A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | R | S | T | U | V | W | Y | Z

PRAHASTOETI Adhitama




Nama :
PRAHASTOETI Adhitama

Lahir :
Madiun, Jawa Timur, 19 Februari 1935

Agama :
Islam

Pendidikan :
- SD Cemara II, Solo (1947)
- SMP I, Pekalongan (1951)
- SMA Budi Utomo, Jakarta (1954)
- Fakultas Sastra UI, Jakarta (B.A., 1957)
- Universitas Virginia, AS (1962-1963)
- Universitas George Washington, AS (M.A., 1974)


Karir :
- Penyiar radio Voice of America (1963-1975)
- Editor majalah Femina (1975-1976)
- Penyiar TVRI (1976-sekarang)
- Dosen tidak tetap Fakultas Sastra (1979-sekarang) dan FISIP UI (1983-sekarang)
- Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi majalah Eksekuti (1979- sekarang)


Kegiatan Lain :
- Manajer PT Inscore Adcom (1977-1980)
- Anggota Kelompok Kerja Menteri P & K (1980-1983)
- Anggota Dewan Kurator LPPM (1984-sekarang)


Alamat Rumah :
Jalan Cempaka Putih Tengah 27D/42, Jakarta Telp: 414142

Alamat Kantor :
Jalan Senopati 67, Jakarta Selatan Telp: 582357

 

PRAHASTOETI Adhitama


Dalam suatu acara wisata keluarga di Mesir, 1975, Toeti dan kedua anaknya mengitari piramid sambil duduk di punggung unta. Balik ke tempat suaminya, menunggu bersama pemilik ketiga unta, segera terjadi perdebatan antara suami Toeti, wiraswastawan Wahyu Adhitama, dan pemilik unta, yang menuntut sewa ekstra. "Sementara itu, kami bertiga terkatung-katung di punggung unta, tidak tahu cara turun dari punggung hewan jangkung itu," tutur Toeti. Setelah tuntutan pemilik dituruti, dengan sedikit aba-aba, unta langsung menekuk kaki. Selamatlah Toeti dan kedua anaknya.

Sebagai ahli Komunikasi Antar-Pribadi, dan sejak 1983 mengajarkan ilmu ini pada Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, Universitas Indonesia, di samping memberikan kuliah Psikolinguistik di Jurusan Inggris Fakultas Sastra universitas yang sama, Toeti tenang menanggapi kejadian itu: "It was a friendly persuasion dari pemilik unta, agar suami saya membayar lebih banyak," katanya. Dalam ilmu komunikasi, Toeti mendapat gelar Master dari Universitas George Washington, AS, 1974.Ia sudah berpraktek di media massa sejak awal 1959, sebagai penerjemah dan penyiar Radio Australia di Melbourne. Terakhir -- di samping memimpin majalah Eksekutif, Toeti masih aktif di TVRI. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pernah memberinya penghargaan sebagai pembaca berita terbaik.

Setiap hari, Toeti memulai kesibukannya pada pukul 5 pagi. Potongan rambutnya tetap pendek, cara berpakaiannya pun selalu ringkas dan rapi. Sejak masih di SMA, penampilan Toeti sudah begitu. Ia menyukai warna putih, hitam, dan cokelat muda.

Ayahnya, Prayitno, adalah pensiunan ABRI. Toeti, anak sulung dengan empat adik, mengaku masa kecilnya tidak gemerlapan. Di zaman Revolusi Kemerdekaan, ayahnya turun ke medan. Ia dititipkan pada tantenya, dan harus berpisah dengan adik- adiknya, yang ikut saudara-saudara lain. Mereka berkumpul kembali setelah Toeti tamat SMP.

Ia rajin bersenam, main boling, bridge, dan golf. Yang terakhir ini biasa dilakukannya di lapangan Rawamangun. "Seminggu, kalau lagi enak, saya bisa main golf sampai tiga kali," katanya.

Copyright PDAT 2004

comments powered by Disqus

 


PADMO WAHJONO | PAIRAN MANURUNG | PAK KASUR (SOERJONO) | PANDJI Wisaksana | PERMADI | PERRY G. PANTOUW | PETER DOMINGGUS LATUIHAMALLO | PETER FRITZ SAERANG | PETER SIE | PETER SUMARSONO | PETRUS OCTAVIANUS | PETRUS SETIJADI LAKSONO | PHILIPPUS HENDRA HERKATA | PIET ZOETMULDER S.J. | POERNOMOSIDI HADJISAROSA | PONIMAN | PONTJO NUGRO SUSILO SUTOWO | POPO ISKANDAR | POPPY SUSANTI DHARSONO | PRAHASTOETI Adhitama | PRAMUDYA Ananta Toer | PRIGUNA SIDHARTA | Permadi | Prima Rusdi | Putu Wijaya


Arsip Apa dan Siapa Tempo ini dipersembahkan oleh Ahmad Abdul Haq