Nama : SAL MURGIYANTO
Lahir : Solo, Jawa Tengah, 27 Desember 1945
Agama : Katolik
Pendidikan : - SD, Sragen (1957)
- SMP (1960) dan SMA (1963), Solo
- Fakultas Teknik Sipil UGM (1963)
- Sekolah Tinggi Perkebunan (B.Sc., 1968) dan ASTI (1975), Yogyakarta
- Universitas Colorado, AS (M.A., 1976)
Karir : - Asisten Pengajar AST (1970-1975)
- Purek Bidang Akademis IKJ, dan Sekretaris I DKJ (1977- sekarang)
- Dosen Tamu Universitas California, AS (1984)
Kegiatan Lain : - Wakil Presiden Asian Dance Association (1983- 1984)
Karya : Karya tulis penting:
Antara lain:- Koreografi, PMK dan P&K, 1980
- Penata Tari Muda, editor, PT Harapan dan DKJ, 1982
- Seni Menata Tari, terjemahan Doris Humprey, DKJ, 1983. Koreografinya, antara lain: Damarwulan
- Chandrakirana
Alamat Rumah : Jalan Bellyra K-1, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Alamat Kantor : Jalan Cikini 73, Jakarta Pusat Telp: 337639
|
|
SAL MURGIYANTO
Ayahnya, R.M. Sukamto Kartotenoyo, adalah juru masak Istana Mangkunegaran, Surakarta. Sang ayah meninggal ketika Sal berusia 1y1/2y tahun. Ibunya lalu mengambil alih tanggung jawab keluarga. Dari cerita ibunya, Sal mengetahui bahwa ayahnya pernah dikirim pihak Istana ke Negeri Belanda untuk belajar memasak. Ini salah satu pendorong Sal untuk berusaha mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri.
Selesai SMA tahun 1963, Sal beberapa kali pindah kuliah. Pertama di Fakultas Teknik Sipil UGM. Hanya setahun. Tahun 1964 sampai 1968 di Sekolah Tinggi Perkebunan dan di sini ia mendapat gelar sarjana muda. Gelar Seniman Seni Tari ia peroleh di ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia), tahun 1975. Seluruh biaya kuliahnya ditanggung dari kebolehannya menari.
Ketika Sendratari Ramayana di panggung terbuka Candi Prambanan berjaya (1962-1972), Sal tercatat sebagai penari Hanoman -- tokoh wayang yang sangat ia gemari sejak kecil. Pernah pula bersama grup tari Sardono W. Kusumo ia berkeliling Eropa mempertunjukkan Dongeng dari Dirah.
Keahliannya dalam menari menggerakkan Universitas Colorado jurusan tari dan teater memberinya beasiswa penuh, sampai ia meraih M.A. di tahun 1976. Perguruan tinggi di Los Angeles itu akhirnya mempercayai Sal menjadi pengajar tamu tahun 1984.
Banyak pengalaman yang tidak menyenangkan Sal ketika kecil. Hal yang tidak mungkin dilupakan ialah ketika ia berusia tiga tahun mengungsi dari Sragen. "Ibu menggendong saya dalam bakul agar tidak tenggelam saat menyeberangi sungai. Ini membuat penghargaan saya sangat tinggi pada Ibu," kata Sal mengenang dengan suara bergetar.
Cita-citanya dahulu hanya ingin menjadi orang yang baik dan berguna. Setelah menekuni tari, Sal berpendapat, dari menari ia mendapat kepuasan batin. Kritikus seni tari yang disegani ini banyak menulis analisa kebudayaan, khususnya tari. Ia lebih mengkhususkan diri pada tari Jawa karena itu yang paling ia kuasai.
Sal menikah dengan Alexia Maria Endang Nrangwesti, teman kuliahnya di ASTI yang juga seorang penari, 1977. Mereka dikaruniai dua anak perempuan.
|