A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

LUKMAN HARUN




Nama :
LUKMAN HARUN

Lahir :
Limapuluh Kota, Sumatera Barat, 6 Mei 1934

Agama :
Islam

Pendidikan :
-SR, Limbanang & Sukili (1947)
-SMP, Payakumbuh (1951)
-SMA Muhammadiyah, Jakarta (1954)
-Fakultas Sosial Ekonomi dan Politik Universitas Nasional, Jakarta (1962)


Karir :
-Pegawai di Kantor Pusat Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan (1952-1954)
-Pengatur Tata Usaha di Pusat Jawatan Pertanian Rakyat Departemen Pertanian (1954-1959)
-Penata Agraria di Direktorat Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri (1959)
-Anggota DPR GR/MPR GR
-Redaktur majalah Mercu Suar (1965-1967)
-Pemimpin Umum/Pemred Majalah Penyuluh Landreform (1967-1969)
-Ketua Hubungan Luar Negeri/Juru Bicara Muhammadiyah (sekarang)
-Konsultan Pribadi


Kegiatan Lain :
-Ketua Komite Solidaritas Islam (sejak 1967)
-Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah (sejak 1973)
-Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta
-Ketua Komite Setiakawan Rakyat Indonesia -- Afghanistan (sejak 1979)
-Wakil Sekjen ACRP (sejak 1981) Alamat rumah: Jalan Sukabumi 11, Jakarta Pusat Telp: 347696


Alamat Kantor :
PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat Telp: 331363

 

LUKMAN HARUN


Pulang umrah dari Tanah Suci, Mei 1984, Lukman Harun membawa cerita murung. Dari informasi masyarakat Indonesia (mahasiswa, sopir, pembantu rumah tangga) di Arab Saudi, bekas Sekjen Partai Muslimin Indonesia itu berkesimpulan, 80% tenaga kerja wanita Indonesia di sana diperlakukan tidak semena-mena. Lukman lalu mengimbau agar pengiriman TKW ke luar negeri dihentikan.

Inilah yang diramaikan oleh pers Indonesia. Menteri Tenaga Kerja Sudomo, yang langsung menanggapi, menuding Lukman membuat pernyataan tidak bertanggung jawab -- sambil mempertanyakan apakah pernyataan itu memiliki motif politik tertentu. Juru bicara Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu membantah. "Hanya untuk menarik perhatian, dengan maksud kemanusiaan," kata Lukman, yang pada 1971 berhenti sebagai anggota DPRGR/MPRS karena di- recall.

Anak Desa Limbanang, Suliki, Sumatera Barat, ini memang liat. "Tiap hari saya jalan kaki 12 km," katanya mengenang masa sekolahnya. Sorenya ia masih belajar di madrasah, malam mengaji Quran -- sambil tetap membantu ayahnya bertani. Nilai untuk pelajaran kegemarannya -- sejarah, tata niaga, dan ilmu bumi -- paling bagus. Mengaku senang berorganisasi sejak muda, Lukman acap diajak oleh seorang abangnya ke sejumlah pertemuan Muhammadiyah. Maka, ketika ia merantau ke Jakarta, 1951, SMA Muhammadiyah pula yang dimasukinya.Sarjana ekonomi lulusan Universitas Nasional ini sudah menjadi dosen di alma mater-nya, ketika G-30-S/PKI pecah, 1965. Lukman langsung mendirikan Kesatuan Aksi Pengganyangan G-30-S/PKI, yang kemudian bernama Front Pancasila. Menurut dia, pengganyangan Orde Lama sudah dimulai pada 2 Oktober 1965. "Perjuangan Angkatan '66 tak bisa dipisahkan dari aksi dan kegiatan yang dilakukan pemuda, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat sejak 2 Oktober itu," ujar Lukman, bekas pimpinan Parmusi yang dijatuhkan lewat "kup" oleh John Naro dan kawan-kawan.

Sejak di-recall dari keanggotaan DPRGR/MPRS, ia tidak lagi aktif masuk kantor di Direktorat Agraria Departemen Dalam Negeri. "Alasan psikologis," katanya -- padahal belum dipecat. Sambil aktif di organisasi, bekas pemimpin umum/redaksi majalah Pedoman Masyarakat ini juga membuka usaha konsultan "bersifat pribadi" di rumahnya. Konon, modalnya "hanya kepercayaan".

Sekjen Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) itu sudah mengunjungi 50 negeri. Ia pernah bertemu dengan Yasser Arafat (PLO), dan bersafari di Kenya. Ia juga aktif dalam berbagai panitia yang menghimpunkan dan mengirimkan bantuan kepada perjuangan Islam di Afghanistan, Libanon, dan Palestina.

Tidak merokok, ayah empat anak ini melakukan jogging tiga kali seminggu.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


LASIYAH SUTANTO | LELY SAMPOERNO | LEO IMAM SUKARNO (LEO KRISTI) | LEO SOEKOTO S.J. | LEONARDUS BENYAMIN MOERDANI | LIE TEK TJENG | LIEM KHIEM YANG | LIEM SWIE KING | LINUS SURYADI AGUSTINUS | LIUS PONGOH | LUGITO HAYADI | LUKMAN HARUN | LUKMAN NIODE | LYDIA RUTH ELIZABETH KANDOU | Laksamana Sukardi | Landung Simatupang | Lily Koeshartini Somadikarta | Lola Amaria | Luhut Manihot Parulian Pangaribuan | Luluk Purwanto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq