Nama : ELLISA MERIAM BELLINA MARIA BAMBOE
Lahir : Bandung, 10 April 1965
Agama : Protestan
Pendidikan : -SD di Kanada
-SMP di Kanada
-SMA di Bandung
Karir : -Meraih Piala Citra FFI '84, sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam Film Cinta di Balik Noda
-Film yang dibintanginya, antara lain: Roro Mendut
-Perkawinan '83
-Permata Biru
-Bercinta dalam Badai
-Buktikan Cintamu. Album kaset yang dihasilkannya: Simfoni Rindu dan Untuk Sebuah Nama.
Alamat Rumah : Perumahan Taman Ratu Blok A II No. 24, Pesing, Jakarta Barat
|
|
ELLISA MERIAM BELLINA MARIA BAMBOE
Dahulu, ia bercita-cita menjadi pramugari udara. Tetapi, sekolahnya hanya sampai di kelas II SMA di Bandung, kota kelahirannya. Meriam Bellina lalu mencoba menjadi foto model. Lewat sampul majalah remaja Gadis, tampangnya yang bagus mengundang minat orang film. Perawan-Perawan, arahan Ida Farida, merupakan filmnya yang pertama, 1981.
Berkulit bersih, langsing, semampai, artis bersosok Indo ini mendapat kesempatan ditangani Nya Abbas Acub dalam Koboi Sutra Ungu. Disusul sebagai pemeran utama wanita dalam Roro Mendut, arahan Ami Priyono. Dimulai dengan masuk nominasi FFI 1983 di Medan lewat Perkawinan '83, nama Meriam Bellina makin melesat melalui Cinta di Balik Noda. Dalam film yang disutradarai Bobby Sandy itu, ia meraih Piala Citra 1984 untuk pemeran utama wanita terbaik.
"Saya tidak bermimpi menang tahun ini," katanya, sesaat setelah kemenangannya diumumkan dalam FFI 1984 di Yogyakarta. "Saya bahagia .. Berarti saya diterima sebagai pemain."Dan juga panen. Hingga akhir 1984, Lina (salah satu panggilannya di samping Mer, Meri, bahkan Iyem) telah bermain dalam 15 film. Antara lain Permata Biru, Sorga Dunia di Pintu Neraka, dan Pengantin Pantai Biru. Dalam 1984 saja ia mampu bermain dalam enam film, antara lain Bercinta dalam Badai, dan Buktikan Cintamu.
Ibunya, Nyonya Maria Theresia, beribu Sunda dan berayah Jerman. G.H. Bamboe, ayah Mer yang bergerak di bidang usaha perlengkapan orang cacat, seorang dokter berdarah MakassarwJawa. Nama lengkapnya juga cukup panjang: Ellisa Meriam Bellina Maria.
Sukses di film, gadis perokok itu mencoba pula tarik suara. Ditopang oleh popularitasnya, berikut suara yang memang lumayan merdu, Meriam Bellina sukses lewat tiga album rekaman: Simfoni Rindu, Untuk Sebuah Nama, dan Belajar Menyanyi. "Saya menganggap menyanyi sebagai cadangan aktivitas saya, seandainya karier di film mandek," kata pengagum Bung Karno ini.
Pernah bermukim lima tahun di Kanada, mengikuti ayahnya, anak kelima dari enam bersaudara itu menguasai bahasa Inggris dan Belanda. Waktu di Amerika, 1978, ia sempat menjadi pemain figuran film Airport 77.
Dalam berperan, Meriam Bellina terbilang berani melakukan adegan panas. "Asal sesuai dengan skenario," ia berdalih.
|