Nama : H. ALI BUDIARDJO
Lahir : Yogyakarta, 4 Juni 1913
Agama : Islam
Pendidikan : - EUR Lagere School di Malang (1926)
- MULO di Malang (1929)
- AMS-B di Malang (1932)
- Rechtshogeschool di Jakarta (1937)
- MIT di AS (M.Sc., 1961)
- Harvard Business School
Karir : - Sekretaris Kementerian Penerangan
- Sekretaris Perdana Menteri dan Kabinet RI (1945-1946)
- Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan Linggarjati dengan Belanda (1946-1948)
- Anggota Delegasi RI dalam perundingan dengan Belanda setelah Persetujuan Renville (1948)
- bergabung dengan TNI dalam gerilya
- Penasihat pribadi Letjen (Purn.) T.B. Simatupang (1949-1950)
- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (1950-1953)
- Direktur Jenderal Biro Perancang Negara (1953-1959) ; Pegawai Tinggi diperbantukan pada Menteri Pertama Ekuin (1961-1965)
- Legal Consultant Ali Budiardjo dan Associates (1965-1970)
- Vice President dan Resident Director, Freeport Indonesia, (1970-1973)
- President dan Director, Freeport Indonesia, Inc. (1973-1986)
- Wakil Pemimpin Freeport di New York, AS (1986 -- sekarang)
Alamat Rumah : Jalan Proklamasi 37, Jakarta Pusat Telp: 883832
Alamat Kantor : Freeport Indonesia Inc. Jalan Thamrin 59, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat Telp: 336173
|
|
H. ALI BUDIARDJO
"Memang hebat!" seru Ali Budiardjo. Penggemar ilmu pasti alam itu paling menyenangi pelajaran matematika. Ketika duduk di AMS-B, nilainya untuk matematika 9. "Nilai tertinggi untuk seluruh Hindia Belanda," katanya, diiringi tawa. Predikat "tertinggi" itu, menurut dia, mencakup juga HBS. Di AMS, nilai rata-rata rapor Ali 8,5.
Toh, Ali tidak menjadi insinyur atau dokter. "Entah mengapa, saya terjun menjadi sarjana hukum," katanya. Ia masuk Rechtshogeschool di Jakarta, pada 1937 Ali menggondol gelar Meester in de Rechten. Dua puluh empat tahun kemudian ia ke Amerika dan meraih gelar M.Sc. di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), untuk bidang manajemen industri.
Sebagai putra ajun inspektur pendidikan di zaman Belanda, Ali, anak ketujuh di antara delapan bersaudara, dididik dan diasuh secara modern, tetapi tidak meninggalkan adat istiadat Jawa. Di rumah memakai dua "bahasa resmi", Jawa-halus dan Belanda.Waktu Revolusi 1945, Ali menjadi Sekretaris Kementerian Penerangan, dan Sekretaris Perdana Menteri Kabinet Sjahrir (1945-1946). Setelah Pengakuan Kemerdekaan, ia diangkat menjadi Sekjen Kementerian Pertahanan dan kemudian Dirjen Biro Perancang Negara, 1950-an.
Pensiun pada usia 52 tahun, 1965, ia mendirikan biro konsultan hukum Ali Budiardjo & Associates. Kliennya sudah banyak ketika Freeport, perusahaan PMA Amerika pertama, menawarkan jabatan Vice President dan Director. Ali menerimanya. Empat tahun kemudian, 1974, ia mengambil alih jabatan President dari pejabat lama, Forbes Wilson.
"Di Freeport, Indonesianisasi bukan masalah." Banyak tenaga muda Indonesia yang telah mengoper tanggung jawab dan kemahiran asing. "Dan saya yakin," tambahnya, "menjelang tahun 2000 sebagian besar jabatan, termasuk yang vital, akan diduduki tenaga kita. Syaratnya: kerja keras, tekun, belajar terus." Tenaga kerja Freeport berjumlah sekitar 3.000 orang, dengan produksi akhir 1984 mencapai 13.500 ton sehari.
Sudah lama Ali menggemari olah raga berlayar, sekarang ia lebih banyak olah raga jalan kaki. Senang makan gudeg dan ikan. Ali beristrikan Prof. Miriam Budiardjo, M.A., guru besar ilmu politik di FISIP UI. Pasangan yang bertemu dalam masa Revolusi Fisik ini beranak tunggal, Gitayana Prasodjo.
|