalangan dekat -- segera terbilang di kalangan intelektual muda yang gelisah menjelang keruntuhan Orde Lama. Bersama antara lain Almarhum Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Taufiq Ismail, Arief Budiman, dan H.B. Jassin, ia ikut menyusun Manifes Kebudayaan, yang di zaman Soekarno diejek sebagai "Manikebu".Begitu Orde Lama tumbang, GM malah seperti "menyingkir", menuntut ilmu ke College of Europe, Belgia. Pulang dari sana, ia sempat menjadi wartawan harian KAMI, kemudian turut mendirikan majalah Ekspres, dan terakhir, bersama sejumlah rekan, memisahkan diri dan mendirikan Majalah Berita Mingguan Tempo.

Di majalah ini, esei-esei pendek GM terbit setiap pekan di bawah judul "Catatan Pinggir", sejak 1977. Ada yang mengatakan, "Catatan Pinggir" tidak pernah mau menunjukkan sikap yang jelas. "Memang, banyak hal yang saya sendiri tak tahu jawabnya," kata GM sekali waktu, polos. Ia kemudian menambahkan, "Dunia ini sebetulnya sudah penuh dengan jawaban, dari Ayatullah Khomeini, Karl Marx, Lenin, dari para penatar P4, sudah cukup, to?"

Puisinya dikumpulkan antara lain dalam Parikesit (1969) dan Interlude (1971), di samping diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris, Jepang, dan Prancis. Sebagian eseinya terhimpun dalam Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980), dan Catatan Pinggir (1982).

GM mengaku tidak mempunyai hobi, juga tidak menggemari makanan khusus. Olah raganya jogging dan tenis. Menikah dengan Widarti Djajadisastra, belakangan pemimpin redaksi majalah Femina, GM ayah dua anak. Pada malam-malam penyiapan penerbitan majalah Tempo, GM masih kuat begadang di kantor, atau tidur di lantai di bawah mejanya.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


GANDHI | GATOT Achmad Safari Amrih | GATOT SOEHERMAN | GEDE PUDJA | GEDONG BAGOES OKA | GEORGE ADRIAAN DE NEVE | GERARDUS MAYELA SUDARTA | GHEA SUKASAH | GOENAWAN PARTOWIDIGDO | GOENAWAN SUSATYO MOHAMAD | GOPE T. SAMTANI | GREGORIUS SIDHARTA SOEGIYO | GREGORIUS SUGIHARTO | GUFRAN DWIPAYANA | GUNAWAN SIMON | GUNO SAMEKTO | GUSTAAF HENDRIK MANTIK | Garin Nugroho | Gede Bayu Suparta | Graito Usodo | Gusnaldi


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq