A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

ELLY CHANDRA H.O.K TANZIL




Nama :
ELLY CHANDRA H.O.K TANZIL

Lahir :
Surabaya, 27 September 1923

Agama :
Protestan

Pendidikan :
HCS, Jakarta

Karir :
-Berjualan kue (1946)
-Mengasuh kursus masakan dengan merk Ny. HOK Tanzil (1957- 1974)
-Membuka usaha restoran (1974 -- sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Cawang Baru 41, Jakarta Timur Telp: 8194126

 

ELLY CHANDRA H.O.K TANZIL


"Pendekar Masak", begitulah julukan buat Elly Chandra, yang lahir di Surabaya dengan nama Chan Giok Nio. Suaminya, Prof. Dr. H.O.K. Tanzil, bekas Kepala Seksi Riset Bagian Mikrobiologi FK UI, yang semula bernama Tan Thiam Hok. Ibu tiga anak ini menguasai lebih dari 500 resep masakan Indonesia, Cina, dan Eropa.

Bungsu dari tiga bersaudara, putri keluarga Chan Kok An ini mengaku tidak pernah belajar masak secara resmi, baik melalui sekolah maupun kursus. "Kalau toh belajar, ya dari nenek, ibu, dan mertua saya," ceritanya. Juga dari membaca buku masakan berbagai negara. "Tidak saya jiplak begitu saja. Tapi dibumbui lagi dengan variasi yang sesuai dengan lidah saya." Waktu masih muda, ia suka membuat kue-kue kecil, seperti lemper dan risoles. Dijajakannya masakannya itu kepada para tetangga. "Hasilnya lumayan buat bantu suami saya," katanya. Sang suami ketika itu masih kuliah di FK UI. Usahanya ini berkembang. Ia lalu mengisi berbagai perusahaan, seperti toko kue, dengan komisi 20%. Ketika suaminya tugas belajar ke Jerman Barat, ia ikut mendampinginya.

Pulang ke Indonesia, ia mendemonstrasikan kebolehannya memasak di Gelanggang Dagang untuk Wanita, yang dikelola Rangkayo Datuk Tumenggung di Taman Ria Monas, Jakarta, 1950. "Ternyata, banyak peminatnya," ujar nenek dari 11 orang cucu ini. Ia lantas membuka kursus masak di rumahnya, Jalan Pintu Besi, 1957. Di antara ribuan bekas muridnya, terdapat Nyonya Ali Said, istri Ketua Mahkamah Agung RI, Nyonya Rachmi Hatta, dan Chitra Dewi.

Berhenti memberi kursus masak sejak 1974, ia mendirikan restoran di Gajah Mada Plaza, Jakarta, juga di Pacet, Jawa Barat, dan di rumahnya sendiri, Jalan Cawang Baru, Jakarta. "Saya bukan mencari keuntungan," tuturnya, "melainkan menyalurkan hobi karena saya ingin bersama suami menghabiskan sisa hidup ini dengan santai." Bersama suaminya ia suka keliling dunia. Sudah lebih dari 100 negara dijelajahi pasangan ini. "Yang menarik," tuturnya, "biasanya saya diminta melakukan demonstrasi masak di tiap KBRI."

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


ED ZOELVERDI | EDDIE LEMBONG | EDDIE MARJUKI NALAPRAYA | EDHY HANDOKO | EDI KOWARA ADIWINATA | EDI SEDYAWATI | EDUARD KAREL MARKUS MASINAMBOW | EKA DARMAPUTERA ALIAS THE OEN HIEN | ELFA SECIORIA HASBULLAH | ELFIRA Rosa Nasution | ELLIAS PICAL | ELLISA MERIAM BELLINA MARIA BAMBOE | ELLY CHANDRA H.O.K TANZIL | ELVI SUKAESIH | EMHA AINUN NAJIB | EMIL SALIM | EMMA TAHAPARY | ENDANG ADI NUSANTARA SAIFUDDIN ANSHARI | ENDANG WIJAYA | ENGKIN ZAINAL MUTTAQIEN | ERIC F.H. SAMOLA | ERNA ANASTASIA WITOELAR | EUIS DARLIAH | EVA ARNAZ (Evayanthi Arnaz) | Eddie Widiono Suwondho | Edi Sedyawati | Edi Subekti | Eko Budihardjo | Elvyn G. Masassya | Emil Salim | Emmy Hafild | Endriartono Sutarto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq