A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

J. SADIMAN




Nama :
J. SADIMAN

Lahir :
Yogyakarta, 8 Maret 1927

Agama :
Katolik

Pendidikan :
- SD (1943)
- ST (1947)
- dan STM (1950), Yogyakarta
- UGM (1956)


Karir :
- Pegawai Kementerian Perekonomian (1956)
- Direktur Semen Padang (1958)
- Dirut pabrik kertas Blabak (1961)
- Dirut PN Garam (1963)
- Dirut BPU Industri Kimia (1965)
- Asisten Deputi Menteri Perindustrian Dasar (1966)
- Dirut PN Irian Bhakti (1968)
- Direktur Litbang Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM), 1970
- Direktur Training (1972), kemudian Dirut LPPM (1975-sekarang)
- Dirut Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (1985- sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Pasir Putih V/2, Ancol Timur, Jakarta Utara Telp: 682745

Alamat Kantor :
Jalan Menteng Raya 9, Jakarta Pusat Telp: 375309

 

J. SADIMAN


Dimulai dari sebuah ruangan kantor yang disumbangkan, dan mobil VW pinjaman, Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) kini menghuni gedung megah di atas tanah seluas lebih dari setengah hektar di Menteng Raya, Jakarta Pusat. "Lembaga ini bertujuan mencetak manajer yang dapat menjawab tantangan dunia bisnis Indonesia," kata J. Sadiman, yang sejak 1974 menjabat direktur utama.

Tantangan itu, tampaknya, memang cukup menggoda. "Setiap tahun Indonesia membutuhkan tambahan 31 ribu manajer baru," ujar Sadiman, ketika memperkenalkan program Master in Business Administration (MBA), awal 1985. Melalui Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM), yang direktur utamanya juga Sadiman, program MBA itu menuntut biaya Rp 10 juta per orang. Jumlah ini, konon, sepertiga biaya yang digunakan di luar negeri untuk program yang sama.

LPPM dirintis pada 1967, ketika Indonesia baru saja keluar dari kemelut politik dan ekonomi. Pemrakarsanya adalah Dr. A.M. Kadarman, dengan dukungan para sahabat di dalam dan luar negeri. Kini, dengan lebih dari 200 karyawan, lembaga ini rata- rata menampung 250 pelamar per tahun. Setelah melalui tes yang ketat, yang akhirnya bisa diterima tidak lebih dari 20 orang.

Di samping pelbagai kursus, kegiatannya melebar ke bidang penerbitan, perpustakaan, dan -- tentu saja -- pelbagai latihan dan loka karya. Terhadap lembaga manajemen yang lain, Sadiman mengaku, "Tidak merasakan suasana persaingan, bahkan justru kebutuhan untuk saling bekerja sama." Anak bungsu dari lima bersaudara ini putra seorang pensiunan prajurit Keraton Yogyakarta. Kaya akan pengalaman manajerial, ia pernah menjadi pegawai Kementerian Perekonomian RI, Dirut Pabrik Kertas Blabak, Dirut PN Garam, Dirut BPU Kimia, dan asisten Deputi Menteri Perindustrian Dasar. Gemar membaca, ia juga banyak menulis ihwal bisnis dan manajemen.

Menikah dengan Theresia Sri Lestariati, 1952, Sadiman kini ayah 10 anak. Bicara perkara hobi, "Saya ini senang makanan yang murah tetapi enak," katanya.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


JUWONO SUDARSONO | J. SADIMAN | JACKSON ARIEF | JAILANI Naro | JAKOB OETAMA | JAKOB SUMARDJO | JAMES DANANDJAJA | JAMES T. RIADY | JAMIEN A. TAHIR | JANTO WONOSANTOSO | JAYA SUPRANA | JENNY MERCELINA LALOAN (LA ROSE) | JENNY ROSYENI RACHMAN | J.H. HUTASOIT | JIM ABIYASA SUPANGKAT SILAEN | JITZACH ALEXANDER SEREH | JOHANA SUNARTI NASUTION | JOHANNA MASDANI | JOHANNES Adriaan Arnoldus Rumeser | JOHANNES Baptista Sumarlin | JOHANNES Chrisos Tomus Simorangkir | JOHNNY WIDJAJA | JONI P. SOEBANDONO | JOSEPHUS ADISUBRATA | JUDHI KRISTIANTHO SUNARJO | JULIUS TAHIJA | JUSUF PANGLAYKIM (J.E. PANGESTU) | J. Kristiadi | J.B. Kristiadi | Jacob Nuwa Wea | Ja'far Umar Thalib | Jajang C. Noer | JAYA SUPRANA | Jim Supangkat | Joe Kamdani | Johnson Panjaitan | Joko Pinurbo | Jos Luhukay | Juan Felix Tampubolon | Jujur Prananto | Jusuf Kalla | Juwono Sudarsono


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq