A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

Christine Hakim




Nama :
Herlina Natalie Christine Hakim

Lahir :
Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1957

Agama :
Islam

Pendidikan :
- SD Pejompongan, Jakarta (1968)
- SLTP St. Theresia, Jakarta (1971)
- SMA VI, Jakarta (1974)


Karir :
Aktris film, antara lain dalam:
- Cinta Pertama (1973)
- Atheis (1974)
- Ranjang Pengantin (1974)
- Kawin Lari (1975)
- Badai Pasti Berlalu (1976)
- Si Doel Anak Modern (1976)
- Sesuatu yang Indah (1977)
- Petualang-Petualang (1977)
- Pengemis dan Tukang Becak (1978)
- Dr. Siti Pertiwi (1980)
- Seputih Hatinya, Semerah Bibirnya (1982)
- Di Balik Kelambu (1982)
- Ponirah Terpidana (1984)
- Kerikil-Kerikil Tajam (1984)
- Tjoet Nya' Dhien (1998)


Kegiatan Lain :
- Anggota Dewan Kesenian Jakarta (1982-1985)
- Produser


Penghargaan :
- Piala Citra FFI 1974 dalam film Cinta Pertama - Piala Citra FFI 1977 dalam film Sesuatu yang Indah - Piala Citra FFI 1979 dalam film Pengemis dan Tukang Becak - Piala Citra FFI 1983 dalam film Di Balik Kelambu - Piala Citra FFI 1985 dalam Kerikil-Kerikil Tajam - Piala Citra FFI 1998 dalam Tjoet Nya' Dhien - Piala Vidya FSI 1998 dalam Sri - The Best Actress dalam Festival Film Asia di Taipei, Taiwan, melalui film Daun di Atas Bantal (2000)

Keluarga :
Ayah : Syarif Hakim Tahar Suami: Jeroen Lezer

Alamat Rumah :
Jalan Bendungan Hilir III/164, Jakarta Pusat

 

Christine Hakim


PADA usianya yang sudah berkepala empat (45 tahun, 2002), aktris peraih enam Piala Citra dan Best Actress Festival Film Asia (FFA) ini masih tampak segar. Di sela-sela kesibukannya sebagai aktris film, sinetron, dan bintang iklan, Christine Hakim memang rajin jogging, bersepeda, dan senam. Selain itu, ia senang minum jamu Jawa: air kunyit, yang konon berkhasiat melancarkan jalan darah dan membuat kulit cemerlang.

Banyak jenis darah mengalir dalam tubuh anak kelima dari enam bersaudara ini. Ayahnya, Syarif Hakim Tahar, berdarah Aceh-Banten, terakhir bekerja pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Ibunya berdarah campuran Libanon-Jawa.

Karirnya dimulai sebagai fotomodel dan peragawati. Beruntunglah Christine, karena sang ayah sangat mendukung ambisinya. Didikan keluarga yang keras membuatnya bersikap profesional. Ditopang bakatnya yang besar, jadilah Christine salah-satu aktris terkemuka yang pernah dipunyai Indonesia.

Film pertamanya adalah Cinta Pertama (1973). Di sini Christine langsung mendapat kepercayaan sebagai pemeran utama dari sutradara Teguh Karya. Hasilnya, dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1974, ia meraih Piala Citra sebagai aktris terbaik. Namanya langsung melejit.

Enam Piala Citra yang diraihnya sampai 1995 ia rebut dengan berkolaborasi dengan para sutradara terkemuka. Piala Citra kedua, 1977, ia sabet lewat Sesuatu yang Indah, film garapan Wim Umboh. Terus mendalami akting, ia juga kian selektif memilih peran. Meski pada 1977 ia hanya main dalam dua film, satu di antaranya, Pengemis dan Tukang Becak, menggaet Piala Citra pada FFI 1979. Lagi-lagi di bawah sutradara Wim Umboh.

Antara 1979 dan 1988, Christine membintangi delapan film. Tiga di antaranya, Di Balik Kelambu, Kerikil-Kerikil Tajam, dan Tjoet Nya' Dhien membuahkan Piala Citra. Ketiganya juga di bawah para sutradara ternama – masing-masing Teguh Karya, Sjumandjaja, dan Eros Djarot. Prestasi enam Piala Citra dan Best Actress dari FFA ini tak tertandingi oleh aktris Indonesia lainnya

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


CONNY RIOWSKINA SEMIAWAN (CONNY STAMBOEL) | COSMAS BATUBARA | CORNELIS J. RANTUNG | CHRISTINE HAKIM (HERLINA CHRISTINE) | CIPUTRA | CHRISTIANTO WIBISONO | CHRISTIAN HADINATA | CHRISMANSYAH RAHADI (CHRISYE) | CHEPOT HANNY WIANO | CHEHAB RUKNI HILMY | CHARLES ONG | CARLOS FILIPE XIMENES BELO | CARLA TEDJASUKMANA | Candra Wijaya | Chairul Tanjung | Chand Parwez Servia | Christine Hakim | Chrys Kelana | Ciputra | Cornelia Agatha


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq