A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

EMMA TAHAPARY




Nama :
EMMA TAHAPARY

Lahir :
Jakarta, 4 April 1960

Agama :
Protestan

Pendidikan :
-SD PSKD Jakarta (1972)
-SMP PSKD Jakarta (1976)
-SMA PSKD Jakarta (1980)


Karir :
-Juara lari 100 m putri SMA se-DKI (1977)
-Juara lari 100 m pelajar ASEAN di Malaysia (1978)
-Juara 400 m putri SEA Games di Singapura
-Meraih satu medali emas lari 400 m di PON XI, 1985, Jakarta


Alamat Rumah :
Jalan Taman Wijayakusuma II E No. 28, Cilandak, Jakarta Selatan Telp: 764902

Alamat Kantor :
BBD, Jalan Imam Bonjol 61, Jakarta Pusat Telp: 333721

 

EMMA TAHAPARY


Pada Kejuaraan Atletik Asean Cup di Manila, Desember 1984, Emma Tahapary penasaran. Sama-sama mencatat waktu 55,34 detik pada nomor lari 400 meter putri, toh Lydia de Vega dari Filipina yang menjadi juara. "Kalahnya menyakitkan, Mas. Hanya di photo finish saja," ujar Emma. Dalam photo finish ia kalah karena salah dalam teknik membuang badan, sehingga wajah Lydia terlihat lebih ke depan.

Kalah dari Ratu Atletik Filipina itu tetap membuat Intje -- demikian Emma akrab dipanggil -- menjadi pemecah rekor nasional untuk 400 meter putri. Rekor lama juga atas namanya sendiri, 55,34 detik. Pada Asean Cup itu pula ia memecahkan rekor nasional 4 .003 100 meter, bersama Rosa Erari, Budi Nurani, dan Henny Maspaitela. Catatan waktunya 46,00 detik. Rekor nomor 4 .003 400 meter juga dipecahkannya, bersama Henny, Martha, dan Rosa, dengan 3 menit 45,67 detik. Rekor lama, 3.48,40 detik.

Karena itu, ada alasan bagi atlet asal Ambon kelahiran Jakarta ini untuk menganggap prestasi di Manila sebagai pengobat sakit hati untuk kekalahannya di Olimpiade Los Angeles, 1984. "Untuk tahun 1984, target saya terpenuhi," ujar sang pemegang tiga rekor nasional.Pengalaman di Olimpiade Los Angeles memang pahit. Ia sudah masuk semifinal untuk nomor 200 meter putri, tetapi karena "suatu hal" tidak dapat melanjutkan pertandingan. "Ah sudahlah, jangan tanya masalah itu. Sakit hati saya. Yang boleh menjawab hanya pengurus PASI," kata mahasiswa Fakultas Sastra (Inggris) Universitas Nasional, yang juga pegawai Bank Bumi Daya itu.

Ramping (tinggi 160 cm dengan berat 43 kg) dan mulai lari sejak SD, Emma "ditemukan" oleh guru olah raganya sendiri di SMA II PSKD, Jakarta, Drs. Manuputy. Ikut dalam pertandingan antarpelajar SMA se-DKI Jakarta, 1977, ia menjuarai lari 100 meter putri. Pada 1978, ia ikut Kejuaraan Pelajar Asean di Malaysia, dan mencetak rekor baru (12,3 detik) untuk lari 100 meter putri. Peraih 100 medali (emas, perak, dan perunggu) ini paling terkesan akan pengalaman mencetak rekor baru untuk 400 meter putri di SEA Games, 1983, di Singapura -- setelah istirahat dua tahun -- sembilan bulan di antaranya di rumah sakit, karena menderita usus buntu.

Emma, yang bungsu di antara tiga bersaudara, adalah penggemar bakso, film horror, dan jogging. Dulu ia juga suka menari. "Saya sering mentas di TIM dan Youth Center," kata Emma, yang pernah bercita-cita menjadi sekretaris atau pramugari ini.

Emma Tahapary, yang almarhum ayahnya seorang pelaut, dianggap penerus Carolina Rieuwpassa yang kini menjadi pelatih atletik. Ambisinya untuk "melampaui" Lydia de Vega dinilai pelatihnya wajar, karena Emma, yang masih sendiri itu, memiliki disiplin. "Menjelang pertandingan, semangatnya justru tinggi seperti singa betina yang siap menghadapi lawannya," ujar seorang di antara pelatihnya, Wuryanto.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


ED ZOELVERDI | EDDIE LEMBONG | EDDIE MARJUKI NALAPRAYA | EDHY HANDOKO | EDI KOWARA ADIWINATA | EDI SEDYAWATI | EDUARD KAREL MARKUS MASINAMBOW | EKA DARMAPUTERA ALIAS THE OEN HIEN | ELFA SECIORIA HASBULLAH | ELFIRA Rosa Nasution | ELLIAS PICAL | ELLISA MERIAM BELLINA MARIA BAMBOE | ELLY CHANDRA H.O.K TANZIL | ELVI SUKAESIH | EMHA AINUN NAJIB | EMIL SALIM | EMMA TAHAPARY | ENDANG ADI NUSANTARA SAIFUDDIN ANSHARI | ENDANG WIJAYA | ENGKIN ZAINAL MUTTAQIEN | ERIC F.H. SAMOLA | ERNA ANASTASIA WITOELAR | EUIS DARLIAH | EVA ARNAZ (Evayanthi Arnaz) | Eddie Widiono Suwondho | Edi Sedyawati | Edi Subekti | Eko Budihardjo | Elvyn G. Masassya | Emil Salim | Emmy Hafild | Endriartono Sutarto


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq