A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

PERRY G. PANTOUW




Nama :
PERRY G. PANTOUW

Lahir :
Surabaya, 8 Mei 1965

Agama :
Katolik

Pendidikan :
- SMA, Surabaya (1985)
- Belajar judo pada klub Bawean, Surabaya (1974-sekarang)
- Mengikuti TC Judo di Jepang (1982, 1983)


Karir :
- Anggota klub Judo Bawean (1974-sekarang)
- Juara I Judo SEA Games XI (1981)
- Anggota Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI), (1982- sekarang)
- Juara I Judo SEA Games XII (1983)


Alamat Rumah :
Jalan Taman Jemur Sari Selatan 15, Surabaya

Alamat Kantor :
Pengurus Daerah PJSI Jawa Timur, Jalan Bawean 27, Surabaya 60246 Telp: 67361

 

PERRY G. PANTOUW


Postur tubuhnya di atas rata-rata orang Indonesia: tinggi 183 cm dan berat 100 kg. Suka berkelahi di masa kecilnya, Perry memang berasal dari keluarga penggemar judo. Ayahnya, Harry Pantouw, acap mengajak Perry menyaksikan -- kemudian ikut berlatih -- olah raga keras itu. Ketika berusia 11 tahun, ia ditangani pamannya, G.W. Pantouw, pelatih judo yang terkenal di Jawa Timur. Ada beberapa "Pantouw" lagi yang, masih atau pernah, aktif di judo: Paul, Marinus, Eddy, Joice, dan Andre.

Kebandelannya surut setelah ia rajin berlatih. "Kata Paman, seorang judoka tidak boleh galak dan sombong," ujar anak kedua dari empat bersaudara ini. Nilai rapornya pas-pasan, tetapi prestasinya sebagai atlet terus berkembang.

Pada 1977, ia pertama kali ikut dalam kejuaraan antarklub Persatuan Judo Surabaya (Perjusa), dalam keras ringan. Usianya ketika itu 12 tahun. Di sini, pemuda asal Minahasa ini terpilih sebagai Atlet Terbaik. SEA Games yang pertama kali diikutinya -- di Bangkok, 1981 -- sangat terkesan baginya, karena berhasil berprestasi. "Padahal, sebelumnya saya tidak pernah jadi juara tingkat nasional. Saya tidak percaya bisa menang," ujar Perry, yang sehari-harinya dikenal pemalu dan rendah hati.Tetapi baru pada PON X, 1981, ia meraih dua medali sekaligus, emas dan perunggu. Pada Kejuaraan Asia III, tahun yang sama, ia merebut dua medali perunggu. Dalam SEA Games XI dan XII, di Manila dan Singapura, pemuda berkulit cokelat ini menggondol emas untuk kelas bebas -- kelas paling gengsi dalam judo -- dan kelas 95 kg ke atas. Pada Kejurnas judo 1984 di Semarang, Perry meraih medali emas untuk 95 kg ke atas, dan kelas bebas. Dalam SEA Games 1985, ia juga meraih medali emas pada kedua kelas ini. Sejak itu, ia sempat dijuluki "Raja Matras Judo Asia Tenggara".

Ada dua peristiwa yang sempat menjadi kerikil dalam perjalanan karier Perry. Pada 1983, pemuja Aktris Meriam Bellina ini terpaksa istirahat setahun karena terserang penyakit liver. Begitu sembuh, ia bangkit kembali dan menjadi pejudo nasional andalan. Pada Januari 1984, Perry dan sembilan rekannya dijatuhi skorsing karena menolak pelatih baru Yono Budiyono. Belakangan, setelah kesepuluh pejudo itu minta maaf, skorsing dicabut.

Perry juga menyukai olah raga bola voli, bola basket, berenang, sepak bola, dan karate. Yang kini masih dilakukannya, sebagai selingan, adalah berenang dan bola voli. Tetapi ambisi utamanya adalah menjadi judoka kaliber dunia. Kans untuk itu, kata pelatihnya di Pelatnas Ciloto, J. Luntungan, masih terbuka. "Dia masih muda," kata Luntungan.

Penggemar musik rock ini mengaku belum punya pacar. "Entah mengapa, belum ada cewek yang mau sama saya," ujar Perry berseloroh. Yang terasa aneh, ia senang membaca majalah Femina dan Gadis. "Isinya banyak juga untuk laki-laki, 'kan?" kata pengagum Petinju Mohammad Ali dan Pejudo Kamashita itu.



Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


PADMO WAHJONO | PAIRAN MANURUNG | PAK KASUR (SOERJONO) | PANDJI Wisaksana | PERMADI | PERRY G. PANTOUW | PETER DOMINGGUS LATUIHAMALLO | PETER FRITZ SAERANG | PETER SIE | PETER SUMARSONO | PETRUS OCTAVIANUS | PETRUS SETIJADI LAKSONO | PHILIPPUS HENDRA HERKATA | PIET ZOETMULDER S.J. | POERNOMOSIDI HADJISAROSA | PONIMAN | PONTJO NUGRO SUSILO SUTOWO | POPO ISKANDAR | POPPY SUSANTI DHARSONO | PRAHASTOETI Adhitama | PRAMUDYA Ananta Toer | PRIGUNA SIDHARTA | Permadi | Prima Rusdi | Putu Wijaya


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq