A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

Emil Salim




Nama :
Emil Salim

Lahir :
Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930

Agama :
Islam

Pendidikan :
- Frobel School, Banjarmasin (1935-1936)
- Europesche Lagere School, Banjarmasin (1936-1940), Lahat (1940-1942)
- Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang (1942-1944)
- Sekolah Menengah Umum Pertama, Palembang (1945-1948)
- Sekolah Menengah Atas I, Bogor (1948-1951)
- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1951-1958)
- University of California, Berkeley, AS, Department of Economics (1959-1964), (Master of Arts, 1962; Ph.D, 1964 dengan disertasi berjudul Institutional Structure and Economic Development)


Karir :
- Tim Penasihat Ekonomi Presiden (1966)
- Anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja (1967-1968)
- Anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi (1967-1969)
- Dosen Seskoad dan Seskoal (1971-1973)
- Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973)
- Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978)
- Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983)
- Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV-V 1983-1993)
- Guru Besar FEUI (1983)
- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN-1999)


Kegiatan Lain :
- Anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi (1950)
- Ketua IPPI Bogor (1949)
- Ketua Tentara Pelajar Palembang (1946-1949)
- Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (1992)
- Ketua Tim Screening UNDP (1999)
- Ketua Umum Yayasan Kehati


Karya :
- Kembali ke Jalan Lurus (kumpulan esai 1966-1999)
Buku:
- Lingkungan Hidup dan Pembangunan (1981)
- Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia (1976)
- Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan (1974)
- Collection of Writings (1969-1971)


Keluarga :
Istri : Roosminnie Roza (12 Januari 1934) Anak: 1. Amelia Farina (1 Februari 1962) 2. Roosdinal Ramdhani (17 Desember 1966)

Alamat Rumah :
Jalan Bona Indah C II / 1, Lebak Bulus, Jakarta Selatan 12440 Telepon (021) 7503115

Alamat Kantor :
Kompleks Bina Graha, Jalan Veteran, Jakarta Pusat

 

Emil Salim


Emil Salim salah satu ekonom yang dipercaya menjadi penasihat ekonomi presiden di awal Orde Baru berkuasa. Kepakarannya di bidang ini memang mumpuni. Ilmu ekonomi ia timba dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1958. Gelar doktor bidang ekonomi ia raih dari University of California, Berkeley, AS. Emil termasuk arsitek ekonomi dan pembangunan Orde Baru.

Selama Orde Baru, 22 tahun ia menjabat sebagai menteri. Pernah menjabat Menteri Negara (Meneg) Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara. Ketika itu ia diharapkan membawa angin segar perubahan. Salah seorang pendiri dewan mahasiswa UI ini memang terkenal pemberani, kritis, dan pandai berdebat. Toh, tak banyak yang bisa dilakukannya dalam posisi tersebut €“tampaknya KKN di Indonesia memang sulit dibasmi hanya dalam waktu singkat, kurang dari lima tahun. Pernah ia menjadi Menteri Perhubungan. Paling lama berurusan dengan lingkungan hidup. Tiga periode, atau 15 tahun, Emil menjabat Meneg Lingkungan Hidup.

Emil pernah berada di pos €œbasah€ dan pos €œkering€. Bagaimana rasanya? "Ketika saya menjabat Menteri Perhubungan, karena banyak proyek, setiap lebaran selalu datang puluhan karangan bunga ke rumah. Tapi ketika jadi Menteri Lingkungan Hidup, yang tak banyak proyek, tak ada sekuntum bunga pun," paparnya.

Di tengah arus reformasi, ia sempat mencalonkan diri jadi wakil presiden, 1998. Juga salah satu kandidat presiden, 1999. Tapi €œtakdirnya€, barangkali, ada di bidang ekonomi. Kepakarannya dalam bidang tersebut masih dibutuhkan. Melalui Keppres No. 144 tanggal 30 November 1999, Abdurrahman Wahid (presiden saat itu) mengangkat Emil menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional €“sebuah lembaga pengkaji masalah ekonomi, terdiri atas 13 pakar ekonomi dari berbagai bidang keahlian. Apa hasilnya? Tidak ada, kata para pengamat. Bukan karena Emil tak bisa bekerja, tapi karena tugas Dewan memang hanya memberi masukan kepada presiden. Jadi, terserah presidennya.

Di samping masih terus mengikuti berbagai masalah ekonomi, pencinta buku-buku Karl May ini tak pernah surut perhatiannya terhadap persoalan lingkungan hidup. Sampai sekarang, Emil memimpin Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang bergerak pada bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


ED ZOELVERDI | EDDIE LEMBONG | EDDIE MARJUKI NALAPRAYA | EDHY HANDOKO | EDI KOWARA ADIWINATA | EDI SEDYAWATI | EDUARD KAREL MARKUS MASINAMBOW | EKA DARMAPUTERA ALIAS THE OEN HIEN | ELFA SECIORIA HASBULLAH | ELFIRA Rosa Nasution | ELLIAS PICAL | ELLISA MERIAM BELLINA MARIA BAMBOE | ELLY CHANDRA H.O.K TANZIL | ELVI SUKAESIH | EMHA AINUN NAJIB | EMIL SALIM | EMMA TAHAPARY | ENDANG ADI NUSANTARA SAIFUDDIN ANSHARI | ENDANG WIJAYA | ENGKIN ZAINAL MUTTAQIEN | ERIC F.H. SAMOLA | ERNA ANASTASIA WITOELAR | EUIS DARLIAH | EVA ARNAZ (Evayanthi Arnaz) | Eddie Widiono Suwondho | Edi Sedyawati | Edi Subekti | Eko Budihardjo | Elvyn G. Masassya | Emil Salim | Emmy Hafild | Endriartono Sutarto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq